a Beautiful Thing is Never Perfect

BAGIAN 1 - LINGKUNGAN BARU

DITO POV

Harus ku akui bahwa baru saja ku rasakan hangatnya berkumpul bersama keluarga inti kembali, merasakan gelak canda tawa bersama, berbagi pengalaman bersama serta curhat tentang ini itu, kini ku harus menerima kenyataan bahwa aku akan berpisah dari mereka demi menyelesaikan status pendidikanku di perguruan tinggi.
4 tahun lamanya ibuku meninggalkanku bersama adik laki-laki ku satu-satunya, untuk pergi bekerja diluar negeri. Yang kemudian beliau menitipkan kami berdua kepada ayah kandungku. Ya, ibuku dan ayahku sudah berpisah sejak 5 tahun lalu, yang membuat adikku menangis pilu pada saat itu & sukses membuatku mengurung diri dalam kamar selama 5 hari (untung gak sampe mati -_- I mean, oh ayolah... Siapa sih yg pengen ditinggal cerai dari ayah atau ibu ?).

Ayahku sendiri sudah menikah lagi dengan wanita pilihannya yang kebetulan adalah bawahannya dikantor tempat beliau bekerja (jangan berpikir tentang bawahan 'itu', belum saatnya). Namun berbeda dengan ibuku, beliau sampai saat ini pun belum tertarik untuk menikah lagi dengan alasan belum menemukan sosok yang cocok. Sejauh ini keluarga baru ayahku yang telah menampungku beserta adikku terasa welcome dan baik-baik saja, sampai suatu hari disaat aku sudah mengenal betul 'sosok' ibu baruku itu, rasa kurang bersahabat pun mulai mengerubungiku setiap saat. Alhasil, aku merasa tidak cocok menggambarkan wanita itu sebagai seorang ibu dalam hidupku. Yah wajar saja sih, memang siapa sih yang ingin mempunyai ibu tiri ? Yang rata-rata bila dideskripsikan dalam sinetron-sinetron televisi adalah sosok yang 'cruel' & 'evil'. Membuat siapapun akan bergumam 'oh God, please help me' atau 'f*ck this sh*t Im out of here' ketika menyadari bahwa hal itu memang benar apa adanya. Tapi sebelum melangkah lebih jauh tentang kehidupanku, akan ku perkenalkan dulu diriku yang penuh dosah inih >_< (ah elah -_-).

Namaku adalah...

GOOGLAA!!!

...

Namaku adalah...

GOOGLAA!!!

...

Namaku adalah Dito Pradit...

GOOGLAA!!!

...

NGUIINGGG... BLETUK!!!
(YESS MATI!!!)

Namaku adalah Dito Praditya Juana Putra, biasa dipanggil Dito oleh keluarga dan tetanggaku, tapi berbeda dengan teman-teman konyolku, mereka biasanya memanggilku 'cuk' atau 'jange'. Usiaku sudah 17 tahun dan akan menginjak umur 18 tahun dalam kurun waktu dekat. Aku adalah anak pertama dari ayah & ibuku yang kemudian disusul oleh kehadiran Fikri, adik laki-laki ku satu-satunya. Aku memiliki pengalaman pahit yang sangat sangat mengerikan & menggangguku serta masih terngiang dalam kepalaku sampai detik ini, itu terjadi ketika aku berusia 9 tahun. Pada waktu itu, aku bukanlah seorang introvert yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan bukanlah orang yang memiliki sifat jutek bin cuek bebek seperti saat ini, melainkan orangtua ku bilang bahwa aku ini adalah sosok anak yang hiperaktif, enerjik dan tak mudah lelah dalam melalukan aktivitas apapun. Sampai mereka sendiri yang berkata bahwa aku ini sulit dikontrol, itu masih belum apa-apa katanya sampai aku memasuki MODE GREGET ON, dan hal yang biasa ku lakukan ketika dalam mode itu adalah mencari kesenangan ekstreme.

Seperti nyolong buah jambu biji dipohon orang, lemparin petasan korek yang menggetarkan hati ke setiap orang yang lewat kemudian kabur begitu aja (udah kaya yang gak punya dosa njir :v), lalu mengempeskan ban sepeda milik orang lain, dan hal-hal konyol nan greget lainnya yang membuatku gembira.
Karena aku terlalu menikmati hal itu sampai akhirnya aku lupa dengan batasan kelakuanku (dalam mode greget on) membuatku sempat koma selama 11 hari di rumah sakit gara-gara jatuh dari pohon jambu ketika hendak mengambil buah jambu yang sangat menggoda dimataku karena berkilauan indah (what de...). Keluargaku panik ketika hal itu terjadi dan tentu saja bukan hanya keluarga intiku yang panik, melainkan teman-teman sekolah beserta jajaran guru pengajar disekolahku pun tak kalah syok mengetahui bahwa aku koma hanya karena hal bodoh.