4.

1K 40 9
                                    

Sesampainya di depan sekolah Kanaya membayar argo taxi-nya. Turun dari taxi Kanaya langsung masuk ke dalam lingkungan sekolah.

"Pagi Kanaya, kok kayaknya hari ini ada yang beda yahh Nay" ucap Tarisa sambil menaikan turunkan kedua alisnya.

"Ck, apaa sihh Tar biasa aja kali."elak Kanaya.

"Ishh Kanaya tunggu!" Ucap Tarisa sambil berlari mengejar Kanaya yang meninggalkannya.

Kanaya sangat senang karena besok Randy udah mulai sekolah di Jakarta, malah yang Kanaya tambah senang Randy satu sekolah dengannya. Walaupun enggak bisa satu kelas karena Randy kelas 12. Tapi dengan begitu Kanaya bisa lebih banyak punya waktu sama Randy.

"Pagi anak-anak." Bu Yuda, guru Bahasa Indonesia sudah masuk.
"Pagi buuuu" balas murid kelas 11 ipa3.

"Keluarkan buku cetak-nya dan kerjakan halaman 127 sampai 129, dikumpulkan dimeja ibu saat pelajaran selesai. Ibu tidak bisa ngajar karna ada satu halangan".
"Baik bu, nanti kita kumpulkan di meja ibu" ucap Tarisa sebagai sekretaris kelas.

Kelas 11 ipa3 begitu tenang jika ada guru yang tidak bisa mengajar, itupun karna ada tugas. Kalo kelas tidak diberi tugas saat tidak ada guru atau jam free pasti sangat gaduh, sama seperti kelas kelas lainnya.

"Ehhh! Udah bel, jangan pada lupa kumpulin tugas bahasa-nya di meja kanan paling depan!!"teriak Tarisa supaya teman-temannya tidak lupa pesan dari bu Yuda.

"Yaampun Tar gosah triak triak napa. Sakit ni kuping" tegur Kanaya mengusap telinga kanan-nya.

"Hehehe maapp maap deh nay, lagi tau ndiri aku kaloo ngomong mesti pake toa."

Setelah semuanya ngumpulin buku tulis, yang bertugas menaruh di meja bu Yuda adalah Dimas. Udah salah satu tugas ketua kelas sih ya ngumpulin buku yang sudah selesai di ruang guru.

"Nay kantin kuy, laper bangett nihh" ajak Tarisa sambil menepuk nepuk perutnya yang hanya dibalas anggukan oleh Kanaya.

Sesampainya di kantin, seperti biasa kantin selalu ramai dipenuhi murid-murid uang ingin mengisi perut masing masing.

"Eh disana kosong Tar, yuk disana aja" ajak Kanaya menunjuk arah kanan kantin.

Setelah mencari meja  yang masih kosong, akhirnya mereka berdua mendapatkan meja yang kosong di paling pojik kanan kantin.

"Mau pesen apa nay, biar aku aja yang pesenin sekalian dehh hari ini akuu yang bayarin."

"Aku enggak laper Tar, aku pesen jus jambu nya aja dehh yah"balas Kanaya.

Setelah Tarisa memesan makanan dan minuman, Tarisa kembali lagi ke meja yang disebelah Kanaya.

"Hmm Nay, crita kekk dari tadi kamu tuh kenapa." Ucap Tarisa sambil menggoyang goyangkan tangan kiri Kanaya.

"Aku gapapa Tar, lagian perasaan aku biasa aja deh"balas Kanaya mengeleng gelengkan kepalanya.

Kanaya masih saja kepikiran soal Randy. Padahal Randy besok sudah mulai sekolah, mangkanya Kanaya tidak sabar menunggu hari esok. Tapi sebenernya Kanaya tidak mau kalau  misalkan Randy sudah masuk sekolah ini, terus Kanaya menjadi trending topic.

Secara Randy tuh tampangnya diatas rata-rata. Apalagi disekolah lamanya, Randy  itu kapten basket.

"Biasa aja dari mana sihh Nay, dari tadi awal masuk gerbang tuh kamu tiba tiba senyum senyum sendiri terus tiba tiba kayak mikir berat. Cerita kenapaa siih"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangan Hilangkan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang