Bagian 2

610 32 3
                                    

Aku membisu.Bagaimana bisa aku berkata?Sungguh dia orang pertama yang peduli akan diriku.

- Alyasyifa Wada

*****

"Aku gapapa.Aku permisi dulu".Cuma itu yang bisa ku katakan.Aku segera beranjak dari dudukku yang mencoba kabur dari seorang lelaki asing.

"woi! bentaran elah,jangan pergi dulu!" suara yang dapat kudengar dari lelaki tadi namun kuabaikan dan langsung mempercepat jalanku.

tap!

Jalanku terhenti,dan kini tanganku sudah didalam genggaman lelaki itu."Gue ANANDA ALFI ATAZRI,kita sebaya dan sekarang gue temen lu".

"sejak kapan kita temenan?Aku saja tidak mengenalmu."ucapku seraya melepaskan tanganku.Belum selesai aku mejawab "sejak tadi,dan tidak ada kata penolakan untuk berteman,gue tau lu kesepian,kan lu jomblo!"potongnya dengan senyum cengirnya.

"Aku menolak untuk berteman denganmu."kataku.

"Jangan gitu dong,sumpah gue ga maksud apa-apa dah,gue cuma mau BER...TE....MAN,dan cuma mau dengan lu,ini perintah!"Jelasnya lagi.

"siapa kamu berani memerintahku?"kataku tegas."sekarang gue temen lu,makanya gue berani perintah lu!"jawabnya yang tidak mau kalah.

kring...kring...kring... bel sekolah pertanda jam istirahat sudah berakhir.

"lu Alyasyifa Wada kelas 11 ipa 1 kan?pulang ntar gua bakal jemput lu ke kelas dan ngantar lu pulang!sekali lagi ini perintah dan tidak ada kata penolakan!!!"katanya dan langsung pergi meninggalkanku.

Kini aku tidak berkutik,bagaimana bisa dia mengajakku berteman dengan paksaan?Darimana dia mengetahui nama panjangku bahkan kelasku?Wahh...jangan-jangan dia seorang penguntit ku?batinku sejenak namun segera aku lupakan.

*****

Semua orang di kelas mulai sibuk membereskan barang-barang mereka untuk pulang.Bagaimana denganku?apa benar ia akan menjemputku?

Satu demi satu warga kelas meninggalkan kelas, begitu juga denganku.Hingga saat aku sampai di depan pintu,seseorang telah berada tepat dihadapanku dengan tingginya yang membuatku hanya seukuran bahunya.

"ayo pulang!" katanya sambil menarik tanganku.

"Hah?Yang benar saja aku harus pulang denganmu?sekarang lepaskan tanganku!"ucapku dengan sangat tegas.

"lu harus pulang sama gue,gue ga akan ngeganggu lu selama perjalanan pulang.Lu cukup mengikutin gue,naik ke dalam mobil gue,dan gue bakal nganterin lu nyampe kerumah dengan selamat,oke?ayo!"katanya panjang lebar dan dengan tanganku yang belum ia lepas, ia berhasil menarikku hingga kini kami berada di depan parkiran.

"Sebelumnya aku mau nanya,kenapa aku harus bareng kamu?Darimana Kamu tau aku?Kenapa kamu bisa tau identitas aku sedangkan aku sama sekali tidak mengenalmu?"tanyaku dengan bertubi-tubi.

ia menjawab " Jangan banyak nanya,entar lu capek.Udah gue bukain pintu,sono lu naik!ga perlu gue gendong kan?"

"please stop it!kita itu baru kenal!!ga mudah buat nerima orang asing seperti kamu!Kenapa kamu peduli dengan ku?Kenapa sikap kamu gini ke aku?Kenapa kamu baik ke aku?Kini air mata menetes di pipiku.

Memang begini adanya aku,menangis memang kebiasaanku.Kegelisahan yang ada selalu ku ekspresikan dengan tangisanku.

"Kamu...."

tiba-tiba saja kata "lu" yang biasa ia gunakan berubah menjadi "kamu".

Bersambung....

TBC

Ini cerita pertama yang aku tulis,jadi pasti banyak banget salah dan kurangnya.Mohon banget buat share cerita ini,coment,dan kritik juga sarannya.

Makasih banyak buat yang udah nyempetin baca.Thank you so much💓💓.


I'mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang