Lupakan Takut : 2

25 2 0
                                    

      kemudian pada kesempatan yang sama dan secara tidak di sengaja, dua orang yang di sebutkan oleh ridwan pada pagi tadi tiba-tiba datang bersama dengan kru-kru dari bengkel Global Teknik yang bermaksud untuk menguji coba mesin yang telah mereka rakit. Bagong dan Moco itulah nama dari kedua orang yang membuat ridwan penasaran. “apakah dia orangnya?(sambil menunjuk kearah kedua orang tersebut)” ucap garin bertanya kepada kepada orang-orang yang berada di sampingnya. “ya benar, itulah orangnya yang pada dua hari kemarin banyak sekali mengalahkan motor-motor jagoan dari pembalap-pembalap tangguh yang pernah turun” mendengar perkataan itu garin hanya diam saja dan berpikir bagaimana cara ia harus unggul. Ibang yang dari tadi hanya diam saja dan menyaksikan banyaknya kuda besi yang berlari, kemudian menyalakan mesinnya dan melaju ke garis start karena merasa geram. Ridwan yang dari tadi sudah menunggu di garis start sejak ama akhirnya mendapat lawan untuk balapan yaitu bagong, orang yang membuatnya penasaran sekaligus membuatnya semangat. Aba-aba yang hanya di dasari suara knalpot  dari sistem pembuangangan mesin menjadikan semarak pertandingan balapan itu, ketika kedua joki motor telah merasa rpm yang dicapai telah terpenuhi lanjutlah kedua motor tersebut berlari dengan dua detik pertama saling beriringan dengan cepatnya  dan pada akhir membuat nilai yang berbeda yaitu kalahnya ridwan untuk pertama kalinya melawan bagong. “dwan? Kenapa kau bisa kalah, padahal hanya beberapa langkah saja kau dapat menuju finish dengan duluan?” ucap garin, “mungkin karena perbedaan cc mesin yang di milikinya membuat daya pembuangan pembakaran pada knalpotnya menghasilkan suara yang sangat besar, dan suara mesin dari knalpotku tidak dapat ku dengar dan itu membuatku sedikit over shift” jawab ridwan dengan kecewa.

      Setelah jalanya ridwan dan bagong, ibang yang menunggu urutan main bersiap mencari rpm bersama lawannya. dan pada kesempatan itu tiba-tiba datanglah polisi yang membuat bubar balapan liar itu, beberapa motor tertangkap bersama jokinya , tetapi tidak dengan garin, ibang, dan ridwan begitu juga dengan yang lain berhasil meloloskan diri dari jaring-jaring polisi yang berbahaya.
Sunset telah terlihat di ujung barat, hal itu menandakan bahwa usainya siang dan sore lalu selimut hitam menutupi semesta dengan dinginnya. Ketika jam telah menunjukan waktu pergantian hari, di situlah telah tiba saatnya balapa liar kembali terjadi namun di tempat yang berbeda dan keseruan yang tak sama. “apakah kedua orang tersebut akan datang kembali?” lata garin. “mungkin saja” jawab ibang. Taruan demi taruhan banyak sekali dilakukan oleh pebalap jalanan tersebut dan tak mau ketinggalan waktu garinpun memulai balapan dengan taruhan uang sebagai incaran. Ketika moco ikut di dalam pertaruhan tersebut tiba-tiba garin mengurungkan niatnya untuk taruhan uang sebagai tujuan “hey.. aku garin, apakah kau yang bernama moco?” “ya benar itu namaku, dan kau garin bukan? Suatu kesempatan yang baik aka bisa melawanmu” “sudahi perkenalan ini, mari kita bertanding dan bagaimana jika taruhannya kita gantu menjadi motor? Apabila ada yang menang maka yang kalah akan memberikan motornya secara ikhlas dan jika tidak maka bakar motormungkin lebih efektif?” “baiklah, boleh saja asal tidak adanya kecurangan di dalam balapan ini” balas moco dengan berani.

      Namun tib-tiba saja ibang merasa takut melihat pertaruhan itu entah apa yang membuat dia tiba-tiba takut dan mengkhawatirkan si garin. “ada apa dengan hati ini, tiba-tiba saja

Corat Coret Independent (puisi, quotes,dan cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang