Di balik jendela, ku lihat sepeda kumbang merah tua
Lirih berbisik, siapa dia pemiliknya?
Mata terus saja mencuri pandang padanya,
Pun rasa penasaran terus memenuhi tanya.Tapi, senja telah berlalu
Sepeda itu masih di situ
Lalu, terdengar dentuman bunyi sepatu
Ada langkah ke arah sepeda, tertuju.Duhai senja, dia seorang gadis berjilbab biru
Binar matanya, berparas ayu
Tak sangka, dialah yang datang selalu
Ketika matahari sore menjingga syahduSiapa namamu?
Ingin segera terlontarkan pertanyaan itu
Dengan lemparan seulas senyum sipu
Tapi, rasa malu mencekik uluRasa diam-diam merayu logika
Mengajak kompromi pada sebuah asa
Mungkin itu cinta, celotehnya
Ya, cinta pada pandang pertamaLogika dengan bijak berkata,
Jika cinta, maka dia bukan sekedar pada pandang pertama
Tetapi keyakinan yang menghujam dalam jiwa
Ketika sekeping hatinya merasakan hal yang samaTakdir pun menyingkap rahasia kecilnya.
Ah, sepeda kumbang merah tua,
Betapa kau jadi saksi cinta,
Di batas pesona warna jingga