Cakrawala menderu pelan
Seraya angin berhembus saling menyerukan
Tanya akan kapan
Ketika kau pergi di seperempat jalanMalam ini
Tak terisi lagi
Ketika tidak lagi ada engkau disini
Alam mulai berbisik layaknya penyair"Wahai pujangga hati
Biarlah sang dirinya pergi
Seraya masih benar jalannya
Biarlah semesta yang menderu-deru
Memberi tahu nyatanya
Tak perlu kau berbisik lagi pada hari-hari itu
Tak perlu pula kau berliterasi pada pikiran
Karena aku, alam telah setuju
Untuk dirinya
Pergi"Goresan tersiksa dulu
Kini telah pudar
Percayalah peluh itu tak sia-sia
Memang tulisan angan bukan untuk sekarang
Tetapi nanti ada dikala yang tepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Kata
De Todo"Bersama KATA yang sulit diungkapkan hanya bisa dituliskan dalam sebaris kalimat." since : 9 Maret '18