Seratus 3 Satu

695 56 0
                                    

Dulu dilan-milea udah sempet booming, dan kembali booming dengan rilisnya film yang diangkat dari novel yang berjudul sama.

Jadi gini, banyak diluar sana perempuan yang sangat mengidam ngidamkan sosok dilan. Sosok yang romantis, pemberani, dan out of the box.

Tapi,
Pernah ga kalian sebagai perempuan berfikir bahwa yang membuat dilan menjadi sosok yang amat sangat di idamkan ini merupakan hasil dari milea yang sangat menghargai setiap hal kecil yang dilan perbuat.

Sebagai contoh,
saat dilan memberikan kado pada ulang tahun milea berupa TTS. Bisa kita lihat respon milea yang amat bahagia hanya dengan sebuah kado sederhana. Namun bandingkan jika perempuan itu merupakan perempuan yang hanya ingin hadiah berupa barang yang bermerk, mungkin yang keluar hanya kalimat "ih apa apaan sih" atau "ga modal banget sumpah" dan otomatis, dilan yang romantis gaakan pernah ada.

Atau contoh lain,
saat dilan mengajak milea keluar hanya untuk ke warung kopi di pinggir jalan. Apakah kalian yakin kalian tidak akan protes jika kalian di posisi milea? Tidak akan mengeluh "percuma dandan taunya dibawa ke tempat gini" atau "duh cape cape nyatok taunya kesini doang".

Jadi,
teman teman yang amat sangat mengharapkan sosok dilan di kehidupan kalian, sebelum sang "dilan" datang ke kehidupan kalian apakah kalian sudah siap menjadi "milea" yang sederhana, "milea" yang menanggapi setiap hal kecil seakan akan adalah hal paling membahagiakan?

-sals

QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang