THE TRUTH (part12)

32 3 0
                                    


Tak ada jawaban dari Denis sehingga Arham pun sengaja terus mengaitkan hal tersebut dengan kematian adik Nana serta kematian orang tua CEO Henry. Diawali oleh kematian orang tua CEO Henry yang diakibatkan keracunan bahan arsenik yang terkandung dimakanannya setelah acara ulang tahun Denis, saat itu perusahaan keluarga CEO Henry ingin mengakuisisi Chong Group. Dikarenakan ketidaksetujuan Denis akan hal tersebut, ia sengaja menaburkan bubuk arsenik pada makanan orang tua CEO Henry. Kemudian kematian adiknya, Daniel Chong. Kematiannya satu hari setelah Tn. Dan Ny. Chong mengumumkan bahwa asset-asset milik keluarga mereka akan jatuh pada Daniel bukan Denis dikarenakan tempramennya yang buruk dalam berbisnis sehingga adiknya yang akan memimpin dan menjadi pewaris tunggal Chong Group.
Kematian adiknya dikabarkan dibunuh teman sekelasnya namun kemudian setelah diselidiki semua orang yang berhubungan dengan Tara, gadis yang dijadikan tersangka meninggal. Diawali oleh ayah tersangka yang berusaha mencari tahu kebenaran putrinya mati dikarenakan racun Botilinium Toxin, lalu jaksa yang menangani kasus tersebut yakni Jaksa Ilham yang tewas karena racun arsenik, serta security yang saat itu bertugas disekolah Daniel juga meninggal karena racun arsenik. Kemudian yang terakhir orang tuanya sendiri yang setelah satu minggu pengumuman bahwa separuh warisan Chong Group akan disumbangkan pada sebuah yayasan dan yang separuh untuk Denis sendiri tewas mengenaskan karena keracunan karbon monoksida bersama para pelayannya.
Merasa kasusnya semakin rumit dan banyak, Hakim memutuskan untuk menghentikan sidang hari ini dan melanjutkannya minggu depan. Semua orang meninggalkan ruangan, Arham menghampiri Nana, Jena dan CEO Henry. Mereka mengacungkan kedua jempol pada Arham. Sidang pertamanya berjalan lancar dan keadaan memihak mereka. Namun keceriaan itu pudar saat Jena mendapat telephon dari saudaranya bahwa adiknya yang selama ini menderita sirosis hati harus melakukan operasi transplantasi hati akhir bulan karena jika tidak kondisinya bisa semakin parah. Keluarga Jena harus secepatnya mencari pendonor untuk adiknya. Mendengar hal tersebut Nana memeluk Jena dan meyakinkannya bahwa dia akan membantu Jena mencari pendonor bagi adiknya serta menyuruhnya untuk tak khawatir.
Akhir-akhir ini kehidupan Nana dan orang-orang sekitarnya cukup berat. Ia mencari bukti-bukti kebenaran untuk mengembalikan nama baik sang adik serta mencari pendonor hati untuk adik Jena. Arham yang selalu bersama gadis itu terlihat paling tertekan, Nana terlihat memberinya dukungan dengan mengatakan "apa kamu gugup? Tidak biasanya kamu seperti ini. Bukankah sidang pertama berjalan dengan lancar? Lantas apa yang kamu khawatirkan? Kamu pasti bisa. Bukankah waktu itu kamu mengatakan mari hadapi semua bersama, genggam tanganku dan berjalan beriringan untuk menemukan semua kebenarannya. Sekarang kita bersama, jadi apa yang masih mengganjal fikiranmu?"
"takut kau menghilang setelah kebenarannya terungkap. Jangan mengkhawatirkanku, dibandingkan denganku kamu yang sepatutnya dikhawatirkan. Saat ini kamu disibukkan dengan kasus Tara tapi kau masih harus membantu mencari pendonor untuk adik Jena. Jaga kesehatanmu, aku yakin sidang terakhir akan membahagiakanmu," sahut Arham.
"apa kau fikir aku hantu. Bagaimana aku bisa menghilang?! Dasar! Aku tak ingin dia kehilangan adiknya sama sepertiku, Jena sudah seperti saudaraku. Disisiku setiap hari bahkan ia juga menjaga ibu ketika aku tidak ada. Aku tak ingin dia menangis, aku harap bisa menemukan pendonor dengan cepat dan mengembalikan tawanya. Aku sudah cukup bahagia karena sidang pertama, jadi aku juga yakin sidang terakhir pasti akan memihak kita," sambung Nana.
"tentu, aku akan berusaha yang terbaik. Bersabarlah!" lanjut Arham dengan nada gemetar.
***
Tiba saatnya untuk sidang kedua, kali ini membicarakan mengenai kasus yang terjadi 2 tahun lalu dimana orang tua CEO Henry ingin mengakuisisi Chong Group. Denis Chong takut Chong Group akan dikuasai oleh keluarga CEO Henry untuk itu dia tak setuju dengan akuisisi itu namun orang tuanya tak mendengarkannya. Merasa kecewa karena usulannya tak didengar serta tak setuju akan akuisisi tersebut pada acara ulang tahun dirinya, ia menaburkan bubuk racun arsenik pada makanan orang tua CEO Henry. Denis terlihat terus menyangkal hal tersebut hingga Arham memutarkan rekaman percakapan antara Denis dengan seseorang. Dalam percakapan tersebut terdengar Denis sedang berbicara pada seseorang bahwa bubuk arsenik itu telah membuat orang yang akan mengakuisisi Chong Group tewas.
"Henry adalah temanku jadi bagaimana mungkin aku membunuh orangtuanya?" sangkal Denis.
"iya, aku juga tak berfikir kau tak membunuh mereka karena kau temanku. Bahkan kau yang menghidangkan makanan untuk orang tuaku saat itu. Rekaman itu sudah cukup membuktikan bahwa kau yang membunuh ayah dan ibuku," sahut CEO Henry.
"bagaimana kau yakin itu diriku ketika kau tak melihatnya? Bisa saja itu perbuatan orang jahat yang ingin menghancurkan persahabatan kita. Percayalah! Aku tak mungkin membunuh orangtuamu." sangkalnya lagi.
"bagaimana kau bisa mengatakan orang lain jahat ketika kau sendiri yang melakukan kejahatan itu. Mulut dan fikiranmu tak setampan wajahmu. Persahabatan kita memang telah berakhir sejak saat itu, kau bukan lagi manusia melainkan monster yang begitu tamak dan keji. Bisa-bisanya kau mengatakan orang lain ketika aku sendiri yang merekam pembicaraanmu itu atau haruskah aku merekam perkataanmu sekarang dan menyamakannya dengan yang berada direkaman?" seru CEO Henry.
Denis tak dapat lagi menjawab, bahkan pengacaranya juga tak memiliki pembelaan untuknya. Suasana ruang sidang cukup gaduh, Hakim menyuruh mereka diam dan melanjutkan sidang. Bukti-bukti terus mengarah pada Denis, ia tak dapat menyangkalnya lagi. Lagi-lagi kasus ini masih bersambung, sidang akan dilanjutkan kembali minggu depan. Kali ini Nana menghampiri CEO Henry yang duduk dikursi saksi dengan mengacungkan kedua jempolnya tanda ia benar-benar kagum. Gadis itu bertanya pada pria dihadapannya apa yang dia rasakan selama ini sudah terbayarkan hari ini. CEO Henry tersenyum dan mengangguk.
Sepulangnya dari sidang hari ini Nana pergi ke rumah sakit tempat dimana adik Jena dirawat. Gadis itu memberi tahu bahwa banyak dari penggemarnya yang bersedia melakukan transplantasi hati namun mereka sama-sama tahu orang-orang itu harus dicek terlebih dahulu apakah hatinya sesuai untuk orang yang didonor atau tidak. Setelah menunggu cukup lama dokter memberi tahu bahwa tak ada satu pun hati yang sesuai. Jena langsung terkulai lemah dengan airmata mengalir dari mata indahnya. Nana memeluk dan berusaha menguatkan gadis itu, berkali-kali ia mengatakan pada Jena bahwa adiknya akan baik-baik saja serta menyuruhnya berhenti menangis. Jena menatap lekat pada sahabatnya itu kemudian mengucap ribuan kali terimakasih.
Nana mendapat panggilan dari Arham pria itu ingin Nana terus berada disisi ibunya sampai sidang terakhir berlangsung karena sidang terakhir akan membahas kasus adiknya, Arham khawatir jika pelaku mungkin akan melakukan hal buruk pada ibu gadis itu.

THE TRUTH (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang