bagian 6

70 22 31
                                    

Kini aku fokus pada tengah lapangan,di sana sudah ada Saihun dan timnya yang sudah siap bertanding.Ingin sekali aku menyemangatinya,berteriak sekencang yang aku bisa,memanggil namanya yang indah.Tapi kenyataan hanya memperbolehkan aku terdiam,menyaksikan jalannya pertandingan.Bukan karena aku malu untuk melakukan semua itu,tapi aku terlalu takut dan menyadari,seperti apapun aku menyemangatinya tetap saja aku tak pernah ada artinya bagi Saihun.Ah tampannya dia meskipun sudah bercucuran keringat,ingin sekali aku menghapus keringatnya dengan tanganku ini.Aku tersenyum membayangkan semua itu.Seketika senyumku hilang terganggu oleh suara Uyun,kapan ratu cerewet itu bisa diam..hadeh..

"Saihun,maju lagi,itu kan kosong,woyy maju.!!!"

"Apa sih..??..ganggu aja.!!"jawab Saihun marah-marah.

"Huuu,orang dibilangin bener juga"

"Uyun udah deh,diem aja.Kamu itu ya gak ada jeranya ribut sama Saihun."

"Ciee,kamu cemburu Bil?"

"Kenapa harus cemburu sih,udah lanjut nonton,diem ya"

"Iya iya.Santai bro"

"Haha,Nabila kaya gak tau Uyun aja deh."kata Lizsa

"Iya ya Liz,dia kan ratu cerewet.haha"Arie menimpali.

Aku dan Fitri hanya tertawa,apalagi ketika Uyun terlihat marah.Dia tampak sangat lucu.Tapi ada yang aneh diantara kita.Ya.Mei Dina?dari tadi dia tak bersuara,kemudian aku dan teman-teman lain mulai tertuju kearah Mei Dina.

"Lho kenapa kalian menatap aku seperti itu?"

"Lah kamu kenapa,Mei?Ko dari tadi diem aja senyum-senyum sendiri lagi.Persis kaya Nabila tadi."tanya Uyun.

"Gak ada apa-apa.Udah lanjut nonton aja sih."

"Nonton apaan bosen aku tuh,pertandingan gak bermutu gini juga.pergi aja yuk ah."

"Iya ke kantin aja yuk Rie,"

"Kalian berdua ya,mentang-mentang satu meja jadi so kompak gitu..wkwk"

"Iye reh ora sombong."jawab Arie dengan logat Pemalang nya.Aku hanya diam tak ingin ikut komentar.Karena sebenarnya aku memang tak mendengarkan obrolan mereka,karena masih terfokus pada Saihun.Sampai akhirnya pertandingan usai,dengan hasil kekalahan Saihun.Kasiannya dia,coba tadi aku semangati pasti kan dia bakalan menang.hehe.Gak papa deh,biarpun kalah dia tetep menang di hati aku ko.tetep salut sama dia.

"Weh kan wis rampung,balik kelas bae sih.panas keh."pinta Arie dengan Bahasa Pemalang.

"Ehh jangan sih,di sini aja,masih rame ko ini."

"Mei Dina,pertandingannya udah selesai tau."

"Yang selesai kan pertandingannya Saihun,yang lain belum selesai."

"Jah,panas keh.pan apa sih Nang kene??"kata Arie,sahabatku yang satu ini memang lebih sering menggunakan bahasa Pemalang,menurut dia kita harus melestarikan bahasa kita sendiri.Ya suka-suka dialah yang penting kita paham sama apa yang dia bicarakan.

"Sabar dong,masih rame ini"Mei Dina kekeuh dengan pendapatnya.Aku yang tau alasan sebenarnya mulai ikut berkomentar soalnya udah gak ada Saihun yang menyita perhatianku.

"Alah gak usah pura-pura deh Mei,bilang aja lagi lihatin mas wasit.iyakan?Haha"semua menatapku.

"Mas wasit..?"

Mei Dina tertawa terbahak-bahak kemudian memberikan kode agar aku tak memberi tahu yang sebenarnya.Memang hanya aku yang tau,kebetulan aku dan Mei Dina mengikuti ekskul yang sama yaitu English club.

"Maksudnya apa sih..mas wasit?"
Ah kali ini aku tak tahan lagi,kalimat itupun terlontar dengan sendirinya.

"Iya,mas Faarist namanya,itu loh(aku menunjuk seorang wasit di tengah lapangan).. Mei Dina kan suka sama dia."semua mata mencari seseorang yang aku tunjuk kata 'oh'seketika hinggap ditelingaku.Mei Dina masih terbahak-bahak,dia memang jarang sekali marah.Dari dulu dia memang sangat mengagumi mas Faarist,kakak kelas jurusan pemasaran itu memang sangat manis sekali,lucu,dan menggemaskan.Tapi aku juga tidak tahu alasan utama apa yang membuat Mei Dina mengagumi mas Faarist,aku tak bisa menanyakan hal itu kepada Mei Dina.Aku takut nantinya aku malah jadi bingung sendiri.haha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang