1: Pertemuan

2.5K 151 15
                                    

Pair: ShikafemNaru, ShikaShion

Warning!!
Sikap Shika di sini OOC ya!
Bahasa campur-campur

Song: I'm in Love - Lee Seung Chul (You'r All Surrounded Ost)

***

"Mendokusei! Mana sih bisnya!" seorang gadis manis berseragam KHS nampak sibuk melihat ke arah ujung jalan, kaki-kaki mungilnya yang terbalut flat shoes sedari tadi mondar-mandir penuh kawatir menghiraukan pandangan risih orang-orang yang sejak tadi menatap ke arahnya

"Isshhh! Kapan datang sih!" serunya sebal entah untuk keberapa kalinya. Jam kini sudah menunjukkan pukul 6:55 sementara perjalanan ke sekolahnya menempuh waktu 20 menit. Fix Ia akan terlambat ke sekolah

Dan setelah menunggu 5 menit dengan segala macam serapahan, barulah bis yang bersangkutan muncul dari ujung jalan

Itu juga pakai acara ngetem* di halte, sialan!
(Ngetem: bis berhenti di pinggir jalan buat nunggu penumpang)

Dengan panas di dada, gadis manis itupun menduduki kursi di depan pintu, mempermudah kalau mau turun nanti karena sudah dipastikan semakin bis ini berjalan semakin padat pula penumpang yang ada

Namun karena sampai beberapa menit berikutnya tu bis gak jalan-jalan

"Pak, kapan jalannya sih! Udah 15 menit nih! Gak tahu saya telat yah!" kesal juga, Naru akhirnya angkat bicara menegur si sopir yang sudah menyelewengkan jadwal keberangkatan

Hening, tak ada satupun sahutan dari pengendara bis itu

"Pak Supir!!" Naru kembali bicara, dan seperti sebelumnya, tak ada tanda-tanda si sopir akan membalas kata-katanya. Keadaan penumpang di bispun mulai kasak-kusuk, mulai ikut kesal juga

"Coba disamperin Dek, siapa tahu sopirnya gak denger.." seorang nenek-nenek di sampingnya memberi usul, membuat secara tak rela Naru mengangkat kakinya secara terhentak mendekati sang sopir. Dan ketika mata biru jernihnya melihat keadaan sopirnya..

"Sialan!! Malah molor dia!" tunjuknya tak sopan seraya melototi si sopir yang ternyata sejak tadi ketiduran

"Pir, bangun Pir!!!" disambarnya kerah sang sopir seraya dihentak-hentakkan meluapkan kekesalannya. Peduli setan sama tata krama!

"E-ehh.." dan bangunlah si sopir, "siapa sih? Ganggu tidur aja" nyolot sopirnya melihat gadis asing di depannya

"Penumpang Pak, penumpang.. Lihat! Ini udah jam berapa? Saya bisa telat masuk sekolah tahu!" Naru menjawab tak takut seraya berkacak pinggang menantang

Membuat si sopir itupun melirik jam dinding di depannya malas-malasan, "ahh.. Maaf.. Udah telat 15 menit yah.. Iya deh saya jalan.." balas sopir itu akhirnya tak ikhlas banget, "oh ya.. Saya ini masih muda loh, masa dipanggil Pak. Panggil Nii-san gitu kan enak.." sempat-sempatnya sang sopir menggodai Naru yang wajahnya langsung merah banget

Dengan nyolot juga telunjuk yang terarah tak sopan, Naru berseru lantang dengan suara cemprengnya, "LO KIRA GUE SUDI!!!" lalu kembali ke tempatnya duduk dengan wajah kusut banget

Tak peduli dengan kekehan penumpang lain juga si sopir melihat ke-childish-annya

Dasar sopir gila!

20 menit yang terasa lama banget itu akhirnya berlalu. Saat ini Naru sudah sampai di depan sekolahnya. Tentu gerbangnya sudah ditutup, sekolah juga sudah sunyi, karena sudah dimulai pembelajaran. Membuat Naru tak tahan untuk mengeluarkan caci maki yang bertumpuk dalam kepalanya kepada si sopir

"Hmm Namikaze-san? Tumben terlambat.." sebelum sapaan seseorang itu menghentikan gerutuannya

"Eh.." Naru menengok ke asal suara, dilihatnya gurunya yang mengajar Sastra juga baru saja tiba di sekolah

"Iya Nara-sensei.. Tadi bisnya terlambat, setelah itu sopirnya ketiduran jadi saya terlambat ke sekolah.." Naru menjelaskan sopan, tak berani menatap senseinya, takut sang sensei sempat mendengar caciannya tadi

"Ohh.." sang sensei tersenyum simpul, "kalau begitu masuklah.." sensei itu mengeluarkan kunci duplikat lalu membuka gerbang, "tapi karena peraturan tetap peraturan jangan lupa absen dulu ke guru piket ya.."

"Iya Sensei.." Naru menjawab pasrah seraya mengikuti sang sensei dari belakang

Udahlah..

***

Istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu

"Kau tumben telat Nar.."

Naru melihat sekilas ke arah Sakura yang tengah membuka kotak bekalnya, "jangan tanya deh, Saku-chan.." Naru menjawab lemas, kepala gadis itu sejak tadi sudah Ia geletakkan di atas meja

"Baiklah.." Sakura tersenyum maklum, tak ingin membahas lebih lanjut, "kau mau?" tawarnya menyodorkan bekalnya

"Iie.. Aku lagi tak mood makan.."

"Hmm?" membuat sebelah alis Sakura naik, penasaran, "sebenarnya ada apa hmmm? Kau butuh uang?" wajah cantiknya mulai tercemari kekawatiran

Naru menggelengkan kepalanya

"Lalu?"

"Aku masih kesal.."

Sakura semakin mengernyitkan alisnya dalam, "dengan? Sasuke lagi?"

"Iie.. Kalau sama si Teme sih aku udah kebal. Kali ini orang lain. Pokoknya kau gak kenal.."

Sakura mendekatkan wajahnya, menatap wajah manyun Naru, "kutebak, orang yang membuatmu telat hari ini?"

"Kok tahu?" Naru langsung bangun dari acara menggeletakkan kepala

Sakura nyengir, "cuma nebak.."

Membuat Naru kembali manyun, "asem lo!" lalu serta merta menyomot udang goreng gadis itu, "gara-gara dia aku kena hukum membersihkan perpustakaan selama seminggu. Menyebalkan! Moga aja gak ketemu lagi. Kalau ketemu, bisa-bisa sial!" cerocos Naru akhirnya mengeluarkan unek-uneknya yang dengan baiknya didengerin Sakura

"Udah, kalau dipikirin terus ntar bisa-bisa ketemu lagi loh.."

Naru spontan menghentikan cerocosannya lalu menatap sahabatnya itu horor, "kau ini kalau ngomong yang baik ngapa? Gimana kalau ada malaikat denger trus diaminin, ogah aku!"

Dan apa yang terjadi, terjadilah..

Saat ini Naru sudah ada di dalam bis menuju ke rumah. Bis yang biasanya ramai tak lancar itu bahkan kosong, tak perlu panas-panasan atau desak-desakan dengan penumpang lain. Sungguh kondisi yang sangat menyenangkan, andai saja bukan sopir itu yang menyetir

Kenapa juga ketemu lagi~ Naru udah membatin nelangsa melihat wajah sopirnya yang terlihat dari kaca spion. Pengen berhenti, tapi Ia tak punya ongkos lagi untuk naik bis berikutnya. Jalan? Bisa-bisa kakinya buntung harus jalan 15km. Jadilah gadis manis itu pasrah aja terjebak dalam situasi tak mengenakkan itu

"Eh kau lagi.."

Dan apa pula itu si sopir pake acara tanya-tanya segala. Jelas si Naru gak mau jawab, Cuek.. Cuek.. Anggap aja gak ada orang..

"Gimana tadi sekolahnya, telat gak?"

Udah tahu pake nanyak! Naru membatin jengkel, wajahnya sudah asem banget dengan basa-basinya pak sopir

"Jangan merengut gitulah, hukuman mberesin perpus mah masih mudah.."

Barulah, Naru tertarik dengan SKSDnya pak sopir, wajahnya yang tadi melengos bahkan udah menatap ke arah spion, membuat iris keduanya bertemu

Sebenarnya kalau diperhatikan baik-baik, emang si sopir itu masih muda banget, seumuran lah sama Naru. Wajahnya juga gak jelek-jelek amat. Sebenarnya gak ada jeleknya, tapi dasarnya Naru yang udah kesal gak mau ngakuin

"Kok aku tahu, gitu?" si sopir kembali bicara melihat wajah penasaran Naru, "tentu aja gak akan aku kasih tahu.. Jangan ngarep!" lanjut sopirnya sambil senyum-senyum ngledek

Membuat wajah Naru kini udah semerah kepiting rebus. Saking kesalnya

Sekali sopir sialan, tetep aja sialan!

.

.

.

.

Tbc

Chemistry of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang