Hari itu kutemukan kata untuk memulai komunikasi kita kembali.
Sepenggal kisah masa lalu yang terhenti karena cerita yang kau sembunyikan.
Aliran asa terhenti seketika, namun apa daya aku hanyalah sepenggal kisah yang harus kita sembunyikan.Engkau adalah barisan warna jingga yang dulu selalu aku perhatikan dalam diam dan lirik mata, hingga kutemukan celah untuk memulai pertemuan kita pada awalnya. Semua berjalan cukup lancar kurasa, pertemuan demi pertemuan, pesan demi pesan, malam demi malam semua berjalan baik. Kita saling bercengkrama tentang banyak hal, aku selalu menanti saat menyanyikan lagu tidur untukmu yang katamu kau selalu senang bila kunyanyikan sebuah lagu.
Aku menikmati dunia lain kita, aku menikmati dalam arti kesalahan. Dulu aku belum terlalu paham arti sebuah pengharapan yang berlebihan, demi mendapatkan mu aku mengikuti semua maumu. Permainan saling sembunyi ini seakan kunikmati meski berulang kali kukatakan padamu aku siap untuk dunia luar, namun sungguh aku sudah terlalu cepat dan dalam menyayangimu, seakan ini semua adalah syarat untuk kita bisa bersama. Dan yang kusaksikan pun aku yakin kai juga meikmatinya, meskipun betul tidaknya hanya Tuhan dan kau yang tau.
Sebagaimana kodratnya waktu, terus berjalan. Kuliah, tahun baru, perpisahan jarak, acara-acara kampus dan semua momen lainnya hanya bisa kunikmati bersamamu dalam diam dan isyarat. Hanya pada saat kita berada di dunia lainlah baru kita bisa duduk bersama menceritakan kembali semua momen yang telah kita berdua nikmati dalam diam dan isyarat, seakan menceritakan masa lalu yang telah terjadi namu harus kau bahas agar kau tahu makna dan bagaimana langkah mu kedepannya.
Langkah demi langkah terus tersusun kedepan membuat aku semakin yakin dengan sikapmu untuk langkah kedepan kita yang sudah kurencanakan diam-diam berharap ada arus balik yang sama dari dirimu, namun nyatanya ada kebenaran yang harus terungkap. Aku tidak ingat persis larutan apa yang membuat larutan kebenaran ini naik kepermukaan untuk ku ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebebasan Dan Perasaan
PoetrySejenak kau pasti memiliki detik-detik dalam hiruk pikuk kehidupanmu untuk berpikir dan merenung. Kalimat dan kata-kata ini tercipta hanya untuk memanfaatkan detik-detik itu. Karena setiap detik tidak pernah terbuang percuma sekalipun kau tidak mela...