bagian 2

75 30 8
                                    

Ternyata sekolah baru ku keadaan nya berbeda dengan sekolah ku yg lama.Hal itulah yang membuat aku merindukan sekolah lama.Di sekolah ini aku tidak memiliki seorang teman pun.Aku tahu ini baru hari pertama,tapi aku ragu bisa mendapatkan teman kedepannya.Secara aku adalah anak yang pendiam di tempat yang menurutku asing.

Aku pun langsung menuju ke lapangan untuk mendengarkan arahan yang diberikan oleh pengurus OSIS. Setelah  mendengarkan pembagian kelas,ternyata aku ditempatkan di kelas X AKL 3.Kelas ini berisi 36 anak yang terdiri dari 32 perempuan dan 4 laki-laki.Tak seperti kelas biasa ya?Maklum lah,cowok sekarang jarang ada yang mau masuk jurusan bismen.Mereka jauh lebih meminati jurusan teknik yang lebih keren menurut mereka.

Hari pertama di sekolah hanya diisi dengan perkenalan antar siswa. Tetap saja walaupun ada kegiatan itu, aku belum dapat menghafal satu persatu.

Hari berlalu hingga satu Minggu, aku pun mulai akrab dengan teman satu kelas. Tapi perlu diketahui aku lebih dekat dengan teman satu mejaku,dia bernama Uyun.

Aku bisa deket dengan dia, karena menurut ku dia orangnya lucu, apa adanya, nyambung kalo diajak ngobrol, dan masih banyak hal yang bisa membuat ku nyaman berteman dengannya.

          Hari ini adalah hari Kamis,yang membuat aku bingung, belum juga tau apa-apa tapi kegiatan belajar mengajar sudah berjalan normal.Hari ini ada mapel produktif ku,akuntansi dasar.Gurunya tua,membuat aku jenuh.Apalagi durasi pelajaran ini empat jam sendiri.Hadeh.
        Tiba-tiba seorang guru masuk kelas ku.Dia adalah Pak Yosam guru teknik tertampan di sekolah ini.Ya,kalian pasti tau bagaimana keadaan kelas ku saat ini,secara mayoritas penghuninya adalah perempuan.Sepertinya Pak Yosam meminta maaf pada guru akuntansi dasar ku karena kebetulan saat itu dia tengah mengadakan praktikum di depan kelasku.Suara bising mesin-mesin itu memang sangat mengganggu.Tapi jika bisa terus melihat Pak Yosam siapa juga yang merasa terganggu dan menghiraukan suara mesin itu.Haha.
          Yang aku dengar hanya kalimat
"Nyuwun Sewu",aku tak terlalu paham maksudnya,karena itu adalah Bahasa Jawa.Ini terjadi karena aku lama di Jakarta.Akuu mengulang kalimat yang diucapkan Pak Yosam.

"Nyuwun Sewu,"

"Apa Bil?gantengan Saihun?"suara Uyun mengagetkan aku.

"Apaan sih Yun?nyuwun Sewu sih bukan gantengan Saihun."

"Alah bohong,ciee naksir Saihun ya?"

"Ihh apaan sih,udah diem ah."

Eitss.Aku belum cerita ya siapa Saihun.Jadi Saihun itu adalah salah satu teman sekelasku.Cuma itu sih yang aku tau,soalnya jujur,aku sendiri aja belum pernah lihat wajah cowok yang namanya Saihun itu.

Kisah cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang