05.39 pagi
Fajar menyingsing teramat dalam
Sebuah tirani kehidupan kembali dimulai
Hari ini
Entah apa yang membuatku memaksa menikmati keindahan sesaat ini
Lara malam itu kunikmati tanpa istirahat
Tak mampu, ya tak mampuAku tak mampu beristirahat dari peristirahatan yang ku istirahatkan
Setiap detiknya
Menit
Jam
Kedipan mata ini
Hela nafas
Beristirahat tanpa beristirahatFajar menyambut asa dan lara ini
Namun nyatanya fajar tak tahu menau tentang semua ini
Ia hanya memulai cahaya baru yang berputar
Tanpa mengingat seperti apa cahaya yang kemarin meskipun dia melakukannya di tempat dan waktu yang samaAku tak tau apa yang kuceritakan pada sang fajar
Yang kutahu fajar tetap berlangsung dengan cepat
Tak peduli semua asa dan lara hari itu, malam itu, setiap saatnya
Sang fajar bangkit tanpa rasa bersalahAku yakin sekalipun dia tak mau mengingat semuanya
Ataupun mengenang semuanya
Tapi ia akan selalu bangkit di tempat yang sama, saat yang sama, warna yang sama, sudut yang sama
Sama semuanya
Yang berbeda hanyalah alasan ia untuk bangkit setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebebasan Dan Perasaan
PuisiSejenak kau pasti memiliki detik-detik dalam hiruk pikuk kehidupanmu untuk berpikir dan merenung. Kalimat dan kata-kata ini tercipta hanya untuk memanfaatkan detik-detik itu. Karena setiap detik tidak pernah terbuang percuma sekalipun kau tidak mela...