Hari ini, aku mendapatkan sebuah pesan dimana nama kamu tertera sebagai pengirim. Aku lupa bahwa ternyata kontakmu masih ada. Tersimpan seperti halnya luka yang kamu tinggalkan.
Aku ragu untuk membukanya. Takut akan apa kiranya yang kamu kirim. Namun aku memberanikan diri.
Kamu mengirim "Hai" aku membalas "iya" tak lupa tanda tanya kusematkan diakhirnya. Kita terlibat basa basi untuk beberapa pesan, hingga akhirnya sampai ketitik maksud.
Tentang ceritaku, kamu bertanya "apakah aku menuliskan cerita tentang 'kita'" sungguh ingin aku tertawa mendengar kata 'kita'. Apa masih pantas aku dan kamu disebut kita? Aku rasa tidak didunia nyata.
Aku ingin menjawab 'tidak', tapi berbohong itu dosa. Jika kujawab 'iya' kamu pikir aku seberani itu? Belum tentunya.
Pada akhirnya pesan itu hanya akan bertandakan read dihandphone mu, karena sungguh aku tak berani untuk membalasnya.
Biarlah. Biar kamu merasakan bagaimana rasanya diacuhkan.
Cianjur, 08 Maret 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Tanpa Suara
PoetryBerisi curhatan! Kalo enggak soal mantan, yah soal gebetan. Mari curhat bareng, siapa tau senasib. #343 di Puisi #78 di Kata #35 di Curhat #61 di Kata #185 di Galau #7 di puisi