Mulai.

86 5 6
                                    

Seperti biasa, pagi hari tersambut oleh mentari pagi. Seperti membangunkanku dari mimpi, namun sepertinya aku lebih menyukai kasurku, lebih nyaman berada disini. Terasa hangat.

Langsung saja, Perkenalkan namaku Kala Senja Mirana, terserah mau kau panggil apa, tapi orang orang biasa memanggilku, senja. Jangan tanya mengapa namaku senja. Ibuku sangat menyukai senja di sore hari, hehe begitulah. Aku suka makan buah pir, jus alpukat, dan ayam goreng. Aku bersekolah di SMA Pemuda Bangsa. Kulitku tidak terlalu putih dan tidak terlalu hitam, rambutku panjang bergelombang sedikit berantakan karna aku malas menyisirnya, aku tidak begitu cantik. Sudah cukup perkenalan diriku

Pagi ini, seperti biasa pagi hari dengan mentari yang aku sukai, aku berangkat sekolah pukul 06.15
Karena jarak sekolah dan rumahku dekat, aku naik angkot saja.

Aku biasa menunggu pak iyan di pinggir gang rumahku, pak iyan adalah supir langganan ku karena angkotnya biasa lewat jam 06.20

"eh neng senja, hayuk neng" sapa pak iyan.
"eh iya pak"

Aku naik angkot pak iyan, kurang lebih 15 menit aku sampai di sekolah.

"pak turun disini aja"
"oke neng"

Seperti biasa, aku berjalan di lorong sekolahku, menuju kelasku. Aku kelas 11 IPA 6.
"Jajaaaa! Oi! Oi!" teriak Andin, sahabatku. Teman satu mejaku.
"eh ndin, tumben berangkat siang"
"iya nih, males gue tadi mager mageran dulu"
"kebiasaan deh"
"hehe"
Jaja adalah sebutan Andin, untuk memanggil namaku. Tidak tau darimana asal nama itu, katanya kalau panggil aku senja, susah ejaanya. Hehe ada ada saja

Kring.. Kring.. Kring..

Seperti biasa bel masuk sudah terdengar, hari ini pelajaran Biologi pada jam pertama, dan bu Airin guru biologiku terlihat sudah masuk kelas dan memulai pelajaran.
"Baik anak anak keluarkan buku Biologi kalian buka hal. 56-59 silahkan kalian rangkum"
"Baik, bu"

Di tengah pelajaran aku terasa ingin pipis lalu aku izin ke bu Airin untuk ke kamar kecil.

Karna aku tidak bisa menahan ingin buang air aku langsung saja masuk ke kamar mandi.

"Hey senja, kamu sudah berubah jadi laki laki ya?"
Ada suara dari toilet sebelah, seperti suara laki laki.
"S..ssiapa?"
"kamu."
"kamu ss..ssiapa?"
"kalau mau masuk kamar mandi, lihat dulu. Ini kamar mandi perempuan atau laki laki.'

Aku terdiam dan sedikit bingung, setelah selesai aku keluar dan aku terkejut ada laki laki di depanku.

"hh..aahh"
"kenapa melongo?"
"kamu kenapa ada disini. Ga punya sopan santun ya? Masuk ke toilet perempuan sembarangan. Aku laporin ke guru BP!"
"kamu lihat dulu, ini toilet perempuan apa laki laki"

Karna tadi aku terburu buru, aku salah masuk toilet dan ternyata memang lambang toilet untuk laki laki.

"duhh!" plak aku malu sambil menepuk jidatku.
"haha, malu sendiri kan lain kali liat dulu dong"
Aku malu sambil berlari keluar toilet dan kembali ke kelas.
Setelah itu bel istirahat berbunyi lagi.

"ndin, tadi gue masuk ke toilet laki laki. Terus ada cowo di dalem. Gue malu banget dia tau nama gue lagi"
"lah siapa emang"
"gue gatau siapa namanya cuma masih apal ciricirinya, keliatan agak berandalan gitu, rambutnya ga rapih, bajunya keluar, tali sepatunya warnanya beda"
"hmmm, gue kaya kenal"
"siapa?"
"tau dah ngapain juga dipikirin. Yuk kekantin! Pengen makan mie nih"
"yaudah deh .."

"Mba yayuk mi goreng sama esteh satu ya mbak!" seru andin
"iya neng"
"pesenin gue es lemon tea 1" sahutku.
"oke deh"

Setelah itu, aku dan andin seperti biasa bergabung dengan teman teman ku. Arya, Bagas, vivi, dan sela.

"Kamu sudah makan ja?" tanya bagas.
"ee..h o udah kok gas hehe" jawabku.

Yang harus kalian tau, Bagas ini cowo populer di sekolahku. Dia kapten basket, ketua osis, dan ya lumayan tampan. Tinggi, berkulit putih. Hidungnya mancung idaman para kaum hawa.

Kata teman temanku, dia suka denganku sejak masuk SMA ini, lebih dari satu tahun dia suka denganku. Tapi aku tidak ada rasa denganya.

#Hai, guys ini tulisan pertama aku. Maaf ya kalo belum bagus bagus banget hehe. Bikin lanjutanya ngga ya?😝

Rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang