Chapter 4

360 46 5
                                    

''Kalian saling mengenal?'' Pekik Menma terkejut.

''Aaaa, i-iya pernah ketemu di bis saja.'' Jawab Naruto kikuk.

''Jadi ini bidadari manis yang Naruto-nii mak- hmmffttttt...'' Naruto membekap mulut adiknya ini sebelum lebih jauh berucap. Naruto tersenyum kikuk menatap Hinata dan Shion didepannya.

''Ssttt... Jangan membongkar semuanya Menma. Awas kau.'' Ucap Naruto dengan nada mengancam sambil melepaskan bekapannya pada mulut Menma perlahan.

''Aaa-ayo dimakan lagi makanannya. Jangan sungkan.'' Ujar Naruto tersenyum. Berbeda dengan Menma yang tersenyum kecut karena ulah sang kakak tadi.



Selama makan malam berlangsung suasana sangat hening. Hanya ada dentingan piring yang beradu. Naruto menatap bidadari manis dihadapannya diam-diam. Menma sempat melirik, ia tau apa yang sang kakak pandangi sedari tadi.

''Shion chan, sepertinya kau harus melindungi adikmu dari tatapan buas kakakku ini.'' Sindir Menma sambil melirik ke arah Naruto. Naruto membuang mukanya.

"Begitu ya? Ummm Hinata, ini Menma pacar kakak dan disampingnya itu Naruto." Ucap Shion dengan menatap Hinata.

"Aaa iya Shion-nee.'' Jawab Hinata kikuk.

"Pantas saja Naruto-nii jatuh hati pada Hinata dan menganggapnya sebagai bidadari manisnya, dia sangat cantik. Benarkan Naruto-nii?" Tanya Menma kepada Naruto hingga menyenggol lengan kanan sang kakak yang masih saja menatap diam-diam Hinata.

"Sepertinya ada yang malu-malu mau.'' Goda Shion dengan menyenggol lengan kiri Hinata. Hinata terkejut.

''Apa sih Shion-nee...'' Jawab Hinata dengan kikuk. Ia menunduk menyembunyikan rona merah yang sudah tercetak di kedua pipinya.

"Apa kalian mau ku jodohkan saja?'' Ujar Menma menjadi serius.

Mendadak acara makan malam itu menjadi hening. Hanya ada tatapan deathglare dari Naruto. Dan Menma menjadi ciut.

"Ahaha jangan tegang begitu, aku hanya bercanda. Ayolah...!" Ujar Menma sembari terkekeh mencairkan suasana yang entah mengapa menjadi menyeramkan apalagi melihat tatapan sang kakak. Sedangkan Shion hanya menahan tawa karena kekasihnya menjadi ciut dihadapan kakaknya.

"Tapi aku setuju denganmu Menma-kun. Mereka hanya malu-malu saja. Padahal dalam hati mau kan??? Ayo ngaku. Iya kan Hinata?'' Goda Shion dengan mendekatkan wajahnya pada Hinata.

''Ishhh Shion-nee jangan menggodaku terus. Sana ah...'' Jawab Hinata malu-malu.

''Tuhkan wajahnya memerah. Hahaha cie...'' Lanjut Shion menggoda adiknya lagi.

''Awwwww....'' Pekik Shion saat Hinata mencubit pinggulnya. Hinata menatap tajam sang kakak yang membuatnya malu didepan Naruto dan Menma. Menma menahan tawa. Sedangkan Naruto jangan ditanya ia juga sudah kikuk sekarang.

Akhirnya acara makan malam yang tadinya hening, kini dipenuhi gelak tawa, ataupun wajah yang memerah dari Naruto dan Hinata yang digoda oleh Menma dan Shion.



Hari semakin larut. Menma dan Naruto mengantar Hinata dan Shion menuju didepan rumah untuk berpamitan pulang.

"Ummmm... Menma-kun, terimakasih ya untuk acara makan malamnya." Ucap Shion dengan gugup.

"Iya Hime..." Jawab Menma sambil mendekat kearah Shion. Semakin lama jarak diantara mereka sudah tidak ada, Shion hanya dapat memejamkan matanya, pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh kekasihnya, begitupula Menma, sampai akhirnya bibir mereka bertemu, mereka berpagutan dibawah sinar bulan yang terang.

Ciuman yang tadinya biasa, menjadi panas saat Menma memeluk pinggang Shion dengan erat, seakan tak mau lepas darinya. Hinata dan Naruto yang melihatnya menjadi cengo.

Bidadari Manis Dalam BisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang