◜ delapan belas ◞

3.5K 415 14
                                    

Ke tiga belas orang itu sekarang lagi naik kepesawat, mereka hampir aja ketinggalan pesawat dalam beberapa menit lagi pesawat mau berangkat tapi Eunwoo sama Jiho malah hilang entah kemana.

"Ha, bagi permen dong."

"Nih" Eunha ngasih permennya ke Jaehyun yang duduk disebelahnya.

Jaehyun lalu noleh ke gadis yang cuma diam berdiri disebelahnya.

"Ho?" Panggil Jaehyun.

Sementara Jiho cuma diem menatap ke satu titik dan tidak menghiraukan panggilan dari temannya.

"Jiho! Ngapain? Sini duduk" panggil Lisa.

"A-ah" akhirnya Jiho tersadar, "iya iya" gadis itupun segera berjalan ke kursinya yang berada tepat didepan kursi milik Jaehyun, tepatnya disamping Lisa.


Begini urutan duduk ke tiga belas orang itu:

Baris pertama: Jungkook, Mingyu, Yuju, Dokyeom, Chaeyeon

Baris kedua: Jiho, Lisa, Junhoe, Rose, Eunwoo

Baris ketiga: Jaehyun, Eunha, Yugyeom


Selama diperjalanan, Jiho yang emang duduk dikanan kirinya orang semua gabisa ngeliat pemandangan keluar jendela pesawat buat ngebuang bosen.

Lisa tidur, dan sialnya kepala gadis itu bersandar tepat di bahu milik Junhoe yang--makin sialnya--pemuda itu pun tidur diatas kepala Lisa. Wow.

Tiba-tiba terlintas sepersen pikiran jahat buat merekam kejadian--yang menurutnya--epic itu. Tapi fokusnya malah beralih pada seseorang disamping Junhoe. Eunwoo.

Melihat pemuda itu membuat Jiho mau ga mau flashback secara otomatis ke kejadian beberapa waktu lalu didalam toilet.

Sesekali kedua alis Jiho bertautan pertanda bahwa gadis ini sedang memikirkan sesuatu.


"Woo? Itu apa?" Jiho berdiri mematung diambang pintu.

Sebenarnya gadis itu hanya melemparkan sebuah pertanyaan retoris. Tentu karena Jiho sudah tau itu benda apa. Gadis itu sedari tadi menonton 'semuanya'.

"J-jiho?!" Eunwoo panik, begitupun dengan si orang berbaju serba hitam.

Eunwoo kembali menoleh pada si orang berbaju hitam, tapi sialnya si orang berbaju hitam sudah tidak ada ditempatnya.

Eunwoo berjalan kearah Jiho dengan tangan yang terkepal.

"Lo? Sejak kapan?"

"Sejak lo pergi memisahkan diri dari yang lainnya."

Eunwoo diem.

"Lo... denger semua?"

"Gue bahkan udah sedikit konek apa inti permasalahannya sejak gue liat foto ditangan lo" jawab Jiho sambil natap Eunwoo tepat dimata laki-laki itu.

Eunwoo diem, laki-laki itu melihat kilatan aneh dimata gadis itu. Eunwoo tidak tahu pasti.

"Tutup mulut lo, Ho. Please."

Jiho diem.

"Gue percaya sama lo, Ho." Melas Eunwoo dengan sedikit rasa kesal yang mengalir disetiap katanya.

"Ah shit." Umpat Jiho. Dan hal itu berhasil menatik perhatian beberapa temannya. Termasuk Eunwoo.

Refleks Jiho langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Ho? Lo kenapa?" Tanya Mingyu dari kursi depan. Jiho menggeleng.

"Gue gapapa" jawab Jiho sambil diselingi senyuman kecil.

Jiho mengehela nafasnya.

Foto. Foto yang digenggam Eunwoo waktu itu, benar-benar tercetak jelas dalam memorinya.



















2017©hulksangster



I am sorry for being so fckng lateeee! Sorry gengs 😭 gue kemarin-kemarin sibuk banget dan cape sampe lupa buat nulis cerita ini, yang gue bisa cuma nikmatin karya author lainnya di wp tanpa bisa nerusin tanggung jawab gue huhu.

Buat kedepannya gue mau minta istirahat dulu ya gengs, mau berusaha buat nyetok cerita ini lagi hehe, sorry! 🙏🏻

Btw makin sini makin garing aja anjir pengen cepet-cepet loncat ke plot yang udh gw pikirin.

pleite | 97 line。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang