Salah Arah

Dua

Keesokannya, Rahma mencoba untuk menghubungi Hani. Dia mencari cara supaya bisa basa-basi terlebih dahulu agar Hani tidak curiga dengannya. Kemudian Rahma memilih untuk menanyakan tentang Dewa hanya lewat line, dari pada harus bertemu langsung dengan Hani. Di awal chat, Rahma memulai dengan menyapa Hani dan sedikit basa-basi, "Haaay Hani, lagi ngapain? Dikelas lu lagi ada guru ga?." Tidak lama Hani membalas. "Haay Rahma, gua baik ko. Tumben lu ngeline gua kaya gini. Ada apaan nih?." Saat Rahma tahu kalau dia dapat notif line dari Hani, secara cepat dia balas linenya. "Ga ada apa apa ko, curigaan aja nih. Gua cuma mau nanyain itu, temen kelas lu ada yang namanya Dewa gak sih?." Hani membalas "Oh Dewa, iya ada. Kenapa emang?." "Ga ada apa, kalo boleh tau, dia itu orangnya kaya gimana?." Rahma mulai menanyakan sifat Dewa lebih rinci ke Hani, dengan kata kata yang sedikit berhati-hati supaya Hani tidak curiga dengannya. Hani pun membalas "Ada apa nih, kok lu nanyain sifat dia, waaah kayanya ada sesuatu nih?!?! Hehehe." Saat membaca pesan dari Hani, Rahma tersenyum kecil. "Emang susah ya nutupin rahasia sekecil apapun itu." Ucap Rahma dalam hati. Lalu Rahma membalas dengan sedikit membela dirinya dan membuktikan supaya dia tidak mengharapkan sesuatu dari Dewa. "Ih apaan sih, jangan aneh aneh deh Ni. Gua cuma mau tanya aja, lagian  kalo emang dia orangnya bener asik siapa tau aja dia pantes gitu jadi temen guaa." Hani sedikit heran saat membaca balasan dari Rahma. Hani pun membalas "Ya kalo mau deket mah gapapa, mau gua bantuin ga ni? Heheh." Lagi lagi Rahma tersenyum akibat membaca balasan dari Hani "Heh, udah diem diem ajaa jangan bilang bilang orang ya. Cukup lu aja yang tau. Emang dasar susah ya nutupin rahasia dari lu." "Tuh kan bener perkiraan gua, Hani gitu loohh heheh. Iya iya ga akan kesebar ko." Balas Hani.

Perasaan Rahma cukup lega karena dia yakin Hani akan membantunya untuk lebih mengenal tentang Dewa.