Setelah upacara selesai aku segera menuju ruang kelasku dan di sambut oleh temanku, Zahra. Aku langsung menuju ke arahnya yang menatapku dengan kesal dan tangan yang sudah ada dipinggang.
"Lo kemana aja, dari tadi gue cari nggak ketemu?"
"Biasalah, jam karet gue sepertinya masih berfungsi dengan normal" Jawabku dengan santai.Tiba-tiba kakak osis masuk ke dalam ruangan dan semua kembali ke tempat duduk masing-masing. Kakak osis itu pun mengabsen kami lalu menyuruh kami maju ke depan kelas untuk perkenalan. Aku pun maju dan memperkenalkan diriku dengan malas.
"hai, namaku Aira Afrelda. Terserah mau panggil apa" ucapku dengan nada dingin.
kakak osis itu pun memarahiku dan menyuruhku agar lebih sopan dan serius. Semua siswa pun tertawa karena melihatku yang kena marah. Kecuali satu siswa yang letak duduknya nomor dua dari depan dan samping, ia hanya diam lalu membuang muka. Aku yang melihatnya membuatku mengingat sesuatu tadi pagi saat berlari melewati anak tangga. Ya.. dia orang yang menabrakku tadi dan tanpa rasa bersalah ia meninggalkanku begitu saja.
Saat giliran siswa tersebut maju, aku langsung membuang muka karena masih kesal dengan kejadian tadi pagi.
"Kenalin gue Ibrahim Maulana, biasa dipanggil Ibrah"Zahra yang duduk di sampingku langsung berbisik kepadaku
"Dia tampan ya.. gue harus punya nomor hpnya!" perkataan zahra langsung membuat dahiku mengernyit dan menggerutu"Tampan dari mananya? Orang mukanya kayak vampir hidup gitu"
"Gue sumpahin lo bakal suka sama tuh cowok!"
"Idih.. amit-amit dah, masa iya gue suka sama vampir hidup kayak gitu" balasku dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY Part I
Teen FictionKisah cinta saat remaja memang sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana jadinya jika dalam kisah itu seringkali kita menangis terluka atas perasaan yang harusnya indah??