"Woi, yang pake jersey nomor dua puluh! Udah foul, goblok,"
Mingyu Elfaiz Alghifari, atau yang kerap disapa Mingyu berteriak keras dari bench dekat lapangan kepada lawan sparringnya yang mengenakan jersey nomor dua puluh. Ia pun bangkit dari bench yang ia duduki dan mulai memasuki lapangan basket untuk menggantikan Wonwoo. "Bang, gua masuk,"
"Iye, Gyu. Take it slowly, ini cuman pertandingan sparring," balas Wonwoo sambil mengarahkan tangannya untuk menepuk bahu Mingyu.
Setelah Wonwoo duduk di bench, Mingyu langsung mengambil ancang - ancang untuk mendapatkan bola apabila free throw yang dilakukan oleh Hoshi–rekan setimnya yang terkena foul oleh lawannya. Ia mengambil ancang - ancang agar dirinya tidak tertinggal dengab lawan timnya.
Free throw pertama yang dilakukan oleh Hoshi berlangsung dengan lancar. Bola pun ditangkap oleh wasit dan dilempar kembali ke arah Hoshi. Pada free throw kedua, Mingyu mengambil ancang - ancang lagi.
Disaat Hoshi telah melempar bola basket yang dipegangnya, Mingyu serta seluruh pemain yang berada di lapangan basket kecuali Hoshi berusaha merebound bola. Dan akhirnyaa...
"MASUK YEEYY!!" Teriak Wonwoo dari bench dengan keras, takluput dari tepukan tangannya yang mirip seperti anjing laut yang bertepuk tangan.
Mingyu merasa lega dan akhirnya berlari ke arah ring satunya, untuk mendefense ring tersebut, "FULL DEFENSE, GUYS! STEAL BOLANYA!"
Pemain yang menggunakan jersey nomor empat belas–yang Mingyu ketahui namanya Jaehyun–mulai mendribble bola menuju area three point, yang untungnya Mingyu lihat. Ia pun bertukar posisi dengan Hoshi, dan mencegah Jaehyun memasuki area ring.
Mingyu pun langsung melakukan steal dan berlari cepat melawan arus, diikuti melempar bola ke arah Hoshi yang berada di dekat ring milik tim lawan. Hoshi pun menangkap bola yang dilempar Mingyu, lalu mengambil ancang - ancang untuk melakukan three point.
Dan..
"ULALA, MASUK YEHEEEE!"
Wonwoo langsung berdiri di tempat dan melakukan gerakan Go Go milik BTS.
"Yaudah, gaes. Sekian dari kita, makasih buat pengalamannya, ya!" Teriak Mingyu sambil berjalan keliling untuk bertos ria dengan tim lawan.
– « – D E S P E R A T E – » –
"Sial, gue lupa kagak ngerjakan PR Matem. Tai ledig, ah," Minkyung membanting buku Matematikanya pelan. Ia mengacak - acak rambutnya, kesal karena lupa tidak mengerjakan PRnya. Hanya karena ia mendapat proyek mading dari Ketua OSIS sekolahnya, ia tidak mengingat adanya keberadaan PR Matematika.
"Kan gue udah bilang, Kyung, kenapa lo nggak mau gue bantuin? Udah sini, PR lo gue aja yang ngerjain," ujar Yuha–teman sebangku serta teman dekatnya–sambil meraih buku Matematika yang tadi dibanting Minkyung di meja.
"Makasih banget deh, Ha. Gue yang belom tuh nomer lima sampe sepuluh. Nomer satu sampe empat udah gua kerjain waktu les," papar Minkyung sambil menenggelamkan wajahnya di tangannya. Ia benar - benar stress dengan adanya masalah yang menimpanya kemarin.
"Lu apa - apaan, sih? Jadi cewek kok ganjen banget," ujar salah satu perempuan yang tengah berdiri di sekitar Minkyung saat itu.
"Gue ganjen apaan, Kak? Kenapa? Ada masalah? Santai lah," ujar Minkyung tidak santai disertai tatapan nyalangnya yang ia tujukan kepada segerombolan remaja perempuan yang mengerubunginya.
"Lu gak nyadar? Lu tuh udah deket sama si Minhyun, malah nyender keenakan di deketnya si Jonghyun. Dan lu tau, Minhyun tuh pacar gua!" ujar perempuan yang sama sambil melangkahkan kakinya untuk maju–bermaksud menakuti Minkyung.
"Ya terus kenapa, Kak?" tanya Minkyung yang di sertai senyuman miring. "Lo tau, Kak? Kak Minhyun itu gapunya pacar, lo aja yang ngarep!" tandasnya.
"Lu ngelawan senior, hah?"
"Lo gak nyadar, Kak? Mereka berdua kakak gue, Kak Jonghyun sama Kak Minhyun itu kembar, Kak. Percaya sama gue, deh," ujar Minkyung malas, dan keluar dari segerombolan perempuan tadi yang mengerubunginya.
Minkyung sudah biasa diperlakukan seperti itu ketika di sekolah. Banyak yang menjudge dirinya terlalu dekat dengan Jonghyun ataupun Minhyun, padahal mereka semua belum tahu menahu tentang hubungan Jonghyun, Minhyun, dengan Minkyung.
Memang Minkyung, Jonghyun, dan Minhyun telah sepakat untuk menyembunyikan identitas mereka sebagai saudara.
"Lo digerombolin sama golongannya Kak Jisoo dan kawan - kawan, lagi?" Tebak Yuha terhadap sikap Minkyung yang benar - benar hancur. Yuha pun tahu apa yang dialami oleh Minkyung, dan peristiwa tersebut telah terjadi berkali - kali semenjak Yuha dan Minkyung duduk di kelas sepuluh.
"Iye, dan lo tau? Saking frustasinya gue digerombolin mulu sama mereka, akhirnya gue bocorin identitas gue, Kak Minhyun, sama Kak Jonghyun. Perlu digaris bawahi, karena gue kesel, okay?" Ujar Minkyung tanpa berpindah dari posisinya sedari tadi.
"Sebenernya sih up to you aja, tapi kakak - kakak lo tau gak kalo misalnya lo dibully kek gini? Kalo belom tau sinting dah kakak - kakak lo," tandas Yuha. Ia nengambil pulpen yang berada di lokernya beserta buku coret Matematika.
"Yee, emang sinting, kok,"
Beberapa menit kemudian, Dokyeom–sang ketua kelas–memberi pengumuman bahwa adanya jamkos, atau yang biasanya disebut jam kosong secara mendadak hingga istirahat kedua.
Sontak, kabar tersebut disambut dengan sorak sorai gembira para murid X IPA 1. Ada beberapa yang mulai mengaktifkan ponsel mereka, ada pula yang mengeluarkan kartu uno.
Yuha hanya mengedikkan bahunya dan melanjutkan PR Minkyung.
Tiba - tiba saja, Minkyung mengerang pelan. Sudah lelah dengan semua peluh ini. Kapan kehidupannya akan baik - baik saja?
***
oke. balik lagi sama gue.
GUE KUDU KUAT COBAK. gua usahakan cerita ini gaada yg namanya di on hold in. karena menunggu diupdate itu sulit. ggggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperate. -kmg & kmk
Random"It hurts a lot when you confessed to me." -Minkyung Niswana Adinda "I do have feelings for you, babe." -Mingyu Elfaiz Alghifari cr. Nirmxxx