✧ Secret 1: Sin

700 110 16
                                    

Secret 1: Sin 

Rated: M






"Ah... ah—nggh... ah... faster...phl—please...ah... ah"

Desahanmu begitu merdu di telingaku. Seperti alunan musik yang menghanyutkan jiwa. Wajahmu yang penuh peluh begitu cantik di mataku, berkilau begitu menggoda. Tubuh indahmu terhentak-hentak, menggelinjang begitu liar di atas ranjang begitu seksi.

"Hnngh... nggh... jangan... ah—aku hampir keluar—hnnhhh..."

Astaga, aku benar-benar gila mendengarnya dan aku benar-benar turned on mendengar desahanmu. Sejak pertama kau mendesah, aku mulai kehilangan akal sehatku. Mulutku terasa kering melihat mata sayumu. Kau buka kemejamu perlahan, satu persatu kancing kemejamu mulai kau buka. Kemejamu mulai merosot dari tubuhmu dan bahu mulusmu terpampang begitu menggoda.

Hmm, wangi tubuhmu, menggairahkan! Kujulurkan lidahku, mengecup bahumu, menjilat keringat yang menetes dari leher putihmu. Tubuhmu bergetar menahan desahan yang hampir keluar dari bibir mungilmu. Kulumat bibirmu penuh nafsu, kau mengalungkan kedua lenganmu ke leherku, membalas pagutanku sama bernafsunya denganku.

Bunyi kecipak mulai terdengar. Tanganku mulai meraba tubuhmu, melepaskan kemeja yang masih separuh menempel di tubuhmu. Mengelus pahamu secara erotis.

"Mmmh—mmmh.."

Aku menyeringai dan menjauhkan wajahku dari tubuhmu yang memabukkan itu. Mata sayumu memandangku, memohon supaya aku meneruskan kegiatanku. Jariku membelaimu, mulai dari wajah, perlahan ke lehermu, turun ke dadamu, kusentil puting mungilmu dan aku suka melihat wajahmu memerah menahan nafsu. Kubaringkan tubuhmu dan kuikat tanganmu ke atas tempat tidur. Bibir nakalmu mengigit dadaku ketika aku mengikat tanganmu.

"Hm, kau nakal sekali hyung." Kusumpal mulutmu dengan sapu tanganku dan kuikat ke belakang kepalamu. "Sekarang, nikmati semua hyung."

Kujilat dan kugigit pelan telinganya, perlahan turun ke dada putihnya. Kuputar lidahku di sekitar putingnya, menyentilnya dengan ujung lidahku. Sementara mulutku bekerja di dadanya, tanganku bermain-main di area bawahnya. Mengelus pahanya, membuat pola abstrak di sana, meremat perlahan kedua bola kembarnya dan mengurut penisnya perlahan.

"Nhhh... nhhhh—hbnnn...hnnnn..."

"Kenapa hyung hm? Kau suka?" mulutku pun perlahan turun ke perutnya, menjilat pusarnya sensual, mengecup bulu halusnya dibawah pusar. Aku berhadapan dengan penis mungilnya, kuhirup bau khasnya, menjilatnya seolah itu adalah lollipop. Kuputar ujung lidahku dipenisnya, menggoda lubang kencingnya dengan ujung lidahku.

Yang kulakukan semakin membuatnya menggelinjang tak karuan, penisnya membengkak. Langsung saja kumasukkan ke dalam mulutku, kuhisap sambil kumainkan lidahku saat mengulumnya.

"HHHHNNN.... NNNNHHHH..."

Kepalamu menggeleng kuat, dadamu membusung, pinggulmu bergerak tak karuan. Kumainkan penismu dengan jari- jari panjangku dan itu membuatmu berkeringat dan terengah-engah. Dan aku sangat suka melihatmu seperti ini, mabuk oleh nafsu dan olehku.

Kunaikkan kakimu dengan satu tanganku yang bebas. Ku kecup mulai dari ujung kaki sampai ke paha dalammu. Tubuhmu bergetar semakin hebat, ku masukkan penismu secara tiba-tiba ke mulutku dan kukulum dengan beringas dan kasar.

"HHHHNNNNHHHHHHHHH!!!!"

Tak berapa lama, kaupun orgasme dan menyemburkan cairanmu di mulutku. Kujilat bibirku, "Kau sungguh nikmat hyung."

Kulepas ikatan tangan dan mulutmu. Begitu semua terlepas, kau langsung menerjangku dan duduk di atas pangkuanku. Tanpa aba-aba, kau langsung masukkan penisku ke lubang hangatmu.

"AKH.. sa—sakit Bin.."

"Hyung!, kau tidak sabaran sih." Kuhentakkan penisku perlahan di analmu. Kau bergerak tidak sabar mencari friction dengan penisku. Aku sengaja membuat senggama kita berjalan perlahan. Bisa dibilang aku menikmati menyiksamu yang sedang bergairah.

"Nngh...bin..faster...hmmh"

"Kata kuncinya hyung."

"D-ahh... daddy Hyunbin, faster—mmh please. F-foxiehhnnhh need...your thrust.. ahh—akhhh"

"As you wish foxie." Aku mulai menghentak tubuhnya kasar dan dia terhentak - hentak diatas pahaku.

"Kau...benar...benar nik-nikmat hyung—hh."

"Ah..ah—nggh... ah... faster... phl—please... ah—ah.."

Tanganmu mencengkeram bahuku erat, analmu mengetat, tanda kau akan segera orgasme. Kupercepat hentakanku supaya kita segera orgasme.

"Da-daddy... I nggh.. almost—ah... ah... ah... hnngh..."

Bersamaan dengan teriakanmu, dadamu membusung dan analmu menjepit penisku ketat.

"Together foxie!!..ah...ah...AAAHH..."

"Nggh...nghh...AH...AH...AAAAHHHHHHH."

Kusemburkan benihku di dalam lubangnya, sementara perut dan dadaku belepotan spermanya. Dia meletakkan kepalanya di bahuku sambil terengah-engah.

"Binnie, aku mencintaimu."

"Aku juga hyung. Istirahatlah sebentar, kau pasti lelah."

Kau menggeleng imut. "Tidak, aku mau mandi saja, badanku lengket semua."

"Baiklah hyung, aku akan menyiapkan baju gantimu." Kukecup keningnya sayang.

Setelah kami membersihkan diri, diapun bersiap untuk pulang. Aku memeluknya erat. Hatiku sangat sakit sekarang. "Tidak bisakah kau tinggal disini Minhyun hyung? Aku masih sangat merindukanmu." Ku hirup bau tubuhnya yang wangi.

"Maaf Binnie, tapi Daniel sebentar lagi pulang dan aku harus menyiapkan makan malam."

"Persetan dengan Daniel! Kau milikku hyung, milikku!"

"Kumohon Binnie biarkan aku pulang. Bagaimanapun aku selalu milikmu. Hati, jiwa dan ragaku milikmu seutuhnya. Hanya saja... kita memang tidak bisa bersama. Aku pulang dulu ya. Aku mencintaimu."

Kaupun beranjak pulang dari apartemenku. Aku terus memandang pintu apartemenku dan air mataku mengalir. Apa yang salah dengan hubungan kita? Apakah rasa cinta kita adalah sebuah kesalahan?

"Foxie cantikku, aku mencintaimu. Sangat. Hanya saja kita harus terus bersembunyi dibalik pintu, dibalik layar gelap. Hiks... karena hubungan kita tidak seharusnya foxie-ku.. aku mencintaimu."

Ya, hubungan kita adalah sebuah dosa, karena kau milik Daniel, kakak tiriku. Dan aku sudah cukup puas dengan hubungan kita. Bagaimanapun juga hubungan kita ini adalah RAHASIA. Semoga di kehidupan yang akan datang kita bukan lagi pasangan gelap hyung.

I love you my beautiful Foxie.

The Prompt Challenge ft. minhyunbin✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang