My Forever Love

2.7K 41 5
                                    

"Akan ku tinggalkan semua nya asal kau memenuhi semua ingin ku. Dress yang bagus, tas tas yang indah ohh iya kau taukan aku suka banget sama heels, aku juga mau punya mobil yang bagus dan rumah besar untuk aku tempati" ucapku pada pria yang sedang berdiri dihadapan ku.

Dia menatap ku dengan tajam " kau mau menikah dengan ku atau dengan harta ku?!" Tanya nya dengan nada kesal.
"Dengan semua nya" ucapku sembari melipatkan kedua tangan ku di dada.
"Ohh seperti itu" ia Memasukan tangan kiri nya kedalam saku "dengan satu syarat, apapun yang aku lakukan kau harus terima! dan apa yang menjadi rules ku harus kau patuhi" Nada mengancap tersirat dalam ucapan nya dan aku mengganguk setuju untuk menikah dengan kawan lama ku, dengan cinta ku yang terlalu lama.

Katakan aku materialistis, tidak aku hanya realistis aku tak mau hidupku menjadi sulit setelah menikah.
Calon suami ku bernama Dirgayusa Fasa bukanlah pria yang terlahir kaya raya.

Orang tua nya memang memiliki bisnis di bidang rumah sakit dan bisnis itu makin dan makin berkembang semenjak Yusa memegang nya dan mengantikan ayah nya yang sudah pensiun.

Aku mencintai nya dengan banyak perbedaan baik kepercayaan, adat istiadat mapun apapun. Kami memiliki banyak perbedaan.
Namun yang sama adalah kami sama sama saling mencintai dan saling sayang satu sama lain.

Aku bertemu dengan nya di masa SMA, kami mengalami putus sambung entah keberapa kali dan selalu kembali lagi dan lagi walau aku sadar hubungan ini tidak akan berakhir di pelaminan di karenakan banyak perbedaan di antara kami.

Pada akhir nya kami menikah
(tampa persetujuan ayah dan ibu) bisa dikatakan kawin lari namun pilihan itulah yang Ibu ku berikan padaku,
"jika dia yang kau cintai pergilah, namun jangan kembali".
Itulah yang Ibuku katakan pada ku terakhir kali.

Sudah 5 bulan kami bersama, tinggal di rumah yang cukup besar dan semua kebutuhaan ku terpenuhi walau banyak larangan yang Yusa berikan padaku namun aku tak peduli yang penting aku mendapatkan apa yang aku inginkan.

***

"Bagun May" seru Yusa yang membangunkan aku sepagi ini. Kulirik jam di meja samping tempat tidur ku dan ini masih jam 5:00 subuh.

"Pagi sekali sayang" aku langsung duduk dan menatap nya yang ternyata sudah sangat rapi.
Tinggi Yusa hampir 178cm berbeda dengan tinggi badan ku yang hanya 158cm.

Yusa menatap diri nya dicermin" Aku harus pergi keluar kota, ada hal yang mendadak harus aku kerjakan" tangan nya sibuk membenarkan kerah dan dasi nya.

"Kok mendadak!" Seru ku dengan suara yang gak rela banget kalo suami nya harus pergi keluar kota tampa perencanaan.
"Hanya 2 hari May" senyum nya pada ku sembari mencium kening ku dengan lembut.

"Selama aku pergi tidak ada club, pakaiyan aneh dan leci martini! " seru nya dengan tatapan serius yang hampir membuatku ingin ketawa sebenarnya.

Bukan apa aku tuh suka bagian ini ketika dia tidak di sekitarku dan mewanti wanti hal hal yang sudah sangat menjadi kebiasaan ku.

"Im not promise baby" ucapku dengan tersenyum lebar
"Jangan sampai aku menjadikan mu tawanan rumah" Yusa meraih suits hitam nya yang terletak di atas tempat tidur.
"Bersikaplah normal selama aku gak ada" pinta nya sambil menatapku.

"Iyes" jawab ku sembari mengantar langkah nya hingga di depan pintu dan melihat dia melangkah pergi bersama sopir kami yang sudah menunggu nya dari tadi.

Apalah aku tampa mu Bie seru ku dalam hati.
Btw panggilan sayangku pada Yusa adalah Bie its mean like baby lalu aku menyingkat nya menjadi Bie so simple kan.
Aku melangkah menuju ke kamar mandi dan memutuskan untuk berangkat kerja lebih pagi dan mendengarkan lagunya
maroon 5 - what lovers do.

Tell me, tell me if you love me or not, love me or not, love me or not?
I'll bet the house on you, am I lucky or not, lucky or not, lucky or not?
You gotta tell me if you love me or not, love me or not, love me or not?
Been wishin' for you, am I lucky or not, lucky or not, lucky or not?

Aku bekerja di bidang majalah, memang di zaman secangih ini majalah di angap hal yang ketinggalan Zaman, namun majalah milik ku agak berbeda yang isi artikel nya hanyalah barang barang fashion dan make up saja, tidak ada review atau tips and trick.

Aku adalah CEO di tempatku berkerja. Sebenarnya bisnis ini salah satu milik Yusa dia sengaja membeli perusahaan yang hampir bangkrut ini dan memperkerjakan aku menjadi CEO agar dengan mudah bagi nya memantau gerak gerik ku dari pada aku berkeluyuran di luar sana.

Aku punya hobi yang agak menyebalkan, Party.
Dari aku masih jadi pacar Yusa itu adalah hal yang paling di benci Yusa bahkan kami bisa bertengkar hebat hanya karna ini dan aku suka sekali memakai pakaiyan yang gak layak pakai, heiii maksut ku aku lebih suka pakai corset atau dress backless yang memperlihatkan punggung ku atau malah memakai celana pendek yang super pendek dan bila Yusa melihat dia pasti akan marah entah seperti apalah itu namun karna dia gak ada di sekitar ku maka aku putus kan this is my free day.

"Pagi May" Rebeka menyapa ku dengan wajah agak heran karna bisa bisa nya seorang Mayday Latifani bangun sepagi ini.
"Tumben datang pagi" tanya Beka yang agak heran melihatku datang sepagi ini.
"Iya, aku gak bisa tidur lagi karna Yusa membangunkan aku".
"Serangan fajar ya?" Tanya Beka sambil nyengir.
"Boroooo.. Yusa keluar kota mendadak" ucapku dengan nada agak kesal.
"Wah, mencurigakan. Ketemu siapa dia?" Tanya Beka dengan pertanyaan yang sebenar nya gak penting.
"Tugas Bek" ucap ku kesal.
"Tugas atau...."
"Atau what?" Tanya ku dengan nada kesal sambil melotot ke arah nya.

"Hahahah " Rebeka ketawa nya bikin sakit kuping.
"Make sure aja dia gak nyari wanita lain yang ukuran dada nya gak lebih besar dari mu May" tatap Beka dengan muka yang bikin aku geram.

Lalu aku melemparkan kursi bantal ke arah nya dan tetep dong si Beka ketawa dan malah ketawa nya makin ngebuat kuping ku pengang.

Yusa memang playboy itu karna aku tidak di sekitar nya kami harus berpacaran jarak jauh selama 6 Tahun dan dia selalu gagal bila menahan birahinya.
Dulu aku memaklumi nya karna aku memang tidak bisa memberikan hal itu bukan karna jarak tapi karna prinsip bila hanya suamiku lah yang berhak menyentuhku.

Dan Yusa selalu memegang janji nya hingga kami menikah tapi tidak pernah terpikirkan apakah setelah menikah dengan ku apakah ada wanita lain yang dia tiduri.
Aku terdiam dan benar benar tidak ingin berbicara dengan siapapun.

Aku terdiam dan benar benar tidak ingin berbicara dengan siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I vow to fiercely love you in all your forms, now and forever. I promise to never forget that this is a once in a lifetime love.
- The Vow

Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang