⚡ Attack 4 : Meet Again ⚡

1.9K 184 50
                                    

Edisi revisi.  Enjoy ya.

❤️🌸❤️🌸❤️🌸❤️
.
.

Sepertinya kita sudah ditakdirkan bertemu kembali dengan cara tak terduga.. Dia memang jodoh yang dipersiapkanTuhan untukku...

~~~~~ Lardo ~~~~~

Shitttt! Kenapa aku mesti bertemu dengannya di saat tak terduga? Sepertinya Dia nemang karmaku!

~~~~~ Princess~~~~~

➖➖➖➖(︶︹︺)➖➖➖➖

Berada di pelelangan perhiasan kaum elit membuat mata Queeny berbinar-binar menyaksikan deretan perhiasan-perhiasan yang dipamerkan.  Lihat saja mata Queeny tak kalah bersinar dari batu-batu mahal yang diperhatikannya.  Alamat harus mengeluarkan cek untuk menebus perhiasan-perhiasan mahal ini, batin Dean nelangsa.  Tapi dia rela, agar bisa melihat istri cantiknya tersenyum bahagia.

"Mr Dean Prakoso, nice to see you," sambut Mr Rudolf Laumberz ramah.

"Mr Rudolf, sebenarnya saya kurang berminat kemari tapi demi menyenangkan istri saya akhirnya saya datang juga."

"Wah, bila demikian saya mesti say many thanks to Mrs ...."  Mr Rudolf mengulurkan tangannya pada Queeny.

"Queeny Wijaya Prakoso," cetus Queeny ramah sambil menyambut uluran tangan Mr Rudolf.

"Lady, you're so beautifull," puji Mr Rudolf pada Queeny.

Baru saja dia hendak mencium punggung tangan Queeny, Dean menepuk bahunya keras hingga nyaris terjungkal bila tak ditahan tangan Dean.

"Sorry, Mr Rudolf.  Are you okay?"  Dengan santai Dean bertanya.

"It's okey," jawab Mr Rudolf sembari tersenyum masam.  Namun matanya kembali bersinar saat melihat tamu lain yang potensial melelang perhiasannya.  Dengan sopan dia berpamitan pada Dean dan Queeny
Dean tersenyum sinis.

"Penjilat," gumamnya dingin.

"Dean, apa kamu sengaja menyenggol Mr Rudolf?" tuduh Queeny.

"Enggak, Sayang," bantah Dean.

Queeny memutar bola matanya malas, dia tak percaya.

"Aku bukan menyenggolnya, tapi menepuk bahunya.  Enak saja bibir tebalnya ingin mencium tanganmu," kata Dean posesif.

"Dasar pecemburu!  Sudah ada anak satu masih saja begitu," cemooh Queeny.

"Itu tandanya kurang.  Kita kasih Princess adik, yuk," cengir Dean mesum.

"Enggak!  Aku gak mau nambah anak lagi," tolak Queeny.  Dia sudah nyaman dengan hidupnya, bebas kemana-mana tak ada beban.  Masa diminta lagi hamil dan merawat bayi yang repotnya ampun-ampun?  Oh no!

Dean cemberut.  Dia yang ngebet ingin punya anak, tapi selalu ditolak istrinya.  Lama-lama kesal juga.  Sepertinya dia harus memasang strategi untuk memaksa Queeny hamil!  Lagipula, kalau hamil dan punya bayi pasti Queenny bisa lebih tenang diam di rumah.  Keluar rumah melulu berpotensi menghabiskan duit suami.

19. Love Attack! (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang