Flashback on
"Hai Monna!"
"H..h..hai" ucap Monna dengan terbata-bata
"Oh, udah bisa ngomong ya?!"
"Hmm....." sudah ku duga dia akan mengejekku lagi, lagi, dan lagi setiap harinya saat aku mulai berdiam diri di kelas, termenung memikirkan masalah ini. lama-lama mereka membuatku jengkel dengan candaan tidak enak itu.
Setelah dipikir-pikir aku mulai tersadar dengan tujuan mereka sebenarnya. Menurutku mereka sengaja mengerjaiku, mengejekku, dan menertawaiku. Itu tertuju pada satu hal...
mereka ingin menghiburku dengan candaan mereka agar aku tidak kesepian.
Tapi mengapa justru aku? Mengapa tidak yang lain saja, kenapa mereka muncul seolah-olah mereka mengenalku sejak lama. Kadang aku ingin berterima kasih kepada mereka karena telah menemaniku dan menghiburku dalam sepi.
"Jangan bengong lagi dong!" Guraunya.
"Iya...iyaa.." ucapku datar.
"Oh ya, aku hampir lupa menanyakan nama mereka berdua. Ok aku akan menanyakannya sekarang" pikir Monna dengan sedikit rasa penasaran.
"Ngomong-ngomong siapa nama kalian? Aku lupa menanyakannya kepada kalian kemarin." tanya Monna
"Oh namaku Arman dan dia Ryadi."
"Trus kenapa kalian menggangguku?" dengan rasa penasaran Monna pun menanyakan hal tersebut.
"Mau tau aja atau mau tau banget?" tanya Ryadi.
"Mau tau aja sih, emang kenapa?"
"Okedeh, jadi kita itu (Ryadi dan Monna) ada hubungan saudara, makanya aku akrab aja sama kamu."
"Hah!" Monna terkaget mengetahui hal tersebut.
"Sejak kapan? Aku tidak pernah tahu tentang hal itu, dan kau baru memberi tahuku. Tapi aku masih ragu." ucap dalam hati.
"Hmm... Meragukan" bisik Monna.
"Yii...bener itu yang aku denger" mencoba meyakinkan.
"Ya udah lupakan saja."
"Ngomong-ngomong kamu kok nggak kekantin dari tadi, nggak laper?" pertanyaan tersebut langsung dilontarkan tanpa ragu oleh Ryadi.
Hah! Perhatian amat padahal baru dua hari ketemu.
"Hmm......laper sih" ucap Monna
"Ya udah kenapa nggak belanja aja?"
Siapa dia berani-beraninya memerintahkanku! Anak ini benar-benar cerewet!
"Udah pergi sana!! Nggak usah banyak bacot aku mau sendiri sekarang" terang Monna dengan nada kesal.
"Ih...serem" balas Ryadi sembari pergi dari tempat itu dan menghilang.
"Entah mengapa dia selalu menghancurkan moodku" bisik Monna kesal.
***
Keesokan harinya...
"Anak-anak ibu akan mengatur ulang tempat duduk kalian agar tidak ribut seperti kemarin-kemarin."
"Biii! tapi bu kok gitu sih....isshh" keluhan para murid.
"Nggak ada tapi-tapian, yang jelas ibu akan mengatur ulang tempat duduk kalian!" bentak ibu guru.
"Aku pasrah aja deh. Tapi kenapa harus sama laki-laki bernama Arman ini lagi sih! Duduk paling depan pula! Bu ganti aku nggak mau duduk sama laki-laki, apalagi laki-laki ini yang selalu mengejekku. Hiks...hiks...." pikir Mona.
"Hai Monna!!" Arman yang sedari tadi sudah duduk disebelah Monna.
Haduh dia lagi, dia lagi....nggak ada yang lain apa! Rasanya aku bakal remas-remas dia sampai menjadi bubur dan aku akan kasi ke ayam! Trus aku juga akan injak-injak anak ingusan itu!
"Sabar Monna...sabar..." sambil mengusap-usap dada.
Selama pelajaran dia sangat menggangguku dengan keusilan-keusilan yang dia buat sampai-sampai aku terus menenangkan diriku.
"Monna jangan berhayal aja! Fokus ke pelajaran." tiba-tiba ibu guru menyadarkanku dari lamunan.
"Iya bu"
"Tuh denger apa kata ibu guru, jangan melamun mulu...hahaha" ejek Arman.
"Hehh..hheh..heh" isakan napas yang menggebu-gebu karena amarah.
Hari pertama saja sudah seperti di neraka apalagi besok, besok, dan keesokan harinya. Aaaaaa....ya Tuhan tolonglah hambamu ini, ringankanlah cobaanmu ini ya Tuhan.
-Author's pov-
Seperti halnya antara anjing dan kucing, Monna sangat membenci teman sekelasnya yaitu Ryadi dan Arman. Dengan alasan memiliki hubungan saudara dengan Monna, Ryadi mencoba mendekatinya sedangkan Arman beralaskan teman sebangku, mencoba mengerjainya dan bekerja sama dengan Ryadi.
Monna sempat kebingungan dan stres akan masalah yang dialaminya. Namun dia berusaha menguatkan dirinya agar tetap berlapang dada.
Waktu demi waktu berlalu. Monna naik kelas 2 SD dan dia mendapatkan teman baru yaitu, Ratma, Inda , dan Deya.
"Eh, main lompat tali yuk! Ucap Deya bersemangat.
"Yuk...tapi ajak Monna juga ya! Kasian dia sendirian aja dikelas" jawab Ratma
"Aku juga ikut!!" jawab Inda yang juga ingin ikut bergabung.
Flashback off
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
Teen FictionSaat kebencian mulai menyerang, di situlah kesempatan bagi rasa cinta merasuki diri dan mengubah alur ceritanya.... Baca selanjutnya.....