Bagian 2 : Pertemuan

107 8 3
                                    

"Salam kenal aku Kyo murid pindahan dari SMA kyuoka."

Dengan begitu aku sudah resmi menjadi murid di SMA baruku Gryan.

"Ttteeeeeettttt"

Jam istirahat' di mulai.

Aku yang ingin pergi beristirahat' didatangi oleh seorang wanita berambut panjang dengan warna bunga sakura.

"Kau, bisa ikut aku?" Tanya wanita misterius tersebut.

"Siapa kau?"

Dia tak menjawab pertanyaan ku dan malah memintaku bergegas.

"Jangan banyak tanya! ... cepat ikut saja!"

Aku tak tau maksud dari wanita ini, Tampa  memberi alasan menyuruhku untuk ikut dengan-nya.

"Ya sudah, lah! Lagi pula aku gak ada kerjaan."

"Hmm, baiklah."

Kami kemudian beranjak menuju atap sekolah, tapi di tengah perjalanan aku mulai merasakan
Seperti ada kekuatan yang mengalir di lengan wanita itu.

"Slaash"

Tiba-tiba wanita itu menyerangku dengan api yang berkobar tangannya.

" Kau... ternyata kau seorang penguasa elemen juga!!"

"Emm, kau dapat menghindarinya dengan baik rupanya."

"Eh, sialan apa yang kau lakukan, mencoba membunuhku kah!"

"Maaf-maaf cuma penasaran, aku merasa kau mengeluarkan hawa yang berbeda dari orang biasa."

Mendengar kata-katanya itu sangat membuatku kesal.

"Lantas, apa sebenarnya yang kau inginkan?" Tanya ku

"Tidak, cuma penasaran kenapa tiba-tiba ada penguasa elemen lain datang ke sekolah ini."

Mendengar jawaban itu membuatku semakin kesal padanya.

"Aku diserang beberapa waktu lalu, jadi aku memutuskan untuk pindah dari tempatku yang lama."

"Diserang? Apa maksudmu?"

"Aku tidak tahu siapa mereka sebenarnya, yang ku ingat hanya mereka memakai pakaian seperti orang kantoran dan juga memiliki senjata yang tidak bisa."

"Yah! Semoga saja mereka tidak datang ke tempat ini, apa ada hal lain yang dapat Kau beritahu tentang mereka?"

"Tidak, cuma itu yang ku ingat."

"Ya sudahlah, sampai jumpa lagi lain waktu"

"Kau! Siapa namamu? Aku Kyo."

"Sherina namaku Sherina."

"Sampai jumpa lagi kalau begitu."

Kemudian dia pergi kembali ke kelasnya.

"Ttteeeeeettttt"

"Sial, aku belum sempat membeli makanan."

Dengan perut lapar aku kembali ke kelasku.

"Setelah pelajaran berakhir, akhirnya aku bisa beristirahat sejenak"

"Ahh!!! Lapar, lebih baik kalau aku tidak ikut dengannya tadi."

"Ini untukmu, kau belum makan kan."

Dengan nada yang sedikit mengesalkan dia memberikan sepotong roti tawar pada ku, hal yang patut di curigai menurutku.

"Kau tidak isi racunkan?"

"Apa kau sangat membenciku ya, aku hanya kasihan karena aku memintamu ikut denganku tadi kau tidak sempat istirahat."

"Ohh, terima kasih kalau begitu."

Kemudian dia melangkah pergi meninggalkanku.

"Ehh, kau beruntung sekali Kyo, wanita yang paling di idamkan pria di sekolah ini perhatian pada mu."

"Siapa ya?"

"Akk, maaf aku belum memperkenalkan diri, Sena namaku Sena salam kenal."

"Salam kenal aku Kyo."

Dengan begitu aku mendapat seorang teman baru, pria tinggi dengan rambut hitam lurus yang bernama sena.

"Ttteeeeeettttt"

"Ahh, akhirnya pulang juga."

"Kyo bisa kau ikut denganku sebentar." Ucap Sherina

"Apa yang kau inginkan? Jika bukan hal yang penting lebih baik aku pulang kemudian tidur."

"Sudah ikut saja." Ucapnya Dengan nada kesal

Kemudian dia menarik lengan bajuku dan membawaku pergi.

"Apa yang kau inginkan!?"

"Aku ingin kau menjelaskan tentang orang-orang yang menyerang mu itu."

"Sudah kukatakan tadi pagi, hanya itu yang ku ingat."

"Sungguh..."

"Usst, diam sebentar, Apa kau merasakannya?"

"Ohh kau merasakannya juga ya, mereka sudah mengawasi kita sejak pulang sekolah."

"Lebih baik kita kabur, ayo pergi dari tempat ini."

"Tidak, aku ingin mencari tahu tentang senjata yang mereka miliki terlebih dahulu."

"Lebih baik kita menghindari mereka, ayo."

"Kau takut ya, padahal mereka hanya berdua saja."

"Aku sudah memperingatkan mu, kalau kau tetap ingin melawan mereka lebih baik kita cari tempat yang lebih sepi dulu."

"Ayo, ada gudang tidak terpakai dekat sini."

Kami kemudian bergegas menuju gudang tersebut, saat sampai wanita itu langsung berteriak.

"Kalian, keluarlah hadapi kami!" Ucapnya dengan nada yang sangat percaya diri.

"Kau percaya diri sekali ya, bersiap-siaplah mereka datang."

'Setelah bertarung cukup lama'

"Senjata yang mereka miliki luar biasa sekali, kita sepertinya harus kabur."

"Mudah bicara, kau punya rencana untuk kabur tidak!?"

"Tentu saja aku punya."

"Bilang dari tadi! Cepat katakan apa itu."

"Ya baiklah, gunakan api milikku kemudian kau tambahkan dengan angin mu agar lebih kuat."

"Ok ayo lakukan."

Akhirnya kami berhasil kabur dari mereka, dengan goresan di beberapa bagian tubuh.

"Aduh-aduh, apa kau tidak bisa lebih lembut sedikit apa." Kata ku

"Diamlah yang penting ku obati."

"Sekarang apa yang harus kita lakukan? Tidak mungkin aku langsung pindah, ini juga hari pertama ku di sekolah."

"Sekarang kita bersikap biasa saja dulu, jika mereka tidak mengganggu kita anggap mereka hanya mengawasi kita."

"Mah baiklah, lagi pula aku juga tidak bisa menghindar untuk sekarang ini."

"Kalau begitu sampai jumpa besok."

"Sampai jumpa besok."

Dengan begitu aku pulang ke rumahku. Hari-hari pun berlalu tanpa gangguan dari mereka, tapi tidak merubah fakta mereka terus mengawasi kami.

5 penguasa elemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang