Ini bukan pandangan pertama

530 14 7
                                    


Hari itu terik sekali, sampai kulit tangan terasa meletek. Namun, hari ini harus segera selesai untuk mengurus jaringan internet.

Disini aku ingin bercerita tentang cinta dan perjalanan ketika aku ingin memasang jaringan internet baru.

Awal cerita aku di percaya mengelola cafe milik negara kawasan kantor pusat pengembangan industri kreatif. Dan berdasarkan voting, persyaratan adanya cafe harus mempunyai jaringan internet atau wifi.

Aku butuh internet, dan kebanyakan hampir semua orang butuh internet.

Internet sudah hampir jadi kebutuhan premiere untuk orang modern.

Mungkin jika seseorang harus memilih antara cinta dan internet, pasti mereka pilih internet. Hahaha

Karena mereka pikir jika mereka punya internet,  maka akan di mudahkan pula soal cintanya.

Dan jaman sekarang, ada cinta tapi jaringan internet tidak ada, maka jangan harap cinta itu bisa berjalan lancar.

Oke kembali ke perjalanan saya untuk pasang jaringan internet.

Jadi di kota ini ada dua perusahaan yang melayani pemasangan jaringan internet.

Yang satu swasta dan yang satunya lagi BUMN.  Secara kualitas beda dong dari keduanya. Dan pasti harganya juga beda. Karena yang milik negara inilah yang agak merakyat untuk harganya. Tapi untuk soal kecepatan jauh  dengan yang punya swasta.

Ya harga menentukan kualitas lah..

Waktu itu mencoba aku ke kantor pelayanan internet yang di kelola swasta. Ya, mungkin aku jadi korban promosi pas launching kemarin sih yang serba keren dan bombastos.  

Baiklah biar enggak bingung,  kita sebut saja nama kantornya boznet.

Dan kebetulan sekali kantor boznet dekat dengan cafe yang aku kelola.

Tibalah saya di depan kantor boznet.

Ketika aku di depan pintu, dan pandangan mataku langsung tertuju ke sosok ayu di belakang meja resepsionis.

Bener-bener lo dari terik panas di perjalanan tadi langsung hilang dah semua jadi adem. Udah acnya  adem di tambah lagi mbaknya juga bikin adem.

Sungguh hati kecil ini berdoa, “apakah engkau yang akan mendampingiku kelak? “.

Eits,  sebentar.

Ya aku kasih ulasan sedikit untuk menggambarkan sosok cantik itu.

Dia yang berparas manis dan gaya rambut bob.

Tapi bob nya ini beda, jadi ada semacam kolaborasi antar kuning terang dan hitam.

Dengan mata sipit dan sayu.

Alis dan dandanan serba yang natural.

Dan terakhir, hiasan suara merdu renyah keluar dari mulutnya yang cantik.

“Selamat siang mas”

Sapa manisnya,

“Iya siang mbak”

Jawabku dengan masih terbawa pesonanya,

“Ada yang bisa di bantu?”

“Aku mau pasang internet nih”

Ya tau pasang internet,

emang bisa perpanjang STNK disini.

Mungkin kalau aku jadi mbak nya bakalan ngomong gtu dalam hati.

Internet Anti LeletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang