Jam sudah menunjukan jam 3 sore tapi Bu Ratna guru Biologi itu masih berbicara didepan kelas yang seharusnya kelas sudah bubar 5 menit yang lalu.
Rian yang sudah tidak tahan dengan ocehan Bu Ratna itu tiba-tiba berbicara dengan lantang "Ini udah jam berapa sih, gue belum sholat ashar nih! " sambil melihat jam,
"Yaelah yan soksokan lo, bilang aja udah pengen pulang"seru salah satu teman sekelasnya malah membuat seisi kelas tertawa,
"sudah-sudah silahkan kemas barang kalian dan silahkan pulang"Perintah Bu Ratna, "Dari tadi kek bu"Lirih Rian karena takut kena semprot Bu Ratna,
Sebenarnya bukan takut, Rian hanya malas.
"Ayo pulang gue udah sumpek di kelas"Ajak Afa yaitu teman sebangku Rian
"Gue lebih sumpek kalik" dia pun langsung berdiri dan berjalan keluar kelas.
"Rame amat tuh lapangan ada apaan"tanya Afa penasaran, padahal dilapangan jelas-jelas sedang ada upacara penutupan Mos hari ini
"Yaelah lo kepo amat, itu urusan anak kelas 10" kata Rian yang entah dia malas kalau sudah bahas tentang kelas 10.
"Selamat sore Adik-adik" sapa seorang pengurus osis yang berdiri didepan kelas 10 dengan tampang sok tegas, biasa senior memang harus seperti itu agar yang junior tidak bertindak semena-mena.
"Alhamdulillah mos untuk hari ini berjalan lancar, untuk pengumuman selanjutnya besok untuk hari rabu yaitu penutupan mos kita semua akan mengadakan acara pensi yang perkelas harus mewakili paling tidak 2 pensi, saya harap kalian siap-siap dari hari ini"
Pengumuman sekaligus perintah dari osis iti dijawab decakan sebal dari para siswa,
"Setelah ini kalian boleh pulang, jangan lupa di selesaikan tugas yang harus di kumpulkan besok pagi"lanjut osis tadi, para siswapun bernafas lega.
Suasan sekolah sudah sepi, Ani dan Ica yang memang berencana pulang akhir karena menunggu parkiran sepi.
"Eh Ca tadi gue ketemu sama cowok yang tadi lo tunjukin ke gue, tadi gue sempet minta tandatangannya, terus dikasihh, dia sombong tapi baik juga" kata Ani sambil membayangkan kejadian tadi.
"Terus gue harus bilang waw gitu" Ica malah seperti malas menanggapi padahal dia tadi semangat saat bertemu dengan cowok itu.
"Lo kenapa sih, kayaknya tadi semangat banget pas ketemu" tanya Ani penasaran,
"Ternyata dia termasuk badboy di sekolah ini, gue jadi ga minat" kalimat itu hanya di jawab oh saja oleh Ani.
Sesampainya di rumah Ani langsung masuk kamar dan merebahkah tubuhnya "Capek juga hari ini, padahal cuman minta tanda tangan".
Ani pun beristirahat sambil memainkan ponselnya yang ramai karena grup kelas X mipa 1 yang sedang membahas tentang apa yang akan ditampilkan saat pensi nanti.
Ani hanya menyimak karena menurutnya masalah seperti ini lebih efektif dibahas saat bertemu langsung.
"Dik cepetan mandi terus turun makan, udah ditunggu sama ayah" teriak Kakak Ani,
"Iya kak"
Ani pun langsung bergegas menuju kamar mandi.
Ani memang memiliki satu kakak yang bernama Rumi, yang sudah bekerja diperusahaan ayahnya sendiri.
Selesai mandi Ani langsung turun dan memang sudah di tunggu keluarganya untuk makan malam.
Hari ini memang berbeda, karena biasanya Ani membantu bundanya menyiapkan makanan tapi hari ini tidak berhubung Ani capek karena pulang sore.
Keluarga Ani sengaja tidak mencari pembantu rumah tangga, karena menurut Bundanya nanti Ani dan kakaknya tidak bisa hidup mandiri toh Bundanya juga masih sanggup mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, memang seorang ibu yang kuat menurut Ani.
Ani duduk di sebelah kakaknya dengan semangat langsung mengambil nasi dan lauknya,
Ani dan keluarga pun mulai makan malam diiringi candaan candaan receh dari Ani.
"Kamu tadi di sekolah di suruh ngapain sama senior? "Tanya kakak Ani penasaran, Ani yang sudah selesai makan mulai merapikan piringnya
"Oh tadi cuman di suruh minta identitas sekaligus tandatangan dari senior,temen seangkatan, sama pengurus osis, yang senior susah pada sombong, terus yang osis pada sok sibuk gitu"Rumi kakak Ani malah tertawa.
"Itu udah strategi mereka biar kalian bisa sopan sama mereka "
"Iya tau, tapi gagitu juga seharusnya"jawab Ani sambil berjalan menuju dapur untuk membantu bundanya mencuci piring-piring.
Setelah makan malam dan membantu Bunda beberes, Ani kembali ke kamarnya dia ingin belajar tapi bingung apa yang harus ia pelajari karena sekolah aja baru mos,
membahas soal mos Ani jadi teringat sesuatu "Ohya nama cowok yang tadi siapa, gue harus lihat di daftar nih, ganteng siapa tau jodoh"Sambil mengamati kertasnya Ani jadi teringat saat dia meminta identitasnya tadi.
entah mengapa Ani malah merasa kagum oleh kegantengan cowok itu, dia bernama Rian "Riani, Rian Ani, jadi pengen cepet cepet sekolah"Ani terus tersenyum seperti orang yang sedang kasmaran.
"Hayo nglamunin apa? " Bunda ani masuk sambil membawakan segelas susu,
"Ih Bun ngagetin aja" Ani menerima susu dan meminumnya sedikit
"makasih bun" bundanya mengangguk
"Tadi nglamunin apasih dik, kok sambil senyum-senyum sendiri gitu" Ani tersipu malu karena kepergok bundanya
"enggak tadi cuman pengen aja cepet-cepet besok pagi terus sekolah ketemu sama temen temen baru " Alibi Ani.
☆☆☆☆☆☆☆☆
Ke esokan harinya Ani berangkat sangat pagi, sampai-sampai saat sudah di rumah Ica, ternyata Ica baru selesai mandi.
Ani pun menunggu di ruang tamu sambil bermain bersama adik Ica yang masih berusia 4tahun. Ica adalah anak pertama dari dua bersaudara jadi maklum saja sifatnya sedikit dewasa.
"Yuk an berangkat" Ica menghampiri Ani sambil mencubit pipi adiknya
"Ayuk ca, Mama kamu dimana? "
Tanya Ani karena dari tadi belum bertemu mama Ica "itu di dapur, pamit yuk terus langsung berangkat "Ajak ica sambil menggendong adiknya Ani pun mengikuti dibelakang Ica."Ma berangkat dulu, dada dik" kata Ica sambil menyalami ibunya diikuti dengan Ani"Berangkat dulu tan" Mama Ica pun mengangguk"Kalian hati-hati dijalan, jangan buat ulah di sekolah".
Sekolah masih sangat sepi. Saat dikelaspun hanya ada Ani dan Ica, mereka berangkat paling awal. "An gue mau ke kopsis beli sarapan tadikan ga sempet, lo ikut ga? " Ani yang sedang memainkan ponselnya pun mengalihkan pandangan ke Ica "Enggak deh, gue mager nih" Ica pun mengangguk dan berjalan keluar kelas "Oke deh, gue duluan".
Ani merasa kesepian dikelas, tiba-tiba teringat Rian "Mending gue jalan-jalan sambil nyari senior, terus semuga bisa ketemu sama Kak Rian" Ani pun langsung bergegas keluar kelas dan menyelusuri koridor kelas 10 yang masih sangat sepi.
■■■■■■■■■■■■■
Halloooo teman-teman seneng deh ketemu kalian lagi 😂Gimana ceritanya ?
Jelekya?
Berantakan?
Gadapet fell nya ya ?Hmmmm maaf ya, namanya juga masih pertama kali nulis. Maka dari itu, aku butuh kritik dan saran dari kalian 😄😄
Tolongya aku benar benar butuh bantuan kalian.
Jangan lupa vote guys👌👌👌

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Story[1]:FRIENDZONE
Teen FictionGimana sih rasanya suka tapi diam-diam? Gimana sih rasanya kalau saling suka tapi gabisa ngungkapin? Gimana sih rasanya kalau suka sama sahabat sendiri? Gimana sih rasanya kalau suka tapi hanya dianggap galebih dari teman?