Satan part 3

14 2 6
                                    

"Dasar manusia bodoh! Bunuh diri hanya karena Chitoge?!  Onodera jauh lebih bagus untuk alasanmu bunuh diri!" ucap Eleonora dengan suara tinggi kepada Malfar.

"Berisik sekali. Ada apa denganmu? Kita sedang di mall dan kau berteriak seperti itu? Kau bisa membuatku mati karena malu," ucap Malfar sambil mempercepat langkahnya meninggalkan Eleonora.

"Ayolah! Tinggalkan jalan Team Chitoge dan ikutlah Team Onodera! Fans club kami lebih hebat, lho," jelas Eleonora sambil menyamakan langkah kakinya dengan Malfar.

"No. Chitoge is the be.. ukh," ucap Malfar yang merasa tercekik ketika Eleonora berhenti dan menarik kerah jaket Malfar, "Ada apa? Kau mau burger lainnya?" tanya Malfar yang melihat Eleonora yang berdiri dengan ekspresi bahagia ketika melihat ke arah kerumunan.

"I-i-i-itu Alaska Nade! Idolaku! Huwaaa, keren!" ucap Eleonora sambil melompat-lompat kegirangan, "Kita ke sana!" ucap Eleonora dengan ekspresi berbinar-binar sambil mencekik kerah jaket Malfar.

Sambil mengernyitkan matanya Malfar melihat Eleonora yang sedang kegirangan sedangkan Malfar merasa keterpaksaan yang sangat mendalam. Malfar menarik napas panjang setelah melepas cengkraman tangan Eleonora kemudian menoleh ke arah kerumunan yang sangat ramai itu.

"Wow, jumpa fans ya? Kau yakin mau masuk ke kerumunan itu?" ucap Malfar sambil melihat spanduk jumpa fans milik Alaska Nade, artis yang sedang menjadi trend sekarang.

"Of course! Aku lupa kalau hari ini ada jumpa fans! Ayolah! Kapan lagi?!" ucap Eleonora dengan keras saking senangnya.

"Mungkin di tempat lain saja. Di sana terlalu ramai," ucap Malfar kemudian berjalan meninggalkan Eleonora.

"Oi, cuma untuk tanda tangannya saja. Ayolaaaah," ucap Eleonora sambil mengikuti Malfar dari belakang.

"Yo, halo halo, Malfar desu! Nanti bisa bertemu di tempat biasanya? Ya ya, sudah sebulan kita tidak ke nenek itu, hahaha, ok!" ucap Malfar yang sedang menelpon menggunakan ponselnya.

Melihat Malfar yang mengacuhkannya, ekspresi Eleonora terlihat menjadi jengkel. Dengan ekspresi jengkelnya dia mendekati Malfar dan mencengkram kerah dan tangan Malfar sambil membuat kuda-kuda bela diri.

"Beraninya kau mengacuhkan diriku ini! Heeaaaah," ucap Eleonora sambil membanting Malfar ke lantai mall.

Brak!

===

"Ukh, punggungku," ucap Malfar yang terduduk di kursi sambil mengelus-elus punggungnya.

"Haha, Malfar, itu salahmu karena mengacuhkan seorang perempuan," ucap seorang perempuan yang sedang meletakkan beberapa buku di meja yang berada di hadapan Malfar, "Oh ya, namamu Eleonora kan? Apa ada buku yang ingin kau baca? Atau mungkin secangkir minuman?" tanya perempuan itu kepada Eleonora yang duduk di depan Malfar.

Eleonora hanya memalingkan wajahnya dengan ekspresi cemberut karena tidak dapat bertemu dengan idolanya. Melihat Eleonora yang cemberut, perempuan itu hanya tersenyum sembari meninggalkan para tamunya sedangkan Malfar mulai membaca bukunya di dalam toko buku yang berada di lantai teratas mall yang merela kunjungi.

"Berapa sisa waktuku, ya?" tanya Malfar pada Eleonora sambil membaca bukunya.

Eleonora tetap memalingkan wajahnya dengan ekspresi cemberut tanpa menjawab pertanyaan Malfar sedangkan Malfar nampak mengerti dengan sikap Eleonora yang tidak dapat bertemu dengan idolanya walau memiliki kesempatan. Trek. Bunyi pintu yang tiba-tiba terbuka dan dimasuki seseorang yang menggunakan kacamata hitam serta masker. Setelah masuk, orang itu membalik tanda 'OPEN' di pintu menjadi 'CLOSED.'

"Yo, Aka, lama tak jumpa," ucap perempuan yang memberi buku pada Malfar tadi sambil meletakkan 1 cangkir susu hangat pada Eleonora dan 2 gelas kopi lainnya di meja seraya duduk di samping Eleonora.

"Yo, Malfar, Dila, dan perempuan yang tak kukenal," ucap orang mencurigakan itu sembari mengunci pintu toko buku itu dan duduk di samping Malfar, "Ada yang baru?" ucap orang itu sambil melihat buku yang dibaca oleh Malfar.

Eleonora merasa aneh dengan suasana ini. Tiba-tiba saja ada orang aneh yang masuk ke toko buku itu dan mengunci pintunya namun tidak membuat penjaga toko yang bernama Dila itu dan Malfar panik atau minimal terkejut. Justru mereka mulai saling menyapa bahkan orang itu mulai mengajak Malfar berbincang.

"Ambil dan baca sendiri bukumu! Nenek selalu membeli 2 buah buku agar kita tidak saling merebut buku kan?" ucap Malfar sembari menghalangi wajah orang bernama Aka itu dengan buku lainnya.

"Sekali lagi memanggilku nenek, kau tidak akan kuizinkan membaca lagi di sini. Ah, Aka, kopimu, silahkan diminum," ucap Dila sambil tersenyum.

"Ah, sankyu," jawab Aka sambil melepas kacamata dan maskernya seraya meminum kopi buatan Dila.

"Hah?!" ucap Eleonora dengan ekspresi terkejut seraya berdiri dan menarik tangan Malfar.

"Oi oi, ada apa?!" ucap Malfar yang terkaget karena tiba-tiba ditarik.

"Ikut aku. Penting!" ucap Eleonora sambil berjalan dan menarik tangan Malfar.

"Kalian mau ke mana?" tanya Dila pada Eleonora.

"Toilet!" jawab Eleonora tanpa panjang lebar.

"Woh, Malfar, tak kusangka dia sudah sejauh itu dengan perempuan yang tidak dikenalkan pada kita," ucap Aka sambil tersenyum mengejek.

"Haha, mana mungkin dia begitu," ucap Dila sambil tertawa.

Sesampainya di depan toilet Eleonora mulai berhenti dan merapikan seluruh baju serta rambutnya sedangkan Malfar hanya melihatnya dengan heran.

"Kenapa kau tidak bilang kalau kau mengenal Alaska Nade dan mengajaknya ke sini?!" ucap Eleonora sambil memegang kedua bahu Malfar dengan gembiranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang