TWENTY EIGHT

301 20 0
                                    

'tolong jangan pergi, jika pada akhirnya kembali menorehkan luka di hati'

🌹🌹🌹

I want you stay with me
Cause you're all of me
If you take this come to see
Oh, i want you stay with me

Now playing - Stay With Me (Sam Smith)

Orang itu adalah mantan raka. Cewek itu menyuruh nata untuk pergi dari tempat itu sekarang juga. Sempat ada perdebatan diantara mereka berdua. Namun, nata mengalah. Nata sadar jika dia berdebat dengan cewek tidak jelas itu hanya akan membuat raka tidak nyaman. Apalagi mengingat dirinya sedang berada di rumah sakit.

Sekarang nata sedang berada di kamarnya. Pintu kamar cewek itu sengaja di kunci agar para abang-abangnya yang menyebalkan itu tak mengganggunya untuk saat ini.

Nata selalu berfikir, kenapa harus dirinya yang merasakan semua ini?  Matanya berkaca-kaca hingga pada akhirnya ia mengeluarkan air mata. Entahlah, cewek itu memang sungguh melankolis.

Nata mengingat-ingat sms yang dikirimkan oleh salah satu teman dekatnya di London. Ia harus segera kembali kesana secepatnya. Karena, kelas akan dimulai 2 minggu lagi.

Hal itu sangat membuatnya frustasi.

Bagaimana nata bisa meninggalakan raka yang sedang berjuang melawan maut disana? Nata bukan Wonder Woman. Bukan juga Supergirl. Ia hanya seorang manusia biasa yang begitu mencintai sesosok ciptaan tuhan.

Nata mengusap wajahnya lalu menjambak rambutnya frustasi. "Arghhhhh!!" mengapa dunia harus sekejam ini padanya?

🌹🌹🌹

1 bulan berlalu.

Begitupun dengan bulan ke 2.

3 bulan juga sudah.

Apa belum cukup untuk raka tertidur pulas disana? Dengan mantannya yang selalu menuggunya layaknya sepasang kekasih. Nata rasa sudah cukup! Nata adalah tunangannya! Dia yang berhak atas raka walaupun belum sepenuhnya.

Setiap hari selalu saja sama. Tak ada perubahan pada tubuh raka.

Nata selalu menyempatkan dirinya untuk menemani raka di rumah sakit.  Setiap hari ia mengganti bunga di vas dengan yang baru. Nata berada disitu dari pagi sampai siang, tapi kadang juga siang sampai sore, bahkan nata juga sering berada disitu seharian penuh hanya untuk mengajak raka berbicara ataupun menangis saat menggenggam tangan raka.

Namun setelah nata pergi, cewek itu datang lagi. Jangan bertanya darimana ia tau semua itu? Karena nata sudah memasang cctv yang akan tersambung di laptop, hp, komputer, dan tv-nya. Hei! Nata tidak sebodoh itu membiarkan cowoknya di jaga oleh mantan kekasihnya!

Mungkin kalian ingin mengetahui namanya. Tapi, nata tidak akan memberitahukan nama cewek itu kepada kalian. Terserah jika kalian ingin mengecap nata jahat ataupun tidak. Jadi, sebut saja dia mawar. Atau yang lainnya juga tak masalah. Nata juga takkan marah.

"raka kapan bangun? Nata kangen" nata mengelus kepala raka lalu menciumnya hangat.

"kemarin mantan raka tampar nata.  Raka ga marah?"

Tiba-tiba ada pergerakan dari jemari tangan raka. Nata yang menyadari hal itu bergegas memencet tombol merah yang berada di dinding atas kepala raka. Harapannya akan segera terkabul. Penantiannya takkan sia-sia selama ini.

Nata mengucap syukur berkali-kali di dalam hatinya. Sampai dokter dan suster yang dipanggilnya datang, ia masih bersyukur. Setidaknya ada pergerakan yang signifikan dari tubuh raka.

"kak aldo. Tadi tangan raka gerak" Aldo adalah kakak sepupunya. Jadi wajar saja jika nata memanggilnya dengan sebutan kakak. Orangtuanya adalah kakak dari orangtua nata. Mereka mempunyai perusahaan yang cukup besar. Tapi, kakak sepupunya. Aldo. Menolak untuk melanjutkan perusahaan itu dan lebih memilih untuk menjadi seorang dokter. Jadi, aldo di berikan pimpinan atas sebuah rumah sakit dan perusahaan keluarganya diberikan kepada adiknya. Azka.

Aldo mulai memeriksa keadaan raka. Tunangan adik sepupunya. Cowok itu sibuk memeriksa detak jantung, nadi, pengelihatan dan hal-hal lainnya yang nata tidak tau.

"Nat, gue tau lo kuat." Nata benci ini. Kenapa kakaknya itu tidak mau memberikannya informasi tentang raka? Padahal, cewek itu sudah siap mendengar semua perkataan aldo padanya.

"kak! Raka sebentar lagi sadar kan kak?!" mata nata berbinar, dan senyumnya mengembang lebar. Ini yang aldo tidak suka. Ini bagian tersulitnya. Memberitahukan kepada tunangan pasiennya yang jelas-jelas adalah adiknya.

Aldo hanya bisa menghembuskan nafas berat. "itu hanya respon kecil terhadap tubuh raka. Dia masih dalam keadaan koma" aldo memeluk nata erat. Berusaha menguatkan adiknya yang sedang rapuh.

"ta..tapi....ra..raka..pas..ti..sa..dar...kan...ka...k?" Nata kira sebentar lagi dirinya akan melihat mata abu-abu indah milik raka kembali. Nata kira dalam hitungan detik lagi, ia bisa melihat senyum raka terbit disana. Nata kira ini semua sudah berakhir. Tapi nyatanya tidak.

"lo pasti kuat. Gue pergi dulu" aldo menepuk pelan pundak nata. Lalu ia pergi meninggalkan nata sendiri kembali.

"kenapa kamu selalu memberi harapan tanpa kepastian?"

"bangun ka. Bukan ini yang aku mau"

🌹🌹🌹

Oke sip. Ku late up lagi 😢
Maap yakkk....
Habisnya cerita ini peminatnya dikit banget sihhh.....
Suka sedih akutu 😭😭😭

Yodah deh..
Moga suka :'))

Edited
(24-07-18)
Kanayaelgaf

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dilemma [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang