06

4 2 0
                                    

" menutupi sesuatu demi kebaikan semua orang tidak ada salahnya tetapi lebih baik untuk berkata jujur daripada menyembunyikannya "

ketika sedang asik makan, bel rumah deon berbunyi. Deon membuka pintu dan melihat seseorang .

" mana sava!? " tanyanya tanpa basa basi.

" dia lagi makan, lo tunggu disini aja dulu " ucap deon mempersilahkan duduk di ruang tamu.

setelah mengatakan itu deon berjalan menghampiri teman temannya " va itu, atandra datang " ucapnya segera duduk untuk melanjutkan makannya.

" ngapain sih tu anak pake dateng segala!!" omel clarissa.

" ya palingan juga jemput musuh bebuyutannya dia " jawab sandy sembari menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

" gue heran deh, sebenarnya tu anak benci sama lo atau suka sama lo?" tanya clarissa menunjuk sava.

Sava yang mendengar perkataan clarissa terbatuk. ia segera meneguk segelas air minum.
" lo ngomong apaan sih? " tanyanya.

" ya, gue heran aja kali masa ia dia benci sama orang tapi rela kayak gini. kalau emang dia benci sama lo harusnya dia nggak mau ngelakuin hal ini sampek sampek ni ya dia mau jemput lo dan lo lihat nggak wajahnya dia sewaktu dia tau tangan lo luka. dia itu marah banget dan kelihatan kalau dia khawatir banget sama lo. " ucap clarissa panjang lebar.

" udah? " tanya mereka serempak.

" ih kalian tu ya nggak pernah percaya sama gue " kesal clarissa dengan wajah cemberut.

" yaudah deh kalau gitu gue samperin atandra dulu ya " sava meninggalkan mereka semua dan berjalan menuju ruang tamu.

setibanya diruang tamu atandra segera memberikan kantongan yang berisi pakaian sava.
tadi sebelum ia datang kerumah deon untuk menjemput sava, ia sempat menelepon gadis itu untuk bertanya apa saja yang perlu ia bawa. karena itulah sava menyuruhnya membawakan baju dengan lengan panjang, tujuannya agar ketika sava pulang kerumah dan bertemu dengan ayahnya ia tidak perlu menutupi lukanya.

" makasih ya ndra " sava tersenyum lalu meninggalkan nya.

ia berniat untuk menghampiri deon karena ia ingin mengganti pakaiannya. baru saja ia ingin melangkah ternyata teman temannya telah datang menghampiri mereka.

" itu apaan va? " tanya sandy menunjuk kantongan yang dipegang oleh sava.

" ini baju ganti gue, eh iya deon kamar mandi lo dimana gue mau numpang ganti baju ? " tanya sava.

" lo lurus aja truss belok kanan nah ruangan yang paling ujung itu kamar tamu, lo ganti baju disitu aja nggak di kunci kok " jawabnya memberi arah.

" oke, makasih ya " sava tersenyum lalu meninggalkan mereka mengikuti arahan yang diberitahu olwh deon.

setelah selesai mengganti pakaian sava berjalan menuju ruang tamu menemui teman temannya.
sebelum tiba di ruang tamu ia tersenyum melihat teman temannya yang sangat kompak dan mulai menerima atandra.

" hai! " sapanya.

" eh? lo udah selesai ganti baju? kita mau pulang sekarang atau sebentar lagi " tanya atandra ramah.

" eh kalian kok nggak balik ke atas lagi sih!? gue tungguin juga" ucap seseorang yang datang dari lantai atas menghampiri mereka semua.

" sorry ya kak dean soalnya temen kita ada yang datang jadi kita ngumpul di ruang tamu aja deh " ucap clarissa.

" iya, nggak apa apa kok. Sava? lo mau kemana kok udah ganti baju aja? " tanya dean menatap sava.

" ini kak, sava mau pamit pulang" sembari tersenyum ramah.

Stay For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang