CHAPTER 2 (Dad and Brother)

114 11 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 06:00 pagi dan alarm hp ku berdering, bi Aten pun mulai membangun kan ku

" Non, bangun nanti telat sekolah nya"

"Iyah bi ini Vina bangun"

Aku menjawab ke bi Aten dengan tubuh setengah sadar. Aku langsung beranjak dari kasur ku dan langsung ke kamar mandi. Ketika semua nya sudah ku siap kan untuk ke sekolah, aku turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga ku, tetapi yang kulihat hanya ayah dan ibu, lalu kakak ku di mana? Tumben gak ikut sarapan? Ku mulai duduk di bangku samping ibu ku. Dan ku memulai buka topik untuk berbicara kepada orang tua ku

"Kakak kok gak ikut sarapan bu?" sambil ku memotong roti ku

"Kakak kamu paling masih molor" ibu menjawab nya sedang mengoles roti dengan selai.

Ayah ku mulai berbicara dan ekspresi dia begitu seram

"Bi kemaren anak itu pulang jam berapa?" dia menanyakan ke pada bi Aten yang sedang menuangkan susu di gelas untuk ku

"Semalam tuan muda pulang jam 4 subuh tuan"

Dengan ekspersi yang pernah ku lihat dari ayah ketika diri nya sudah muak dengan kakak ku.
Dan tiba²
.
(DUBRAKK!!)

Ayah? Dia pukul meja makan begitu kencang sampai ibu dan aku terdiam.

"AHH? JAM 4 SUBUH? SEKARANG DI MANA ANAK B*J**G** ITU?!!"

Aku terdiam melihat ayah ku seperti itu. Memang diriku sering liat ayah begitu kadang lebih buruk dari ini. Ibu pun berusaha menenangi ayah yang sedang marah besar dan aku berusaha menahan ayah ku tapi aku di dorong sampai jatuh. Di dalam pikiran ku "apa ayah akan menampar kakak lagi?apa ayah akan lebih parah dari sebelum nya?" dalam benak ku selalu ada kata² itu tapi kucoba untuk di hilang kan tapi gak bisa. Tanpa ku sadari air mata ku menetes dan aku langsung lari ke kamar kakak.
.
Ketika aku sampai di depan pintu kamar kakak ku
Tiba-tiba ...

(JEPRETT! JEPRET!)
.
"AYAH!" dengan spontan kata itu keluar dari mulut ku dan ayah ku berhenti sejenak melihat ku .

"NGAPAIN KAMU DI SITU?! SANA PERGI SEKOLAH JANGAN NGIKUTTIN KAKAK KAMU YANG B**G**T INI!"

Dia yang sedang memegang kerah leher kakak ku dan dengan intonasi yang sangat keras sampai aku kaget , yang tadi nya aku melihat kakak ku yang sedang diangkat dan dengan muka yang sangat memar. Aku tertunduk diam, kulihat lagi ke arah kakak ku dia seperti menyuruh ku untuk pergi tapi aku tidak mau. Dengan tiba² aku masuk ke kamar kakak ku dan ku bilang ke ayah

"Ayah kalau kau melukai kakak aku akan bunuh diri!"

Ayah ku terdiam dan melepaskan kerah leher baju nya, dan aku mulai memeluk kakak. Tanpa kusadari mata ku mengeluarkan air mata lagi.

Lalu ...

Ah? Kakak? Disaat kita pelukkan tiba² rambut ku basah. Ternyata kakak mengis dan itu pertama kali nya aku melihat kakak ku menangis depan ku..

"VINA SANA KAMU,JANGAN IKUT IKUTTAN KAKAK MU!"

Tiba² ayah menarik tangan ku untuk keluar tapi diriku menolak , aku tetap masih ingin bersama kakak dan aku tidak mau kakak kesakittan apa lagi nangis seperti ini.

"Nggak ayah! Aku mau tetap disini! Klo ayah tetap memaksa aku tidak bakal mau!"

Aku yang ngomong seperti itu sedang merasakan kesakittan saat tangan ku ditarik paksa oleh ayah ku sendiri. Ibu dan bi Aten mulai datang dan memisah kan kami bertiga, aku dan bi Aten membersihkan darah di bibir kakak ku dan mengobati luka memar kakak yang ada di pipi kanan nya. Sedang kan ibu menenang kan ayah di bawah..

"Kamu gak papa?"

Kakak yang melihat luka di tangan ku akibat ayah ku sendiri

"Gapapa kok kak, cuman lecet dikit, aku pergi sekolah dulu yah , Bye kakak ganteng:)"

Aku pun keluar dari kamar kakak dan aku melihat ayah sedang ngobrol dengan ibu, daripaa aku nunggu lama mending aku langsung pergi ke sekolah .. Ketika aku ingin berpamitan sama ayah dan ibu ..

"Vin, ayah minta maaf yah .. Ayah gak bermaksud buat kamu terluka"

Aku hanya terdiam dan diriku berusaha memaaf kan ayah tapi hati ini begitu susah dan sakit seperti tangan ku .. Tapi aku harus memaaf kan ayah ku walaupun dia seburuk apa pun dia tetap ayah ku. Ayah yang ku sayangi dan ku cintai,tapi begitu sulit diriku harus melawan rasa amarah dan benci ini kepada ayah ku sendiri ..

"Iyah yah vina udah maafin ayah kok:)" dengan diriku tersenyum dan menyembunyikan rasa sakit di tangan ini..

Lalu ayah naik ke atas, aku pun menyusulnya karena aku takut kakak di hajar lagi sama ayah ..
Tapi..
Ayah? Kakak?
Mereka?
...
Air mata ini menetes dengan tiba², karena ku melihat ayah sedang memeluk kakak dan meneteskan air mata nya ..

"Nak ayah minta maaf"

"Iyah yah, Aku sudah maaf kan ayah dan aku tidak pernah membeci mu atau dendam pada mu, karena aku begitu sayang dan cinta padamu dan keluarga ini"

Mereka berpelukan dan dari belakang ibu merangkul ku, kita seperti melihat sesuatu yang sangat ajaib. Pertama kali nya aku melihat kejadian ini di keluarga ku, memang ayah orang nya kasar tapi dia punya hati dan dia sangat sayang keluarga nya ..

(What do you mean uoo)

Seketika hp ku berdering
Dan aku kaget ternyata teman ku menelpon ku..

"Hallo apa?"

"Jam berapa nih, 20menit lg masuk . lu dimana?"

Seketika aku terkejut ternyata sudah jam 07:30 aku pun bergegas berpamitan kepada ibu ku. Aku tidak berpamitan kepada kakak dan ayah karena ibu bilang "Jangan Ganggu mereka" aku pun lari dan supir pribadi membuka kan pintu mobil untuk ku..

"Pak ngebut yah"

"Bahaya non"

"Gapapa pak, aku udah telat nih"

"Okelah kalo begitu tancap gasssss"

"Cuss pak"

Dan hari ini , hari yang begitu singkat. Aku ingin terus melihat ayah dan kakak ku terus begitu walaupun hanya 1 kali seumur hidup .. Aku melihat ke arah kaca dan aku pun tersenyum yang ditemani air mata bahagia :)

~Terima Kasih~

-maaf kan jika ada typo berserakan-

>>> Selanjutnya>>>


Kenapa AKU dan DIA ?.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang