bagian 1

98 33 12
                                    

Namaku Nabila Maharani,aku tinggal di daerah dekat pantai.Aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan dua orang adik ku.Aku adalah anak perempuan satu-satunya di rumah.Meskipun seorang perempuan aku tak pernah sekalipun beres-beres rumah,alasannya karena ibuku tak pernah mempercayai aku.Aku yang males,yang tak pernah benar dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.Alhasil adikku,Rian yang selalu menggantikan tugasku sebagai seorang perempuan.Selisih usiaku dan Rian hanya sebelas bulan saja, hal ini kadang membuat orang-orang berpikir aku dan Rian adalah sepasang kekasih.Aku cuek saja dan tidak perduli.

    Aku sekarang kelas 10 di SMK Negeri 1 Pemalang,sebelumnya aku adalah lulusan terbaik dari SMP Negeri 1 Pemalang.Dan perlu diketahui bahwa aku sebenarnya pindahan dari Jakarta.Jadi mudah saja aku menjadi yang terbaik di sini jelas sekali persaingannya beda.Disini lebih mudah.
     
         Pagi ini dingin sekali,aku jadi males keluar kamar.Aku tau hari ini adalah hari pertamaku di sekolah baru.Tapi hawa dingin ini terus saja menguasai ragaku.Mataku masih enggan membuka.Sampai pada akhirnya aku mendengar suara yang tak asing di telinga ku.

"Bila,cepetan lelet banget sih bangunannya,udah siang nih.Kamu gak sekolah?"ternyata suara ibuku.

"Iya bentar lagi mah,5 menit aja.Masih ngantuk nih"

"Cepet udah siang jangan sampe disiram air ya"

"Iya iya jangan,aku bangun nih" berlari menuju kamar mandi

Setelah beberapa lama,aku pun siap untuk berangkat ke sekolah baru.
Sebelum berangkat,seperti biasa aku tak pernah melewatkan ritual keluarga yang tidak lain yaitu sarapan.Lagi-lagi suara seseorang menggangguku.Kali ini bukan suara ibu,melainkan Rian yang sudah dari tadi menungguku.

"He.... Cepetan! Gue tinggal nih!" Perintah Rian

Aku pun menjawab dengan kesal "Sabar dong,gak lihat aku belum selesai makan"

"Makannya diitung kali ya,bisa lama banget gitu" ledeknya

"Hiiii, sanalah berangkat duluan. Ribet banget sih" jawabku semakin kesal

"Oh ya udah,bagus lah kalo sadar,gue juga gak mau nunggu loe.Dasar lelet"

"Sana sana sana pergi" usirku tak tahan mendengar hujatannya.Kemudian dia benar-benar pergi meninggalkan aku.Dasar adik gak pengertian.umpatku dalam hati.Akhirnya aku pun berangkat diantar oleh ayah ku.

"Baik-baik di sekolah baru ya,bil"

Aku pun menjawab dengan sungkan "Iya"

Kisah cintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang