kau, Lukas.

48 3 2
                                    

Sambil menikmati mi goreng dan gorengan yang ada di depan mata, aku dan teman temanku. Arya, Bagas, vivi, sela dan Andin mengobrol dan tertawa namun tiba tiba...

"eh lihat tuh pangeran gue wkwk" seru vivi.
"apaansi lo. Mana mau dia ama lo, yang ada juga cantikan gue" balas sela.

Dan akupun hanya terdiam dengan sedikit tertawa, melihat tingkah laku mereka berdua, namun ketika aku melihat siapa yang dimaksud mereka berdua, aku sedikit terkejut. Namun aku memilih diam.

"Neng, ini ada tissue buat neng" kata mbak yayuk.
" loh mbak? Dari siapa?" jawabku.
"Mm.. Katanya gaboleh kasih tau neng"
"oh gitu ya mbak. Yaudah makasih"
"iya neng, katanya jangan lupa pipis" jawab mbak yayuk sambil sedikit menahan tawa.
"oh.. Hehe iya mbak"

Teman temanku pun tertawa,

"wkwk ada ada aja. Dari siapa ja?" tanya Bagas.
"penggemar rahasia lu tuh" sahut sela
"ngasih tissue sama bilang jangan lupa pipis, lah ngakak gue" jawab vivi

Aku hanya diam dan sedikit tersenyum.

"ah udah udah yuk balik ke kelas habis ini pelajaran fisika loh." sahut andin.

"yaudah yukyuk."

Apa mungkin tadi dia yang ku temui di toilet? Ah bikin malu saja.

"senja, kita pulang duluan ya."
"oiya sel, vi hati hati ya"
"gue juga ja mau les"
"iya ndin, gausah pacaran mulu" jawabku sambil meledek andin
" yeee mendingan gue punya pacar lah lu jomblo jomblo amat wkwk"
"awas lo wkwk"

Aku masih tinggal di kelas, karena aku wakil ketua kelas. Dan masih ada yang harus ku bereskan.

"kamu pulang naik apa?"
"ehh.. Siapa? Loh kamu yang di toilet.."
"wkwk iya gue."
"ngapain disini?"
"gapapa gue tadi nunggu lo di gerbang depan, lo nya gaada yaudah gue tanya temen temen lo, ternyata lo kelas 11 ipa 6"
"iya. Ngapain nunggu? Kita kan ga kenal"
" gapapa cuma mau ngasih"
"ngasih apa?"
"nih"

Dia menyodorkan uang 500 perak, dan menaruhnya di meja paling depan

"buat apa?"
"buat gambar lingkaran kalo besok pelajaran matematika." jawabnya sedikut meledek
"hah? Wkwk aku sedikit tertawa karena tingkahnya."
"yaudah gue balik dulu, ati ati"
"oh, oke." jawabku.

Terlihat laki laki yang ku temui di toilet tadi. Dengan pakaian lusuh, setengah keluar. Dan tanpa nametag di bajunya. Tali sepatu yang berbeda warnanya, dan menenteng jaket jeans kebesaranya. Dengan tas warna hijau army dengan bekas Gambar coret coret menggunakan pylox.

Daripada pusing ku pikirkan apa maksudnya, aku pun menunggu angkot di sebrang sekolah.

"Udah jam 16.14 tapi kok belum juga ada angkot, apa gara gara tadi gue beres beres kelas, sama nyiapin data buat kelompok ya." ucapku.

Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, ada 1 angkot yang lewat. Aku pun bergegas pulang menuju kerumah. Karena hari sudah mulai gelap.

"huh, assalamualaikum, ma"
" waalaikumsalam kok baru pulang?" tanya mama.
"hum iya ma, tadi aku ngurusin data sama beres2 kelas dulu."
"yaudah mandi gih, habis itu makan."
"iya ma."

Badanku terasa sangat lelah hari ini, setelah mandi aku menggeletakan tubuhku di kasur dan terasa sangat amat nikmat namun aku teringat uang receh yang di berikan oleh cowok toilet tadi.

Aku duduk di meja belajar sambil memandangi koin itu sambil sedikit tersenyum karena keanehan nya.

"apa coba ini, aneh hehe gue simpen aja lah siapa tau butuh"

Setelah itu hp di atas meja bergetar, ternyata ada sebuah chat masuk dan ku buka.

"Senja sore ini bagus, warnanya orange sedikit merah jambu." dari nomor tidak dikenal.

"lah siapa sih? Neror kali ya. Ko nomor tidak dikenal." batinku.

"Maaf ini siapa ya? Salah sambung." balasku.

"haha besok besok kalo mau pipis bawa itu tissue yang tadi di kasih mbak yayuk, terus jangan lupa besok kan lo pelajaran matematika bawa tuh uang 500an buat bikin lingkaran"

Seketika aku tertawa dan memikirkan cowo toilet itu.

"wkwk aneh lo. Lo siapa sih? Kelas berapa?" balasku.

"gue udah tidur"

"kok bisa balas?"

"hp gue otomatis"

"gajelas lo ah hahaha."

Aku menanti balasan dari cowok toilet itu, namun mungkin dia sungguh sudah tidur..sangat aneh dan aku ingin tertawa ketika mengingat keanehanya.

Pagi terulang lagi, matahari menjelma menjadi pemanis pagi ini

"ma aku berangkat dulu ya."
"Hati hati ya, eh tadi ada temen kamu kesini"
"siapa ma?" jawabku.
"gatau ini nih, dia kasih ini buat kamu. Katanya kamu order ini ke dia."
"order? Order apasih ma?"
"ini kue lapis kayaknya."
"lah? Kapan senja order kaya gini ma, salah alamat kali."
"hahaha mama juga heran, tadi dia kesini pake seragam sekolahan kamu kayanya"
"siapa sih ma? Naik apa dia? Orangnya kaya gimana?"
"Mmm ganteng sih orangnya, naik sepeda motor ninja hitam, terus bajunya agak ga rapih gitu. Kayanya anak nakal gitu. Tapi cakep"
"lah, ada ada aja sih. Yaudah sini ma aku bawa ke sekolah."
" iya yaudah sana, hati hati"
"iya ma."

Sesampainya di sekolah...

Gubrakkk!!...
Woywoywoy!!!
Woy!
Udah woy berhenti!

"ndin, suara apa sih itu? Kok gaduh banget"
"gatau ja. Keluar yuk liat"
"yaudah yuk"

"Anjing lo bangsat! Beraninya sama cewe"
"gausah ikut campur lo bangsat"

Woy udah woy!!!
Berhenti!
Andre lu stop! Lukas udah lu minggir!

Bangsat lo!

Terdengar keributan di lorong kelas, dan aku lihat ada cowok toilet, dan kakak kelas yang sedang gaduh.

"ndin.. Ndin.. Itu liat mereka kenapa"
"lukas lagi lukas lagi bosen gue!"
"lukas? Lukas siapa?"
"itu tuh yang jidatnya berdarah itu namanya lukas kelas 11 ipa 1 yang sering bikin onar."
"hah!?.."

Aku terkejut karena yang dimaksud andin adalah cowok toilet itu, ya dia lukas.

"itu kenapa gaada yang ngelerai sih!!" terikaku
"mana ada yang berani sih ja, secara lukas itu berandal yang paling ditakuti di sekolah kita!"

Karena tidak ada yang mendekat akupun refleks berlari mendekati keributan itu dan entah mengapa aku ingin melerai mereaka berdua karena tidak tega melihat wajah mereka babak belur.

"hei udah udah!" teriaku
"minggir lu cewe jangan disini" sahut cowo cowo yang sedang menyaksikan mereka

"lukas udah hey! Temenin gue pipis gue takut!!" refleks gue teriak. Karena gue bingung dan ketakutan.

Akhirnya lukas pun berhenti memukul, dan memandangku.

"senja?"
" lo ikut gue sekarang ka"

Dia pun mengiyakan dan meninggalkan kegaduhan. Kegaduhan pun mulai mereda

"lo tau nama gue?" kata lukas sambil tertawa.
"apaansih lo berantem kaya gitu. Lo pikir keliatan jagoan apa"
"yah, terus kenapa lo sela tadi. Mau gue hajar itu orang." jawabnya sambil tertawa lagi.
"ah diem lo. Denger ya. Gue gaada maksud apa apa ngelakuin hal yang tadi! Gue cuma gamau ada kegaduhan apalagi di kelas gue!"

"iya iya maaf" jawabnya sambil tersenyum.

"yaudah gue balik kelas dulu." ucapku.

" eh tunggu dulu, jadi di temenin pipis ga?" tanya nya sambil menyengir.

"rese ya lo. Gue lempar sepatu baru tau rasa nih!"

"eh jangan dong."

"yaudah gue balik dulu."

"senja. Temenin gue dulu"

"kemana."

"ke UKS. Liat ni muka gue, lo ga kasian?"

Karena melihat wajah lukas yang babak belur akhirnya aku pun meng iya kan. Karena rasa kasihan ku padanya.

"yaudah gue temenin."

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang