✧Secret 2: When the Tree Blooms (Remember Me)
Rated: T
✧
Year 908
"Yang Mulia Raja Kwon telah hadir!"
Yang Mulia Raja Kwon, memandang dari balik punggung salah satu ajudannya yang sudah terlebih dahulu berdiri di depan, mengumumkan kehadiran sang pewaris takhta. Kedua matanya menyipit, mengambil dalam-dalam pemandangan barisan pelayan yang bersujud rapi di lantai, mengosongkan bagian tengah dan membuat pagar seakan-akan Raja Kwon tengah membelah lautan. Berjalan pelan, kedua kakinya yang melangkah tak menimbulkan suara sedikit pun, begitu pula iringan yang berada di belakangnya. Sesampainya di singgasana, Raja Kwon langsung menundukkan diri, sebelum mengalihkan pandangannya pada penasehat kerajaan yang langsung menunduk dalam di sebelah kanannya.
"Penasehat Kim," Raja Kwon mulai berbicara, setelah sebelumnya berdeham, "dan semua panglima kepercayaanku." Kedua mata Raja Kwon mengamati satu persatu kepala yang masih menunduk hormat. "Angkat kepala kalian, dan marilah kita buka pertemuan kali ini."
Serempak, lima kepala yang berada di hadapannya terangkat, meski tak menatap langsung ke kedua mata Raja Kwon. Memang begitulah adat yang diterapkan sejak pendahulu Raja Kwon yang mendirikan kerajaan ini. Lewat tangan kanannya, Raja Kwon mempersilahkan penasihat kerajaan di sebelahnya untuk mulai berbicara.
"Penasihat Kim, bagaimana dengan keadaan internal kerajaan? Ada kemajuan atau masalah yang harus kuketahui?"
Penasihat yang dimaksud sekali lagi membungkuk, untuk kemudian menjawab dengan lantang. "Yang Mulia Raja Kwon, keadaan istana baik-baik saja. Para pelayan mengerjakan tugas mereka dengan baik, pemugaran pada bagian benteng dalam istana utama diperkirakan akan selesai dalam tiga malam lagi, Yang Mulia. Untuk para calon pengabdi istana juga sudah memulai studi mereka, dan kabar terakhir yang hamba dengar, proses pengajaran etika masih berlangsung di pondok utara dekat danau istana, Yang Mulia."
Raja Kwon mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk mendengarkan orang kepercayaannya menjelaskan. "Hm.. begitukah? Mungkin ketika matahari sudah tak begitu terik dan langit mulai memerah, kita bisa meninjau kelas etika tersebut, Penasihat Kim." Tanpa menunggu jawaban dari sang penasihat, Raja Kwon mengalihkan perhatiannya pada sosok berikutnya.
"Panglima Kang,"
Pemuda dengan postur tegap dan gagah membungkuk saat namanya dipanggil, tombak runcingnya tetap ia genggam dengan tangan kanan. Zirah baja dengan banyak goresan yang dikenakannya seakan menambah kesan tangguh. Meski begitu, suaranya lemah lembut saat berhadapan dengan sang penguasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prompt Challenge ft. minhyunbin✧
Fanfictionminhyunbin prompt challenge✧ ✧ prompt 1: secret