4th | Childhood

717 124 1
                                    

Musim Panas Tongyeong 2007

"Oy, Jonghyun!"

Pemuda ceria itu menepuk bahu Jonghyun.

"Keluargaku akan pergi berlibur ke Tongyeong. Kau mau ikut?"

Jonghyun menatap Minjae bingung.

"Kenapa mengajakku? Itu kan keluargamu."

"Tidak apa-apa. Keluarga Kookie juga ikut. Ayolah." bujuk Minjae. Dalam hitungan ke sepuluh, Jonghyun akhirnya mengangguk setuju. Minjae dan Jonghyun melanjutkan perjalanan menuju sekolah dengan jalan kaki pagi itu.

Pagi itu, sepasang anak berumur 8 tahunan masih sibuk bermain di halaman rumah sedangkan semua orang dewasa sibuk mengepak barang-barang.

"Orangtuaku memasukkan mainanku ke dalam boks besar. Aku tidak tahu kenapa mereka melakukan itu. Bahkan seprai tempat tidurku sudah dilepas sejak kemarin. Aku tidur dengan orangtuaku." Gadis bernama Guma itu terheran.

"Kau yakin mereka tidak akan membuangnya?" balas Guma.

"Kenapa kau bicara seperti itu! Robotan ku semuanya masuk ke dalam boks!" Gwamu tampak kesal ketika Guma mengatakan sesuatu yang membuatnya takut.

"Baiklah, maini saja robotanku yang ini. Aku akan mengambil robot yang lain." hibur Guma pada Gwamu yang sedikit lagi akan menangis. Dasar laki-laki cengeng, pikir Guma.

Di sisi lain, Minjae dan Jonghyun membantu keluarga Jeon mengangkat boks-boks ke mobil pindahan.

"Kau tidak bilang Kookie akan pindah, Minjae." ujar Jonghyun dengan kesal. Dia kan sayang sekali dengan Kookie, dan sekarang Kookie akan pindah ke Busan. Dia terkejut sekali ketika sampai di rumah Minjae, keluarga Kookie malah sibuk menumpuk barang-barang diatas mobil pengangkut barang.

"Lupa, Hyun, hehe. Lagipula Busan gak jauh kok."

"Jadi kalau kangen Kookie harus ke Busan gitu? Ih habisin uang." ujar Jonghyun.

Minjae tertawa sejadi-jadinya mendengar Jonghyun yang kesal dengan dirinya. Sebenarnya dia juga kurang tahu soal kepindahan keluarga Jeon ini. Dia hanya mengira ini liburan musim panas, dia tidak menyangka bahwa ini adalah liburan perpisahan. Ketika mata Minjae menangkap dua sosok anak kecil di halaman rumah, dia merasa bersalah.

Mereka berdua tidak sadar bahwa liburan ini adalah liburan perpisahan mereka.

***

"Guma-ya, lihat!" Guma berlari ke arah Gwamu ketika anak itu memanggilnya mendekat. Saat ini mereka sudah sampai di Tongyeong, lebih tepatnya di sebuah pantai. Saat ini pantai cukup ramai, padahal menurut riset pantai di Tongyeong adalah pantai dengan pengunjung terendah di seluruh Korea Selatan.

Sementara kedua anak kecil itu bermain, Minjae dan Jonghyun memilih berenang. Bersenang-senang dengan melompat dari jembatan kayu kecil ke dalam air asin pantai.

Mina dan Sooyung; yang notabene ibu dari si Guma dan Gwamu malah menikmati segelas air kelapa sambil memperhatikan keluarga mereka yang bersenang-senang.

Oh iya, dimana Wonwoo dan Suho?

Mereka lebih parah. Suho malah mengubur seluruh badan Wonwoo dengan pasir putih. Itu membuat Guma dengan Gwamu tertawa hingga terpingkal-pingkal.

"Kookie, kita tinggalkan saja ayahmu disini."canda Suho dan dibalas anggukan setuju oleh Kookie yang masih sibuk tertawa.

"Ih, appa! Paman Wonwoo-ku yang tampan mana boleh ditinggalkan." Tak disangka, malah anak perempuannya sendiri yang tidak mau Wonwoo ditinggalkan. Si pria pasir tertawa terbahak-bahak mendengar pembelaan anak Suho terhadanya.

Unique GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang