TWENTY SIX

199 13 2
                                    

B A B D U A P U L U H E N A M

'kalau 1+1 itu 2, kamu+aku itu kita'

🌹🌹🌹

You'll never love yourself
Half as much as I love you
You'll never treat yourself right darlin' but I want you to
If I let you know I'm here for you
Maybe you'll love yourself
like I love you

Now playing - Little Things (One Direction)

Desas-desus kedatangan anak baru yang notabenenya tunangan nata sudah mulai merajalela. Cewek itu sampai pusing sendiri karena beribu pertanyaan menghampirinya dalam satu waktu.

'nat, Raka itu siapa lo?'

'nat, anak baru yang dekat sama lo ganteng yak'

'nat, kenalin gue sama si anak baru itu dongg'

Dan banyak lainnya. Raka hanya tersenyum menanggapi cerita nata. Bahkan ia sendiri tidak minat kepada adik kelasnya. Karena pikiran dan hatinya hanya terisi dengan nata, nata, dan nata.

Sungguh setia...

"kamu tau ga sih, aku tuh sebel banget, kamu kan pindah kesini buat jagain aku, kenapa malah banyak valakor berdatangan sih?!" nata kesal. Ya, dia sangat kesal. Hampir saja cewek itu mencakar wajah raka. Untung dirinya cepat-cepat sadar.

Dasar adik kelas. Lihat yang bening saja langsung di embat. Padahal kan udah punya. Mereka ga kasihan apa sama tunangannya Raka?

"udah, biarin aja, kan aku sayangnya sama kamu, bukan mereka" Raka mengecup dengan singkat puncak kepala nata. Aroma vanilla itu selalu Raka suka. Rasanya seperti....

Ah, Raka tidak bisa mendeskripsikannya. Bagaimana ini?

"balik sana ke kelas, pelajaran kamu kayaknya udah mulai deh" Raka mengusirnya? Padahal nata kan masih ingin bersamanya sekarang. Menikmati pemandangan kota dari atas gedung sekolah.

Gedung pencakar langit itu berjejer rapi. Banyak mobil berlalu lalang di jalan dekat sana. Meskipun kota Jakarta terkenal karena padatnya, tapi hari ini sepertinya sedang dalam keadaan lancar-lancar saja.

"gamau"

"sayang..." lagi-lagi satu kata itu membuat jantungnya kembali berdisko riang.

"aku kan yang punya sekolah, lagi pula nih ya, aku tuh udah pintar, jadi, gausah di ajarin lagi aku juga udah paham" nata memalingkan wajahnya dari hadapan Raka. Entahlah, cewek itu memang terkadang sedikit sensitif.

"mentang-mentang yang punya sekolah, solob doang bisanya" meskipun cowok itu mencibirnya, mengejeknya ataupun mencaci makinya sekalipun. Tetap saja, dia tersenyum manis sambil mengacak rambut nata.

Sudahlah, kalian jangan kebanyakan baper dan mengkhayal untuk sekarang ini. Karena, masih banyak lagi kebaperan-kebaperan yang diciptakan oleh mereka berdua nantinya.

Nata mengerucutkan bibirnya. Cewek itu sering marah pada Raka, tapi rakanya sendiri tidak pernah memarahinya. Hanya ucapan lembut yang keluar diri bibirnya terus menerus.

"ka, kenapa sih kamu tuh ga pernah marah kalau aku buat salah? Kan setau aku orang yang marah itu tandanya perhatian" nata kembali menghadap ke arah Raka. Cewek itu menyandarkan kepalanya di pundak Raka.

"nat, aku emang ga marahin kamu, tapi selama ini aku selalu tegur kamu kan kalau kamu salah? Aku ga bisa marah sama kamu" Raka merangkul pundak nata untuk lebih dekat dengannya.

Kedua jantung mereka sama-sama memberikan efek yang sama. Berdetak lebih cepat dan memompa darah lebih banyak.

"kenapa?" nata mengangkat wajahnya ke atas. Di tatapnya mata itu dalam.

"nat, bagaimana bisa aku marah sama kamu kalau tiap kali aku tetap mata kamu aja, hati aku selalu luluh" raka membalas menatap kedua matanya. Nata langsung memutuskan kontak itu dengan segera. Sebelum nafasnya berada di ujung tanduk.

"sekarang coba kamu pikir. Kalau misalnya aku marah sama kamu karena kamu ngelakuin sesuatu, kamu pasti marah balik. Bahkan kamu bisa sampai diemin aku seminggu tanpa chat dan kabar." cowok itu melihat salah satu gedung tertinggi di sana. Sembari tersenyum simpul.

" listen. Bukan berarti ga marah itu ga sayang. Sayang ga harus marah kan? Lagi pula aku punya caraku sendiri untuk marahin kamu" diam-diam Raka menggenggam kedua tangan cewek itu erat.

Genggaman tangan ini lebih lembut dari genggaman tangan alin. Nata merasa nyaman dan tidak ingin untuk beranjak satu senti pun dari sini.

"te amo" nata memeluk Raka dengan erat. Raka membalasnya dengan kekehan kecil.

Di kecupnya punggung tangan nata.

"Ekhem Ekhem, kayaknya keberadaan kita disini persis nyamuk ya guys?" sindir seseorang dari belakang yang melihat adegan penuh drama yang di lakukan sepasang kekasih itu.

Nata Dan Raka otomatis menengok. Nata terkejut mengetahui para sahabatnya itu sedang bersedekap dada di dekat pintu rooftop.

"em," nata menggigit bibirnya pelan.

"sorry" lanjutnya.

Gelak tawa tiba-tiba saja terdengar. Mereka kompak menertawakan nata yang bingungnya sudah seperti orang tercyduk.

"Hahaha, santai aja kali nat" fira mendekati nata dan Raka. Lalu disusul sahabat-sahabatnya yang lain.

Fira menepuk pundak nata dua kali.

"peace, kita ganggu ya?" jeje mengacungkan jarinya membentuk angka dua.

"perusuh" Raka membalasnya dengan santai. Ryryn tak tinggal diam. Cewek itu mengintimidasi Raka. Ingin dia menceburkan cowok itu ke dalam sumur.

"eh, enak aja ngatain kita perusuh!" ryryn berlagak seperti sedang marah besar. Cewek itu membuka satu kancing bawahnya. Lalu semua readers memelototkan matanya keluar dari tempat.

Ryryn mengikat bawah baju serangannya menjadi ala-ala tumblr girl. Dan itu membuat readers kecewa.

🌹🌹🌹

MET PUASA BAGI YG PUASA...

MOGA PUASA KALI INI MAKIN BERKAH YA....

Luv u

Edited
(17-05-18)
Kanayaelgaf

Dilemma [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang