Jun sudah siap untuk pulang. Dia sekarang menunggu Yebin yang masih merapikan tas.
"Maaf Jun, gue mau ke perpus dulu. Lo pulang duluan aja ya," ucap Yebin sambil memakai tas nya.
"Gue gatau harus pulang naik bus yang mana hehe. Gue ikut lo ke perpus deh."
"Kalo gue lama gimana?"
"Gapapa. Gue juga gaada kerjaan kok di rumah."
Yebin berpikir sejenak. Sebenarnya dia ke perpustakaan hanya untuk melihat Hojung, tidak ada maksud lain. Dia kasihan juga melihat Jun yang sudah menunggu dia daritadi itu. Ini juga hari pertama Jun di sekolah barunya jadi wajar Jun tidak tau harus pulang naik apa.
"Yaudah deh, gue ke perpusnya besok aja," ucap Yebin akhirnya. Dia berjalan mendahului Jun. Jun sendiri langsung tersenyum dan membuntuti Yebin.
Yebin dan Jun duduk di kursi bus paling belakang. Sejak naik bus, Yebin dan Jun hanya diam, Yebin asik sendiri dengan game di handphone nya. Jun yang melihat Yebin kalah main mobile legend mulai gemas, "Lo mainnya jangan kayak gitu. Lo pasti gabisa main mobile legend ya?"
"Ish, emang gue gabisa mainnya."
Jun mengambil handphone Yebin, "Nih, liatin gue main ya."
Yebin memperhatikan Jun yang dengan mudah memainkan game di handphone nya itu. Yebin memang tidak bisa memainkan mobile legend. Dia hanya download karena ada yang bilang Hojung suka sekali main mobile legend.
"Yebin."
"Apa?"
"Gue boleh minta nomer handphone lo gak?" Tanya Jun sambil terus memainkan handphone Yebin.
"Boleh. Tapi jangan gangguin gue ya kalo gak penting-penting banget."
Jun tersenyum lebar, "Gue seneng deh."
"Kenapa? Karena dapet nomer handphone gue? Aneh lo Jun."
"Bukan."
"Terus kenapa?"
"Kita baru kenal kemaren tapi bisa langsung deket hehe."
Yebin memukul lengan Jun, "Aneh banget sih lo," ucapnya. Tanpa disadari Yebin tersenyum.
"Ih senyum."
"Apa sih."
"Lo cantik, Yebin."
"Udah tau."
Jun mengacak rambut Yebin gemas. Sekarang Yebin seperti teman rasa adik bagi Jun. Tidak tau kalau nanti. Yah, bisa jadi lebih.
***
"Gue kesel banget tiba-tiba minggu depan ulangan matematika," ucap Euijin.
Euijin, Yebin, Hyunjoo, NC.A, dan Suji sedang duduk di kantin sambil memakan makanan mereka masing-masing. Mereka menghela napas mendengar Euijin yang membahas matematika.
"Kalo nilai gue jelek lagi, kayaknya ibu gue bakal bikin gue les setiap hari deh," ucap NC.A.
Hyunjoo mengarahkan sumpitnya ke arah NC.A, "Gue juga! Ranking gue turun lagi kemaren."
"Tenang. Hidup gak akan berakhir cuma karena ranking jelek."
"Yebin...kok bisa ya lo tenang banget padahal nilai lo kayak doremi gitu," kata Euijin yang heran melihat Yebin daridulu tidak pernah berubah. Yebin sendiri tidak menganggap serius ucapan Euijin. Dia masih asik menyantap makanannya.
"Suji, lo kan satu-satunya yang pinter diantara kita...ajarin kita dong, please," NC.A mulai membujuk Suji untuk jadi guru private gratis mereka lagi.
Suji memang terkenal jago matematika. Dia juga jago pelajaran yang lainnya. Kalau dipikir-pikir, agak aneh juga Suji yang rankingnya tidak pernah keluar dari 5 besar malah main dengan teman-temannya yang rankingnya tidak pernah lebih tinggi dari 25. Untungnya, Suji tidak tertular virus malas dari teman-temannya itu.
"Sebenarnya masih ada beberapa materi yang gue gak ngerti, tapi gapapa deh nanti gue ajarin dikit dikit."
"Yes, makasih Suji. We love you," NC.A membentuk hati dengan jarinya.
"Eh kalian tau ga sih, kak Hojung kemaren ranking 2 dari seangkatannya lagi." Kata Hyunjoo.
"Ah iya. Kak Hojung sekarang rajin banget belajar di perpustakaan. Kemaren gue liat dia pas pulang sekolah ke perpustakaan," timpal Suji.
Benar firasat Yebin. Kalau saja kemarin dia tetap ngotot pergi ke perpustakaan, dia pasti bisa curi-curi pandang ke Hojung.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
COSMOS 🌼
FanfictionBaek Yebin adalah siswi kelas 2 SMA. Dia dan teman-temannya sangatlah cocok. Mereka belajar bersama (walaupun mereka jarang belajar), bermain bersama, bahkan mereka menyukai orang yang sama. Yebin punya tetangga baru. Tetangganya itu berusaha bertem...