ROUND 》Theres a time round ♥chanrene♥

》WELCOME TO BROTHER

Disinilah Irene, di dalam mobil bersama seorang pria yang beberapa jam lalu baru dikenalnya.
Siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol.

Mengingat kebodohan Irene yang tidak membawa handphone dan uang saat menuju Rumah Sakit sore tadi. Tidak banyak hal yang dibicarakan saat ini, hanya sibuk dengan sekelebat pikiran masing-masing.

"Jadi, sejak kapan kau mengenal Sehun? Ah maksudku Shein?" Pecah Chanyeol menghilangkan keheningan.

"Em, tidak tahu pasti kapan tepatnya. Yang aku ingat hanya dia yang sering menjahiliku setelah di tahun terakhir Junior High" hening. Entah karena memang masih canggung atau karena tidak ada topik yang pas untuk dibicarakan, mereka diam kembali.

Chanyeol hanya menjawab dengan anggukan sekenanya dan memilih fokus ke jalan didepan. Jujur, ia orang yang tidak banyak bicara, tentu saja kecuali dengan pasiennya. Sepertinya berbicara panjang memang bukan hobinya.

Sedangkan Irene, apa yang sedang gadis itu pikirkan? Ia sendiri bingung jika ditanya apa yang sedang dipikirkannya. Ia hanya sedang mencari tema yang cocok untuk dibicarakan dan memecah keheningan terkutuk ini, atau mungkin tidak. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli akan keheningan ini, tapi lama-lama ini membuatnya muak dan merasa canggung,  dan itu justru membuatnya terganggu.

Yang hanya Irene lakukan hanya menatap jalan didepannya, atau jika bosan ia beralih ke jalan disampingnya, hanya itu. Ia menengokan kepalanya ke arah orang yang sepertinya sedang fokus dengan stirnya, hingga sekelebat kejadian muncul di kepalanya. Tidak jelas, Irene memejamkan mata dan mengalihkan wajahnya ke arah jalan didepan. Ia baru saja melihat peristiwa yang sepertinya pernah ia alami, meskipun samar-samar, ia tahu pasti jika itu pernah terjadi beberapa tahun lalu.

Merasa di perhatikan, Chanyeol mengalihkan pandangannya kesamping kanannya. Ia menatap tengah memejamkan mata dengan alis bertaut, seperti orang yang tengah menahan sakit, atau tengah berpikir keras? Chanyeol tidak akan tahu jika dirinya tidak bertanya.

"Apa kau merasa pusing?" Akhirnya Chanyeol menanyakannya "Atau kau mabuk kendaraan?" Yang benar saja, bagaimana bisa seorang pramugari mabuk kendaraan sedangkan hari-harinya ia mengudara dengan pesawat yang sudah menjadi ladang tempat berkerjanya.

"Apa? Tidak. Aku hanya merasa,  seperti pernah melihatmu beberapa tahun lalu" Irene kembali menolehkan kepala ke arah Chanyeol  setelah dirasa pening mendadaknya hilang. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Sekitar 6 atau 7 tahun lalu?" Irene mengerutkan keningnya mencoba mengingat moment janggal yang pernah terjadi.

"Benarkah? Sepertnya aku baru pernah melihatmu. Mungkin kau salah lihat, atu bisa jadi orang itu kebetulan memang mirip denganku?" Keringat dingin mulai menelusup. Chanyeol mendadak gugup meski bisa ia tutupi dengan baik.

"Mungkin. Aku juga tidak begitu yakin dengan kejadian yang satu itu. Terlalu konyol dan tidak masuk akal saja" Irene tertawa kecil mencoba mengusir canggung yang hampir menyerang lagi.

"Tidak masuk akal? Maksudmu?"

Irene tidak mungkin menceritakan pengalaman anehnya itu, bisa jadi akan terlihat seperti lelucon yang sangat aneh.

"Bukan apa-apa. Lupakan. Mungkin aku memang salah orang" Setelahnya, Irene memilih diam daripada harus bercerita hal-hal yang lebih buruk lagi.

Bukan tidak ingat atau tidak tahu, Chanyeol ingat dan tahu betul siapa gadis di sampingnya ini. Irene benar jika mereka pernah bertemu beberapa tahun lalu dengan cara yang tidak wajar.
Saat mereka tidak sengaja bertemu di tengah jalan dan dengan ketidak sengajaan juga Irene menabraknya, kemudian setelahnya dirinya menghilang. Itu bukan topik yang tepat untuk dibicarakan kali ini.
Lagi pula Chanyeol sudah menutup rahasianya terhadap siapapun, termasuk Shein yang tak pernah absen untuk menanyakan peristiwa yang sama beberapa tahun lalu.
Dan itulah yang membuat Chanyeol sedikit terkejut ketika melihat Irene kembali ke penglihatannya bersama dengan Shein di ruangan rumah sakitnya.