Angin Membawamu Pergi

179 10 2
                                    


.

.

.

Happy reading!

❄️

Aku tengah duduk di bangku, menikmati pemandangan taman sore hari, di bawah rindangnya pohon cherry yang daunnya mulai menua karena musim semi akan segera berakhir.

Aku menunggu sahabatku, Rian. Teman masa kecilku sampai saat ini.

Kulihat suasana taman mulai meredup. Matahari tampak akan kehilangan sinarnya beberapa saat lagi, dan akan berganti menjadi cahaya semu milik dewi malam.

Angin menerpa wajahku, membuatku harus membenarkan tatanan rambutku lagi. Rupanya angin mencoba untuk menghiburku, yang mungkin juga merasakan hati ini mulai gelisah.

Aku tersenyum, teringat kenangan di waktu itu. Aku dan Rian berada di tempat ini, duduk di sini dengan posisi yang selalu sama. Dia berada di sebelah kiriku dan aku berada di sebelah kanannya.

Saat itu aku sedang menangis karena nilai ulanganku yang buruk. Aku menangis sambil menyembunyikan wajahku dengan kedua tanganku. Rian selalu saja membujukku untuk berhenti menangis dengan berbagai macam rayuan, tapi aku tetap menangis.

Kemudian aku dapat medengar dia berhenti berbicara dan menghela nafasnya berat.

Aku dapat merasakan tangannya membelai rambutku dengan lembut, kemudian meniupnya seperti membersihkan debu di sana.

Aku terdiam dengan kelakuannya. Kemudian aku mencoba membuka tanganku, sekedar melihat apa yang dia sedang lakukan terhadapku.

Dia terseyum dan berkata, "Angin akan selalu menenangkan hatiku, karena selain bisa menghilangkan kesedihan, dia juga bisa menerbangkan impianku."

Kemudian dia menghapus air mataku.

"Hey, jangan menangis! Angin akan selalu menghilangkan kesedihanmu. Maka, tersenyumlah."

Aku kembali tersadar saat seorang remaja laki-laki tengah berjalan di depanku bersama remaja perempuan yang mungkin seumuran denganku sampai kemudian pergi menjauh hilang dari pandangan.

Angin kembali menerpa wajahku, aku dapat merasakan cairan bening itu mengalir di bawah mataku.

Aku kembali menangis tanpa suara, seakan hilang terbawa angin. Kali ini bukan karena aku mendapatkan nilai yang buruk, bukan itu.

Matahari tampaknya sudah menghilang, lampu-lampu taman mulai dihidupkan. Aku bisa melihat indahnya cahaya lampu saat satu persatu diantara mereka mulai dinyalakan. Seperti efek domino, dari arah depan kemudian berputar berlawanan jarum jam sampai lampu terakhir menyala tepat di depanku.

Dari dulu hingga saat ini, aku masih mengagumi ini. Sampai aku dan Rian mengabadikannya untuk beberapa kali.

Aku mencoba berdiri, merapikan sedikit rok yang kusut dan beberapa kelopak bunga cherry yang jatuh di rambutku.

Tak terasa sudah setahun lamanya aku melakukan hal ini sendirian. Menunggu matahari terbenam, menanti dihidupkannya lampu taman, atau sekedar menikmati semilir angin.

Di sini tempatku dan Rian menghabiskan waktu bersama sepulang sekolah. Kadang kami juga mengerjakan PR di sini atau kadang-kadang makan ice cream berdua.

Ku pandang langit luas di atas sana, beribu bintang telah menghiasi hamparan hitam itu.

"Suatu saat aku akan berada di sana, dan kau akan melihatku dari sini. Tapi itu takkan lama, karena kita akan segera bertemu kembali. Aku berjanji, sebelum aku ada di sana kita akan melihat yang lain dari sini. Dan aku takkan membiarkanmu sendirian."

Kembali aku teringat perkataannya waktu itu. Aku tak paham dengan maksudnya. Tapi, saat ini aku telah menyadarinya.

Sepertinya kali ini Rian takkan datang, seperti hari-hari sebelumnya. Walaupun selama apapun aku menunggu, dia mungkin takkan pernah kembali.

"Aku tak pernah pergi, aku akan selalu di sini menemanimu. Aku ada di dalam hatimu, takkan ada yang bisa menghapusku dari sana. Kau tak perlu khawatir, semua akan indah pada waktunya.." Angin kembali berbisik padaku.

"Ya, semua akan indah pada waktunya. Rian Abimanyu, tunggu aku. Mungkin akan lama, kuharap kau sabar menanti. Semoga Tuhan takkan pisahkan kita lagi." Bisikku pada angin.

Kemudian dia pergi, membawa kesedihanku bersamanya, dan terbang bersama impianku.

The End


.

.

Thanks for reading!

Maaf jika ceritanya tidak memuaskan wkwk..
Sempatkan vote dan review ya readers! 😆

Mungkin bakalan ada kelanjutannya (?)

Have a nice day! 🍀

Angin Membawamu Pergi [ONESHOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang