[Bagian 3 : Awal pertempuran]

93 8 1
                                    

"Hei Sherina apa kau tidak terganggu Sudah hampir sebulan mereka mengawasi kita, apa mereka tidak bosan ya."

"Tentu saja aku terganggu, mereka benar-benar mengawasi kita sepanjang waktu, tapi biarlah lagi pula mereka tidak mengganggu kita maupun keluarga dan teman kita."

"Aku tidak khawatir orang tua ku ada di luar negeri, bagaimana dengan keluarga mu?"

"Aku masih punya seorang ibu dan adik perempuan."

"Ttteeeeeettttt"

"Sudah waktunya masuk kelas, nanti saja kita lanjutkan pembicaraan ini, ayo ke kelas."

"Ya, baiklah."

(Setelah jam pelajaran.)

"Ttteeeeeettttt"

"Ahh, akhirnya istirahat juga!"

Jam istirahat dimulai, aku pergi ke kantin untuk membeli makanan.

"Lebih baik aku membeli makanan untuk Sherina juga ya!?" Itu yang ku pikirkan.

"Eehh, baru diomongin udah nongol aja!" Gumam ku.

Saat sampai aku justru melihat Sherina duduk menunggu dengan dua bungkus roti di atas meja.

"Jarang sekali kau datang ke kantin Sherina!"

"Oh, aku menunggu mu, ini untuk mu!" Ucap Sherina memberi sebungkus roti.

"Oh, makasih, lantas ada apa?"

"Mereka pergi!"

"Ahh, siapa maksudmu?"

"Orang-orang yang selalu mengawasi kita itu, hawa mereka menghilang setelah jam pelajaran dimulai."

"Aneh... tiba-tiba sekali, mah sudahlah untuk sekarang tidak usah dipedulikan, tapi tetaplah berhati-hati." Ucap ku dengan santai sambil menikmati roti pemberian Sherina.

Kami pun membicarakan tindakan yang dilakukan jika mereka kembali.

"Ttteeeeeettttt"

'Bel menandai pelajaran dimulai kami pun kembali ke kelas.'

"Ttteeeeeettttt"

"Kyo kau pulang duluan saja hari ini, lagi pula mereka sudah pergi."

"Kau yakin kah!"

"Kau seperti kakakku saja, pulang sana."

"Ya sudah, lah', sampai jumpa besok kalau begitu."

"Aa, sampai jumpa."

Kami tidak pulang bersama karena tidak ada yang mengawasi kami lagi, untuk sekarang sepertinya aman untuk tidak saling menjaga. Itu menurutku!

Dalam perjalanan pulang tiba-tiba aku dihadang oleh orang-orang berpakaian serba hitam, sedikit berbeda dengan yang biasanya mengawasi aku dan Sherina.

"Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?"

"Lebih baik aku menghindar, tidak mungkin aku dapat melawan mereka seorang diri!" Pikir ku."

Aku pergi ke tebing yang ada di dekat tempat itu, mah alasanku kabur ke tempat itu karena hembusan angin yang keras, sih!

Dengan sedikit usaha aku berhasil mengelabuhi mereka, kemudian kabur saat ada kesempatan.

"Ahh, untunglah aku berhasil kabur, bagaimana dengan Sherina ya!? Semoga dia baik-baik saja."

Sherina yang pulang belakangan tidak diserang oleh musuh yang sudah menyerang Kyo.

5 penguasa elemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang