Euijin tertawa terbahak-bahak ketika melihat Adiknya sedang dihukum berjemur dilapangan, "Sudah ku bilang jangan melawan kakak"
Yebin hanya mampu menunduk menahan malu, malu karena tidak mengerjakan tugas, malu karena dihukum dilapangan dan juga malu mempunyai kakak seperti Euijin.
"Yebin, apa kau masih kuat?" tanya Jiwon dari pinggir lapangan.
Yebin hanya menunjukan jempolnya, tanda ia masih baik-baik saja.
"Yebin, apa kau tidak haus? Kalau aku jadi kau aku pasti sudah kehausan dan juga kepanasan" itu pertanyaan dari Hyunjoo, tidak perlu dijawab karena memang Yebin malas menjawabnya.
"Yha, kenapa Yebin tidak menjawab pertanyaan dariku?" tanya Hyunjoo pada Jiwon dan Somyi yang sedang menonton Yebin dihukum.
"Tentu saja dia haus Hyunjoo, tapi karena dia dihukum jadi dia tidak boleh minum"jawab Jiwon dengan nada yang sangat manis.
"Seharusnya jika dia haus, dia minum saja kan?" tanya Hyunjoo lagi.
"Aghh... aku sudah mulai muak, aku ingin ke kelas saja" ucap Somyi yang langsung peri meninggalkan Jiwon dan Hyunjoo.
"Ah dia selalu saja begitu" keluh Hyunjoo.
"Makanya kau diam saja, jangan banyak bertanya"ucap Jiwon.
"Ahh... itu ada Kak Jun dan Kak Euijin" ucap Hyunjoo niatnya pada Jiwon, tapi ternyata Jiwon sudah berlari kecil menuju Jun dan Euijin.
"Ini pertama kalinya Yebin dihukum, aku kasihan padanya" ucap Jiwon ketika berhadapan dengan Jun dan Euijin.
"Kasihan dia" ucap Jun sambil terus menatap Yebin.
"Memangnya bukunya hilang dimana?" tanya Jiwon.
"Di supermarket dekat rumah, semalam dia kabur membawa bukunya" jawab Euijin yang juga sedang memperhatikan Yebin, diam-diam merasa kasihan mengingat sedari pagi Yebin belum makan apapun.
"Aku ketoilet sebentar" pamit Euijin pada Jiwon dan Jun.
Jiwon memperhatikan sekitar, mencoba berdiri lebih dekat dengan Jun senyumnya yang khas tidak ia lepaskan dari wajahnya.
"Eumm, Kak Jun kenapa tidak pernah membalas pesanku?" tanya Jiwon hati-hati.
"Ah iya maaf aku belum beli pulsa" jawab Jun seadanya, padahal pulsanya masih mencukupi untuk membalas pesan.
"kapan Kakak akan membeli pulsa?" tanya Jiwon antusias.
"Mungkin nanti sepulang sekolah"
"Eumm kakak akan membalas pesanku kan?" tanya jiwon terus menerus.
"Jika tidak sibuk, akan aku balas"
"Ah, syukurlah kakak harus tau aku menunggu balasanmu...................."
Dari kejauhan mata Yebin berhasil menangkap kebersamaan Jiwon dan Jun, sudah kulitnya panas dan sekarang hatinya ikut-ikuta panas. Belum saja ia beritau Jiwon bahwa kemarin ia sepayung berdua dengan Jun, ahh apa yang mereka bicarakan?
***
Yebin turun dari bus dengan kaki yang sangat lemas, biarpun perutnya sudah diisi tapi entah mengapa kakinya belum mampu menopang badannya yang tidak terlalu berat ini."Yha! Euijin!!!!" teriak Yebin pada saat melihat kakaknya berjalan lebih cepat didepannya.
"Apa?kau memanggilku apa barusan?"
"Kau yang menyebabkan aku begini! Jika semalam kau tidak memarahiku aku tidak akan kabur dan menghilangkan buku tugasku!!!" teriak Yebin sambil hampir menangis. Yebin membanting tasnya kejalanan, lalu terduduk sambil mulai menangis. Jun hanya mampu menatap, Demi Tuhan kenapa disaat seperti ini Yebin malah terlihat lucu?
KAMU SEDANG MEMBACA
12:30 (The Unit story)
Teen FictionAku membuatmu kesulitan, namun aku juga mengalami masa sulit.