chapter 7

0 0 0
                                    

Kembalilah, kembalilah, kembalilah..
ketika separuh dariku hilang,
bagaimana bisa aku tetap hidup?

{Seventeen-Don't wanna cry}

Hyejung Pov

"Kau suka es krimnya? Kau memakannya seperti belum pernah merasakan es krim" ucapnya.

Oh, dia sungguh manis. What a Sweetie?!

Aku pun menjawab tidak mau kalah, "Aku sangat menyukainya! Kalau memang iya, kenapa eoh?"

"Okay. Aku kalah. Aku akan kalah jika kau berada di situasi seperti ini."

Kali ini aku tak akan kuat menahan tawaku.

"Sehun, bisa kah kau mengantarku pulang?".

Sehun menjawab masih dengan es krimnya yang berada di tangan, "Baiklah. Tapi, ada satu syarat"

Aku menatapnya dengan tatapan bertanya sekaligus gugup. Gugup karena biasanya dia meminta hal yang aneh aneh. Seperti waktu itu..

Flashback

"Oppa! Kau sangat menyebalkan! Belikan aku sebatang coklat!" ucap Hyejung sambil mengerucutkan bibirnya.

"Okay, aku akan belikan itu. Tapi ada satu syarat.." ucap Sehun.

"Mwoya?".

Sehun tak menjawabnya. Ia hanya mengetukan jari telunjuknya di pipi nya itu.

'Oh tidak. Hanya ada satu hal yang sedang kupikirkan saat ini. Tapi benarkah itu yang dia minta? Oh. Haruskah aku melakukannya? Tapi ini demi coklat batang keluaran terbaru dari merk kesukaanku. Hershey.' batin Hyejung.

"Kau hanya memiliki kesempatan hingga detik ke 5, Hyejung.." ucapnya.

'Okay, Hyejung. Ini hanya berjalan beberapa detik' -Hyejung.

Chup.

"Mana coklatnya?! Kau berbohong!" ucap Hyejung.

Saat Sehun menatap ke arah Hyejung, Hyejung hanya menutup wajahnya karena dia malu.

"Kenapa kau melihatku seperti itu, eoh?" ucap Hyejung.

Wajah Sehun makin mendekat, dan..

"Kajja. Kita akan membelinya sekarang" bisik Sehun.

"Oh, ternyata kau hanya berbisik, ku kira kau akan.."

Belum habis berbicara, Sehun yang mendahuluinya mundur ke arah Hyejung lagi.

"Kenapa? Kau ingin lebih? Kau yakin?" bisiknya lagi.

"Ani! Ani! Kajja!" ucap Hyejung.

Flashback off

"Aku.. Hanya ingin..".

Oh tidak. Dia mengetukannya kembali. Ingat, Hyejung. Ini akan berjalan sesaat saja.

Chuu

"Kau puas? Cepat antat aku pulang!." bentakku.

"Baiklah nona manis..".

🍌🍌🍌


"Jadi, begini hyung.. Saat aku tertinggal pesawat, aku tersesat dan sampai di sebuah rumah, saat itu aku lelah, dan aku tertidur. Lalu, ada seorang gadis cantik yang membangunkanku. Sejak saat itu, kita berdua selalu menjalani hari hari kami dengan ceria. Dan disaat dia mengajakku ke taman, perjalanan pulangnya tak berjalan semulus yang kami berdua pikirkan. Dan, kecelakaan. Kami berdua terpisah. Terakhir kali kami chat, kemarin saat di backstage. Dulu kita pernah berjanji agar bisa mengisi hati satu sama lain. Tapi dia mengingkari janjinya.." jelas Jungkook.

"Aigo.. Kook, aku tahu perasaanmu saat ini. Sakit rasanya, pasti. Mungkin, Tuhan belum memilih yang terbaik untukmu. Mungkin dia memang di takdirkan untuk bersamamu hanya sebatas sebagai teman" sahut Jimin.

"Hyung, Aku pergi dulu ya. Tolong bilang pada Bang PD Nim jika aku akan ke supermarket."

"Aish.. Kau ini.. Yang mengajakku kesini, tapi kau yang meninggalkanku."

🍌🍌🍌

Saat dikamar, aku membuka layar handphoneku. Kubuka galery yang sudah lama tak kupandang.

Disana terpampang wajah Jungkook bersamaku tampak sedang menaiki biang lala.

Aku menangis seketika.

Why i feel so..? Arghhh!

~Aku tak berpikir aku bisa melupakanmu saat angin menjadi dingin

Malam saat kita bernapas dengan uap yang keluar dari mulut kita

Kita saling berpelukan dengan suara tawa nan bahagia 

Malam di saat kita memimpikan hari esok yang akan bersinar seperti bintang~

Mungkin aku harus berterima kasih pada EXO. Karena lagu Universe miliknya, telah mengingatkanku pada Jungkook.

drrrtttt.. drrrtttt..

'Masuk Rumah Sakit, begini alasan BigHit. Ent mengenai kondisi Jeon Jungkook'

'Badan semakin kurus, ARMY
(fans BTS), khawatir dengan kondisi Jungkook'

'Jungkook sakit, SM. Ent, Jyp. Ent, YG. Ent, bahkan Pledis. Ent sempatkan menjenguk ke Rumah Sakit'

DEG.

A-artikel itu?...

Apakah.. Benar?

Jungkook sakit?

Sehabis membacanya, mataku terasa berkunang kunang, badanku tidak terkontrol lagi. Suara suara misterius membludak kan indra pendengaranku.

Brukk.

🏥🏥🏥

At Seoul Hospital

"Hyejung-ah.. Sadarlah.. Maafkan aku telah meninggalkanmu.." ucap seorang lelaki yang tengah menangis.

"A-aku ada di mana?." jawabnya masih dengan suara seraknya.

"Hyejung! Eomma! Hyejung sudah siuman! Hyejung, kau jangan banyak bergerak dulu, akan ku panggil suster."

Lelaki itu segera menekan tombol doctor call.

"Ini, dok. Hyejung sudah siuman.. Tolong buat dia menjadi sehat kembali, Dok.. Aku ingin melihat senyumannya kembali..".

"Baik, pak. Saya akan berusaha sekuat tenaga agar Hyejung-ssi lekas sembuh."
Ucap sang dokter.

"Maaf, tapi anda harus keluar dulu. Kita akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu..". Sang dokter angkat bicara lagi.

"Baiklah, dok".

#tobecontinue..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang