part 1

74 12 3
                                    

"Sheyla cepetan!! Gua udah terlambat nih. Lama bet elah, ampe lumutan gue nungguin lu" ucap bang Kevin agak sedikit berteriak karena ia sudah menunggu di mobil tetapi Sheyla tak kunjung datang. "Iya bang, bentaran lagi gua lagi minum susu" Jawab Sheyla sambil berteriak. "Huff.., lama bet elah. Gua tinggalin baru tau rasa lo" teriak bang Kevin sekali lagi berhasil mempercepat kegiatan Sheyla. Sheyla pun berlari dari dalam rumah menuju garasi mobil tempat mobil dan abangnya menunggu. "Yaela bang, bentaran doang elah. Pake marah marah segala" omel Sheyla sambil ngos ngosan ketika sudah masuk kedalam mobil. Dan yang diomelinnya malah tertawa geli. "Haha, lo kayak anak kecil tau gak? Kalo mau berangkat sekolah itu ngaca dulu" ucap bang Kevin sambil menyeka sisa susu yang ada di atas bibir Sheyla. "Ini masih ada sisa susu dibibir lo, lo mau diketawain satu sekolah?" Lanjutnya ketika sudah menyeka bibir Sheyla. Dan yang ditanya malah diam sambil memanyunkan bibirnya. "Yaela gua ga bermaksud ngatain lo elah. Jan ngambek gitu, lo jadi jelek tau gak?" Ucap bang Kevin sambil terkekeh dan mengacak rambut Sheyla pelan. "Ih, udah gua bilang jangan ngacak ngacak rambut. Udah tau ini udah disisir, malah di acak acak" omel Sheyla sambil menepis tangan abangnya yang super jail itu. Abangnya hanya tertawa, lalu memajukan mobilnya untuk mengantar Sheyla kesekolahnya.

Sesampainya di sekolah, Sheyla langsung turun dari mobil tanpa mengucap apapun kepada abangnya. Karena ia sudah dibuat kesal pagi pagi. Di dalam mobil, abangnya hanya tersenyum melihat tingkah adiknya yang selalu menggemaskan.

Ia sampai ke dalam kelas pada pukul 06.50 untung saja ia tidak terlambat, jika terlambat pasti ia sudah kena hukuman dan ocehan Bu Rika. Guru yang terkenal kegalakannya di sekolah Sheyla. Senin itu, sekolahnya tidak upacara karena kondisi alam tidak mendukung. Ya, pagi itu cuaca mendung dan sangat dingin. Sheyla yang baru saja duduk langsung disambut berbagai pertanyaan oleh sahabat sahabatnya. "Shey, kok lu baru datang sih?" tanya Shasa sahabat Sheyla. "Iya tumben, biasanya lo datang pagi" lanjut Bella yang merupakan sahabat Sheyla juga.
Sheyla yang baru duduk langsung menghela nafasnya kasar. "Gua lagi males ngomong nih" jawab Sheyla seadanya. "Lu mah tiap hari juga diem mulu ah perasaan" ucap Rani sahabat Sheyla. "Iya tuh, males ga males juga kalo di tempat umum pasti lu kagak bakal mau ngomong banyak" lanjut Bella. "Ya maklum lah Ra, Bel Sheyla kan emang anaknya pendiem kalo di tempat terbuka. Apalagi sama orang yang baru dikenal" jawab Shasa. Shasa memang sahabat yang paling dekat dengan Sheyla dibandingkan yang lainnya, lagi pula ia masih ada ikatan saudara atau bisa disebut sebagai sepupu Sheyla. Jadi, ia banyak tahu tentang Sheyla. Dan yang dibicarakannya malah diam.

"Eh, pulang sekolah kalian mau kerumah gua ga?" tanya Sheyla ketika mereka sedang di kantin pada jam istirahat. "Emang bonyok lu pada kemana?" tanya Rani. "Bunda gua ada, tapi ayah gua lagi tugas di Kalimantan selama satu bulan" jawab Sheyla sambil memakan siomay yang dibelinya tadi. "Tapi, abang lu yang super ganteng itu ada kan?" ucap Bella dengan nada bersemangat. "Idih ganteng dari mana nya coba, udah item, jail, idup pula" jawab Sheyla dengan nada yang tak suka. "Item dari mananya coba? Mata lu burem kali Shey. Menurut gua dia itu gantengnya berlebihan, tapi dia pendiem banget ya, sama kaya lu" ucap Bella dengan nada frustasi. "Dih pendiem bapa lu botak, dia itu ya jailnya kagak ke tolongan dah. Apalagi dia suka ngacak ngacak rambut gua mulu. Udah ah ngapain bahas dia gua kan lagi males sama dia gara gara tadi pagi" jawab Sheyla dengan nada kesal. Shasa dan Rani hanya terkekeh pelan melihat kedua sahabatnya yang berdebat soal abang Sheyla yang memang kenyataannya ganteng dan cool tapi sangat pendiam. Sama seperti adiknya.

.
.
.

Terima kasih yang sudah membaca cerita saya maaf kalo kata kata nya masih kurang bagus. Karena ini pertama kalinya saya bikin cerita hehe mohon dimaklum ya

Tunggu di part selanjutnya ya😉

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang