PROLOG
Anak laki-laki itu menangis Melihat tas dan sepatunya yang diambil sebelah dan dibuat lempar-lemparan oleh dua temannya yang nakal. sehingga membuat dia terlihat seperti kucing yang diberi umpan ikan. Sedangkan teman anak itu hanya diam dan tidak berani melawan mereka.
"Berhenttiiiii..." dari arah pintu kelas terdengar teriakan yang membuat mereka semua menoleh dan menghentikan aksi jailnya. "Ayah.. adit sama jaya ngegangguin orang lagi " teriak anak dengan rambut dikuncir itu dengan keras yang membuat dua anak nakal itu lari terbirit-birit keluar kelas karena takut dimarahi ayah dari gadis kecil itu yang merupakan guru di sekolah mereka.
"Dani, kamu kok cuma diam teman kamu dijahilin sama mereka. Harusnya kamu ngebantu dong" Protes gadis itu kepada anak bernama dani yang merupakan sepupunya. "Aku gak berani sama mereka" Jawab dani dengan nada merasa bersalah.Gadis itu berjalan menuju teman dani yang sedang menangis itu. "Mereka udah pergi, kamu gak usah nangis" ucap gadis kecil itu menenangkan anak laki-laki yang masih menangis.
"Eza, maaf aku Gak bantuin kamu tadi"
"Iya gak apa-apa" jawabnya dengan sesegukan.
"Ayo, dani kita pulang" ajak gadi kecil itu kepada sepupunya.
"Aku pulang duluan ya za". Eza hanya mengangguk dan melihat dani dan gadis itu keluar dari kelas 5A.