Chapter 1

620 57 5
                                    

Pukul 6.30 AM, Kota Tokyo sudah dipadati oleh penduduk yang bertebaran dimana-mana untuk menjalankan aktifitas. Halte bis yang sedang ramai dari antrian para pekerja kantoran, ibu-ibu yang akan pergi berbelanja kepasar, dan murid-murid yang akan berangkat ke sekolah. Namikaze Naruto, berdiri ditengah kerumunan manusia-manusia yang begitu padatnya di depan halte bis itu.

Namikaze Naruto, pria berkarisma dengan wajah tampan yang selalu menjadi idola para semua wanita di sekolahnya. Iris shappire birunya yang mempesona, serta surai kuning jabriknya yang telah ia sisir rapi dan bahkan kulit tannya sangat memberi kesan menawan padanya. Wanita mana yang tidak menjerit ketika memandangnya? Bahkan para gadis rela mengantri untuk bisa menyapanya saja.

Lalu karena apa ia berada disana?
Kemana mobil hitam Lambhorgini yang biasa di kendarainya? Bukankah keluarga Namikaze itu kaya? Bahkan sangat kaya.

Berdiri di halte ini merupakan pengalaman pertamanya. Well, ia sangat tak nyaman jika harus berdesakan untuk naik bis menuju ke sekolahnya.

Salahkan, Namikaze Menma yang merupakan adiknya itu karena kelicikannya karena tak mengizinkan Naruto untuk menumpang di mobilnya.

Flashback On...

"Hey Menma, karena mobilku sedang dibengkel, aku ikut kau ya dengan mobilmu. Kau maukan?" Ucap Naruto merayu sang adik.

"Ikut semobil bersamaku ya? Hn, tidak bisa Naruto-nii, kau tau? Aku akan menjemput kekasih tercintaku yaitu Shion. Sebaiknya Naruto-nii naik bis saja ya?" Ucap Menma yang dihadiahi Naruto berupa dengusan kasar. Tak disangka adiknya akan pelit menumpanginya ke sekolah karena alasan yang menurutnya menyebalkan itu.

"Heh, kau pelit sekali pada kakakmu ini."

"I'm so sorry my brother. Aku ingin berduaan saja dengan kekasihku..
" Jawab Menma dengan mengerling. Naruto semakin kesal pada Menma.

"Hahhh... Ya, ya, terserah kau, lakukan yang kau suka hari ini. Awas saja jika lain kali kau merengek untuk menumpang di mobilku nanti, aku tak akan peduli padamu." Gerutu Naruto yang dihadiahi ejekan oleh Menma berupa juluran lidah. Justru Naruto semakin mengerucutkan bibirnya.

Flashback off...

''Hahhhh...'' Lagi-lagi Naruto menghela nafasnya kasar akan kesialan nasibnya disenin pagi ini. Entah kenapa ia menjadi membenci hari senin, benar-benar benci.


Bis yang ditunggu Naruto pun akhirnya tiba juga. Secepat kilatan petir yang menggelegar, kumpulan manusia berisik yang berdiri bersamanya itu langsung bergegas menaiki bis. Berharap masih tersisa tempat duduk kosong untuk mereka tempati.

Naruto membiarkan kumpulan dari manusia tersebut memasuki Bis karena dirinya tak suka berjejalan. Jadi ia memutuskan untuk naik terakhir. Ketika dirinya naik dipijakan Bis. Dari arah belakang seseorang berteriak.

"Heyyyy, tunggu...!". Tepat disaat dirinya berada dipintu bis yang sudah mulai akan tertutup itu, ia menolehkan kepala kebelakang. Ternyata seorang gadis bersurai indigo yang tergerai indah, membawa jinjingan beberapa buku di tangan kirinya.

Saat pintu bis akan tertutup, gadis berkacamata itu menarik tas ransel Naruto hingga Naruto terhuyung beberapa centi ke belakang. Sialnya pintu bis yang akan ia naikipun tertutup. Bis itupun berjalan perlahan meninggalkan Naruto. Bis itupun semakin berjalan menjauh, Naruto memperhatikan gadis bersurai indigo yang tergerai mempesona itu, tengah duduk di tempat duduk dekat jendela. Gadis itu membuka bukunya perlahan dan mulai membacanya.

Semakin menjauh beberapa meter,gadis yang diperhatikan Naruto pun menolehkan wajahnya kearah jendela setelah menutup buku yang tadi ia baca. Gadis itu tersenyum. Naruto yang masih memandanginya pun terpaku. ''Gadis yang manis.''

''Bidadari manis dalam bis.'' Imbuh Naruto yang tersenyum. Atensinya masih meneliti kearah bus yang justru sudah semakin menghilang dari pandangannya.

'Aku harus berterimakasih pada Menma karena berkatnya, aku menemukan bidadari yang sangat manis didalam bis itu.' Pikir Naruto.




Bersambung...




Ada yang tertarik????

Ada sarankah?

Vomentnya ya? 😘

Bye...Bye...

Bidadari Manis Dalam BisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang