3: Awal

935 102 2
                                    

Pair: ShikafemNaru

Warning!!
Semua dalam fic ini hanya fiksi belaka

Song: Stella Jang - Know Me (I'm Not a Robot Ost)

***

Pertemuan Shika dan Shion terjadi di Inggris, di mana gadis itu tinggal. Shika yang saat itu menginjak kelas 3 SMP diharuskan ke sana untuk menghadiri Olimpiade Matematika tingkat Internasional.

Shion adalah permatanya kerajaan Inggris, terlahir dengan kesempurnaan. Fisik, finansial, IQ, bahkan attittudenya yang sangat baik membuatnya selalu menjadi fokus perhatian di manapun Ia berada, tak terkecuali di Olimpiade itu. Begitu namanya selesai disebut, perhatian seluruh peserta seolah membuntuti tiap langkahnya.

Dan saat itulah, manik violet yang dalam seharinya memancarkan keangkuhan terjatuh ke sosok Shika, satu-satunya pemuda yang menghiraukannya. Diawali dengan penasaran, Shion tak sadar selalu mencari keberadaan sang pemuda, hingga seolah telah ditakdirkan kedua insan itu mampu mencapai tahap final dan saling berhadapan di sana.

Tahun itu adalah babak final terpanjang dalam sejarah diadakannya Olimpiade. Persaingan antara Shion dan Shika tak kunjung membuahkan titik temu, keduanya seolah berbagi satu tubuh dan sepikiran, tak ada yang mengungguli ataupun diungguli, sungguh selaras satu sama lain. Membuat para juri dibuat kelimpungan mencari pemenangnya dan akhirnya memutuskan kemenangan itu untuk mereka berdua.

Kejadian langka yang mungkin hanya kan terjadi sekali seumur hidup di mana pemenang bukan di pihak tunggal

Ting tong ting tong

Dan Shika tak kan pernah menyangka, tamu lancang yang sudah seenaknya bertamu ke tempatnya pagi-pagi buta adalah sosok yang sama dengan sosok yang Ia temui 3 tahun lalu

Gadis pirang beriris violet itu nampak tersenyum manis menyambut kehadirannya di balik pintu, dengan 2 buah koper besar di masing-masing tubuhnya. Dan jujur melihat koper-koper itu membuahkan firasat buruk yang nyatanya terlalu kejam hingga benar-benar kejadian

"Mulai hari ini aku tinggal denganmu.." pernyataan selaras sambaran petir itu menjadi awal bencana sang pemuda di hari itu

Membuat kerja otak Shika yang biasanya lebih cepat seperkian detik dari manusia normal melambat dan tak bisa merespon apapun, Kau pasti bercanda! Batinnya mulai menyalahkan kehendak Kami-sama

***

Hari ini Naru tiba di halte 30 menit lebih awal dari biasanya. Suasana halte itu masihlah sepi, mungkin karena masih bisa dikatakan pagi-pagi buta.

Masih segar di ingatannya bagaimana kakaknya yang kebo itu mengatainya kemasukan arwah hanya karena bangun pagi

Huh! Mengingatnya saja membuat lonjakan darah Naru  mencapai ubun-ubun

Hingga kedatangan sesosok pemuda berseragam KIHS dari ujung gang itu mampu menyedot seluruh perhatiannya, membuat Naru tanpa sadar menunjukkan telunjuknya ke arah si pemuda dengan wajah terlampau syok

"Kau?!"

Sang pemuda sendiri tak mempermasalahkan kelakuan lebay Naru, hanya mendengus lalu menduduki kursi di samping si gadis, tak ada niat membuka suara

Membuat suasana halte itu kembali hening meski kini sudah berpenghuni. Naru sendiri jadi keki karena dicuekin, gadis itu manyun lalu memalingkan wajah, menatap sekitaran halte

Naru cukup peka melihat ekspresi tak enak pemuda di sampingnya, jelas pemuda itu tengah banyak pikiran. Terlebih sekilas Naru sempat melihat ada luka lebam juga sobekan di sudut bibir pemuda itu, meski Ia yakin pemuda itu sudah mencoba menyamarkannya menggunakan make up. Mungkin berkelahi? Maka untuk kali ini saja, Naru tak kan berulah, menyingkirkan sejenak egonya atau semakin memperburuk suasana.

Chemistry of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang