3. GeEr banget sih!😰

52 6 2
                                    

Author Pov
  "Apa lo liat-liat?" tanya Lena ketus pada Wira yang menatapnya.

  "Siapa yang ngeliatin lo? Idih, geer banget sih." balas Wira sinis.

  Lena hanya tersenyum sinis menanggapi kesinisan Wira. Ia lalu duduk di kursi dan memilih memainkan handphonenya.

  Udah kegeb masih aja nggak mau ngaku. Batin Lena.

  Jutek banget sih jadi cewek. Dingin banget kayak kulkas. Gerutu Revan sambil mengerjakan tugas.

  Untung lo sahabat gue Len, kalo nggak udah abis lo sama gue. Dumel Fandi sebal.

  15 menit berlalu...

  Revan berdiri sambil mengenakan tasnya dan mengumpul buku tulisnya pada Lena.

  "Gue duluan." pamit Revan sambil melirik Fandi.

  Fandi hanya masang muka sebel. Dapat di tebak kenapa. Karena pasti Revan nggak mau bagi contekan.

  "Buruan lo berdua. Gue ngantuk nungguin lo pada. Lelet banget kaya siput." ketus Lena pada Fandi dan Wira yang masih ngerjakan.

  Pedes banget sih mulut lo Len. Gue cium tahu lo. Gerutu Fandi sebal.

  Tak lama Fandi selesai dan ngumpul bukunya ketempat Lena yang sudah mulai menguap.

  "Gue duluan, bye." pamit Fandi pada Wira.

  Wira hanya meliriinya sekilas lalu kembali menekuni bukunya.

  "Cepetan dong, gue ngantuk nih. Hoahmm..." cepat-cepat Lena menutup mulutnya.

  "Ngantuk tidur aja." balas Wira.

  "Nggak. Kalo gue tidur pasti lo tinggal." jawab Lena sambil menyangga kepalanya yang terasa berat karena mengantuk.

  "Cie... Takut banget gue tinggal." celetuk Wira membuat Lena seketika membuka matanya.

  "Gue nggak takut. Gue cuma ribet aja kalo sampe lo kabur dan nggak ngumpulin tugas. Gue nggak mau di ceramahin Pak Tirto besok pagi gara-gara ada yang nggak ngumpul tugas." ujar Lena judes.

  "Ya elah, judes banget sih tuh mulut." celetuk Wira.

  "Buruan ah lo ngerjain tugasnya." ujar Lena lagi.

  "Pantes aja jomblo ngenes." ledek Wira.

  "Heh, gue emang jomblo tapi nggak ngenes lah ya. Gue ini jomblo happy." balas Lena tak terima.

  "Sama aja kale. Intinya sama-sama jomblo kan? Masih mau mungkir?" tanya.

  "Lo bacot banget sih jadi cowok. Udah bururan, gue ngantuk nih." ujar Lena lagi.

  "Iya, iya." ujar Wira mengalah.

20 menit kemudian....

  "Gue selesai...."

  Kalimat Wira terhenti saat melihat Lena yang tertidur di meja. Wira berdiri dan mendekati Lena. Ia tersenyum melihat wajah tidur Lena.

  Lo itu cantik. Batin Wira.

  Ia mengeluarkan ponselnya dan memoto Lena diam-diam. Ia tersenyum sendiri.

  "Euggh..." Lena terbangun.

  Lalu ia terkejut mendapati Wira berdiri disampingnya.

  "Sorry ketiduran. Udah selesai?" tanya Lena dengan suara serak.

  Wira hanya mengangguk. Lena merapikan rambut dan tasnya lalu mengangkat setumpuk buku dan dibawa ke kantor tanpa mengacuhkan Wira lagi.

  Wira hanya tersenyum.

Jalan CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang