prolog

75 14 5
                                    

Hari minggu adalah hari yang paling disukai semua orang. Termasuk gadis berambut panjang nan cantik. Sheyla Dhita Gabriella lah namanya yang kerap dipanggil Sheyla. Ia sangat menyukai hari minggu karena menurutnya hari minggu adalah hari yang paling indah, entah mengapa. Mungkin, bisa jadi karena hari minggu hari yang tidak melelahkan? Mungkin saja. Sheyla adalah gadis kutu buku tetapi tidak kudet, haha. Ia orang yang sangat pendiam dan irit kata kepada orang yang baru ia kenal. Tetapi, beda halnya jika ia sudah berkumpul dengan sahabat sahabatnya. Tetapi tetap saja ia anak yang paling pendiam dari pada sahabat nya yang lain. Ia memiliki sifat pendiam karena memang keluarganya termasuk tipe orang yang pendiam kepada orang yang baru dikenal tetapi tetap ramah.

"Bangun sayang udah siang" suara lembut dari seseorang berhasil membangunkan Sheyla. Ia mengerjapkan matanya berkali kali.
Sheyla menyipitkan matanya dan terbangun karena sinar matahari menyinari tubuhnya. Ia melihat sosok paruh baya yang sedang membuka gorden berwarna abu abu itu yang mulai mendekatinya. Ternyata, wanita paruh baya itu adalah ibu Sheyla. Kiara Dhita lah namanya yang kerap dipanggil bunda Kiara. "Bangun sayang, ayo kita sarapan. Bang Kevin dan ayah sudah nungguin kamu di meja makan dari tadi lho" ucap bundanya ketika sudah duduk di tempat tidur Sheyla. "Iya bun" jawab Sheyla seadanya dengan suara serak khas bangun tidur. "Yaudah bunda kebawah duluan ya, kamu jangan lama lama" ucap bunda Sheyla dan langsung pergi meninggalkan kamar Sheyla.

Sheyla bangun dan langsung pergi ke kamar mandi. Seusainya, ia langsung pergi ke bawah untuk sarapan bersama bunda, ayah, dan bang Kevin abang tercintahnyaa itu. Idih najis.

"Shey, lo lama bet dah. Dari tadi kita udah nunggu lo. Perut gua dah keroncongan nih" cerocos bang Kevin setelah Sheyla sampai di meja makan. "Yaela bang,gua juga laper kali. Gua aje baru bangun maapin adik tercinta mu ini ya" jawab Sheyla sambil tersenyum manis. "Idih najis" ucap bang Kevin. "Udah kalian kata nya laper tapi malah berdebat" ucap ayah mereka menengahi sambil tersenyum. Mereka akhirnya sarapan dan sudah tidak ada lagi suara yang keluar, hanya ada suara decingan sendok dan garpu. Karena memang peraturan di rumah mereka seperti itu tidak boleh berbicara ketika makan.

Setelah sarapan, mereka berkumpul di ruang keluarga. Memang kebiasaan keluarga mereka seperti itu, kalau tidak olahraga ya berkumpul untuk bencanda dan membicarakan ini itu. "Sheyla, Kevin besok ayah akan tugas ke Kalimantan selama satu bulan. Kalian kan sudah besar jadi jangan pada berantem ya" ucap ayah membuka bicara. "Iya yah, lagian ni bang Kevin jail mulu" ucap Sheyla mengadu sambil memanyunkan bibirnya gemas. "Ululu adik abang yang paling tercinta maapin ya" ucap bang Kevin sambil mengacak pelan rambut Sheyla. "Jangan diberantakin dong bang, ini kan udah gue sisir rambutnya. Jadi berantakan lagi kan" jawab Sheyla sambil merapikan rambutnya dan lagi lagi ia  memanyunkan bibirnya jadi tambah maju dan malah menambah kesan cantiknya. Ayah dan bunda mereka hanya tersenyum melihat kelakuan kedua anaknya itu.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang