FOURTEEN

430 29 3
                                    


B A B E M P A T B E L A S

🌹🌹🌹

'Hujan yang turun tak pernah menyalahkan pendorongnya.
Daun yang jatuh tak pernah menyalahkan angin selamanya.
Hati yang rapuh tak pernah bisa menjadi utuh kembali setelahnya. Kepergianmu adalah sesuatu yang tak bisa ku ubah darinya.
Selamat tinggal untuk yang kedua kalinya'

🌹🌹🌹


"gue tau nat, gue tau kalo lo ada rasa sama alin, mata lo ga bisa bohong, setiap kali gue perhatiin arah mata lo, selalu saja menuju alin" bola mata hazel itu menatap gue dalam

"gue cuma sebatas sahabat sama dia ryn" gue berusaha menyangkal itu semua

"lo bohong nat!, lo bohong!" matanya mengeluarkan butiran air, semakin lama air itu tumpah semakin deras

Gue diam

"jujur nat!, lo cinta kan sama alin!?, gue ga bakal marah kalo lo beneran suka sama alin, gue bukan tuhan yang bisa ngatur itu semua, gue juga ga bisa paksa alin buat cinta sama gue, jadi gue mohon, lo jujur sejujur jujurnya sama gue" gue terpaku dihadapannya, gue mencoba mencerna setiap kata yang dilontarkan sahabat gue.

Jujur nat!, lo cinta kan sama alin!?

"iya gue cinta sama alin, maaf gue ga bisa jaga perasaan lo ryn"

Senyum lebar itu perlahan mengembang dari sudut bibir ryryn, tangannya menghapus semua air mata yang sempat membasahi pipinya

"gue ga bakal halangin lo untuk terus suka sama alin" senyum itu kembali, namun anehnya bukannya ryryn juga suka sama alin?, Dan kenapa sifat ryryn langsung berubah setelah gue menyatakan yang sebenarnya?

"makasih karena lo udah mau jujur sama gue nat" dia memeluk gue erat, gue membalasnya, gue bersyukur di dalam hati, walau hati gue belum sepenuhnya tenang

"kita tetap sahabat kan?" Tanya gue memastikan

"meskipun kita lagi marah pun kata sahabat tak akan pernah hilang dari pikiran gue, lo, jeje, gue dan fira akan selalu bersama selamanya, gue udah sayang sama kalian seperti halnya sayang gue ke kakak gue"

"sebelumnya gue boleh minta tolong ga sama lo?" Tanya gue sedikit hati-hati

"boleh lah, ngomong aja kali" jawabnya enteng

"tapi sebelum itu, iyain dulu permintaan gue" ucap gue

"iya iya gue iyain permintaan lo"dia terlihat penasaran

"gue mau lo pacaran sama alin, gue mau lo bahagia sama dia" tiba-tiba saja dia diam tak berkutik

"ryn" panggil gue pelan tapi tetap saja tak ada jawaban

"ryn" tangan gue melambai lambai di depan wajahnya

"hah" dia kaget

"lo mau kan?, jangan bilang engga, kan lo sendiri yang bilang iya" paksa gue dengan wajah memelas

"tapi lo kan juga suka sama dia, gue ga mau kalau sampai gue pacaran sama alin, lo nantinya sakit hati" ucap ryryn memegang pundak gue

"kalau itu yang bisa buat lo bahagia, gue siap kok, lagi pula gue ga minta apa-apa lagi selain ini" ucap gue sembari menurunkan tangannya yang berada di pundak gue

"gue ga bisa, gue takut melukai perasaan lo" jawab ryryn sambil menggelengkan kepalanya

"gue tau selama dalam batas wajar gue siap, ini kan gue juga yang minta"

Gue lihat ryryn menghela nafas panjang, lalu dia menganggukkan kepalanya

"gue akan coba, tapi gue juga mau minta sesuatu sama lo"

'apa jangan jangan dia minta gue buka hati untuk raka?' batin gue berkata

"apa?" Tanya gue

"coba buka hati lo untuk raka, gue yakin dia orang yang baik buat lo" nah kan benar!

"gue juga akan coba itu" gue menghela nafas, mencoba tersenyum

"makasih ya nat" senyum yang ryryn berikan terlihat sangat tulus

"makasih juga ryn, karena lo, gue lega sekarang, gue jadi ga punya beban yang terlalu banyak"

🌹🌹🌹

Sejak kejadian di rooftop tadi, gue bahagia, tapi gue juga galau, pikiran gue kemana-mana, hati gue gelisah, dalam benak gue selalu terpikir 'kenapa harus gue yang punya perasaan sebegitu dalam sama alin?' kenapa gue ga bisa jaga perasaan ryryn, dia itu sayang sama alin, seharusnya gue ga pernah ketemu alin, seharusnya bukan gue orang yang ditabrak alin, tapi gue tau perasaan ini ga bisa diubah lagi, hati gue udah ga bisa dipaksa lagi, jujur di dalam hati gue, ada rasa lega karena ryryn ga marah lagi sama gue

Tok...tok...tok

"sweety, buka pintunya dong, mommy mau masuk" teriak mom Dari liar kamar

"masuk aja mom, ga nana kunci kok" balas gue

Kriettt

Saat pintu itu terbuka, gue tatap mommy lekat, karena yang pertama kali gue lihat mommy sudah siap dengan dress cantik berwarna putih tulang yang membalut tubuhnya.

'hawa-hawanya kagak enak nih!' batin gue

"sweety, kamu cepat-cepat dandan ya, yang cantik" ucap mommy

"emangnya kita mau kemana mom?" Tanya gue penasaran

"kita mau makan malam dirumah calon tunangan kamu sayang" ucap mommy yang membuat gue menelan ludah

'Gilak, sekarang gimana caranya gue kabur dari acara makan malam yang tidak diharapkan itu?' batin gue berteriak

'ya ngomong aja lo lagi ya enak badan, gitu aja susah' nyaut juga nih anak, gue kira batinnya lagi off gegara kecapekan

'tapi gue udah terlanjur janji ke ryryn kalau gue akan berusaha buka hati untuk raka'

'itu kalau hati lo mau, kalo enggak?'

'iya juga ya'

'nah loh, mampus'

'GREYYYYYYYY' batin gue merajuk

🌹🌹🌹

TBC

Maapkuen ya gaess gue jarang update, kuota gue abis, terus juga tanggal 27 besok gue ada UAS, jadi tolong doain aja nilai gue bagus, biar updatenya semangat

Sebelumnya gue mau tanya sama kalian:

1. Pendapat kalian tentang dilemma itu gimana?

2. Cocoknya gue lanjutin cerita ini sampai part berapa?

3. Paling suka sama sapa di dilemma?

Cukup itu saja pertanyaannya, jawab di kolom Komen ya...😊

Edited
(4-11-17)
Kanayaelgaf

Dilemma [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang