Rintik hujan di pagi hari
Mengusir halus cahaya matahari
Kekosongan jiwa tuk lewati hari
Lewat kenangan yang tanpa henti
Gemuruh canda tawa di warung kopi
Bercengkrama obrolan basa basi
Pesan mie goreng dengan kopi
Sahut sahut menjadi ramai
Bagai lubang tak berdasar
Luka ku bertambah besar
Pesan ku untuk gadis itu Belum dibaca sampai seminggu
Menatap senja dari warung kopi
Lara hati tak bertepi
Bagai awan yang kehilangan matahari
YOU ARE READING
Antalogi Puisi
PoetryIsinya hanya ada puisi dalam lara dalam hati aku disini ....... menunggu mu sampai bersemi dengan mu kembali